Piet de Jong
From Wikipedia, the free encyclopedia
Petrus Jozef Sietse "Piet" de Jong (pelafalan dalam bahasa Belanda: [ˈpeːtrʏs ˈjoːzəf ˈsitsə ˈpit də ˈjɔŋ]; 3 April 1915 – 27 Juli 2016 ) adalah seorang mantan politikus Belanda dari Partai Rakyat Katolik (KVP) yang sekarang bergabung ke dalam partai Christian Democratic Appeal (CDA). Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda dari 5 April 1967 sampai 6 Juli 1971.[3][4]
Piet de Jong | |
---|---|
Perdana Menteri Belanda | |
Masa jabatan 5 April 1967 – 6 Juli 1971 | |
Penguasa monarki | Juliana |
Wakil | Johan Witteveen Joop Bakker |
Informasi pribadi | |
Lahir | Petrus Jozef Sietze de Jong (1915-04-03)3 April 1915 Apeldoorn, Belanda |
Meninggal | 27 Juli 2016(2016-07-27) (umur 101) Den Haag, Belanda |
Kebangsaan | Belanda |
Partai politik | Christian Democratic Appeal (dari 1980) |
Afiliasi politik lainnya | Partai Rakyat Katolik (1959–1980) |
Suami/istri | Anneke Bartels (m. 1947–2010) |
Anak | Maria (lahir 1948) Jos (lahir 1949) Gijs (lahir 1952)[1] |
Tempat tinggal | Den Haag, Belanda[2] |
Alma mater | Koninklijk Instituut voor de Marine |
Pekerjaan | Politikus perwira angkatan laut |
Julukan | Piet Kecil Katai kebun kepunyaan Yang Mulia |
Karier militer | |
Pihak | Belanda |
Dinas/cabang | Angkatan Laut Kerajaan Belanda |
Masa dinas | 1931–1963 (Cadangan dari 1959–1963) |
Pangkat | Kapten |
Komando | HNLMS O 24 HNLMS De Zeeuw HNLMS Gelderland |
Pertempuran/perang | Perang Dunia II |
Ajudan | Ratu Juliana (1955–1958) |
Kepala Staf | Inspektur Jenderal Angkatan Laut Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfeld (1955–1958) |
Sunting kotak info • L • B | |
De Jong merupakan veteran perwira angkatan laut Perang Dunia II, ia lulus dari Sekolah Angkatan Laut Kerajaan Belanda pada tahun 1934 dan bergabung dengan Layanan Kapal Selam Angkatan Laut Kerajaan Belanda dan bertugas di HNLMS O 24 selama Perang Dunia II, ia mengakhiri perang sebagai komandan kapal. HNLMS O 24 adalah salah satu dari beberapa kapal selam Belanda yang selamat pada Perang Dunia II. Selama bertugas pada Perang Dunia II, ia dianugerahi Salib Perunggu dua kali, pertama kalinya pada tahun 1940 dan untuk kedua kalinya pada tahun 1943, De Jong juga dianugerahi Distinguished Service Cross dari Britania Raya atas jasa dan kepemimpinannya selama Perang Dunia II.[5]
Setelah Perang Dunia II, De Jong terus bertugas di Angkatan Laut Kerajaan Belanda, menjadi komandan kapal fregat HNLMS De Zeeuw dari tahun 1951 sampai 1952 dan kapal perusak HNLMS Gelderland dari tahun 1958 sampai 1959. Di antara dua tugasnya sebagai komandan tersebut, ia menjabat sebagai kepala staf Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfeld dan ajudan untuk Ratu Juliana dari tahun 1955 sampai 1958. De Jong akhirnya naik pangkat menjadi Kapten pada tahun 1958 tetapi pensiun dari dinas aktif, tahun kemudian ia diminta oleh Partai Rakyat Katolik untuk meenjabat sebagai Wakil Menteri Angkatan Laut.
De Jong menjabat sebagai Wakil Menteri Angkatan Laut dari 25 Juni 1959 sampai 24 Juli 1963 di Kabinet de Quay. Dia kemudian menjadi Menteri Pertahanan menjabat dari 24 Juli 1963 hingga 5 April 1967 di Kabinet Marijnen, Cals dan Zijlstra. Setelah pemilihan umum Belanda 1967, De Jong menjadi Perdana Menteri Belanda dan Menteri Urusan Umum, ia memimpin Kabinet de Jong. Dia juga menjabat sebagai penjabat Menteri Urusan Ekonomi dari 7 Januari 1970 hingga 14 Januari 1970, menyusul pengunduran diri Leo de Block, ia digantikan oleh Roelof Nelissen. Pengunduran diri De Blok merupakan satu-satunya perubahan di Dewan Menteri selama masa penuh kabinet.[6]
Meskipun popularitasnya, Partai Rakyat Katolik menolak untuk mencalonkan dia sebagai Lijsttrekker (calon teratas) untuk pemilihan umum Belanda 1971 karena dianggap "konservatif" dan ia digantikan oleh Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, Gerard Veringa yang lebih memiliki "gambaran progresif".[7] Setelah menjadi perdana menteri, De Jong tetap berpolitik aktif dan menjadi pemimpin parlemen Partai Rakyat Katolik di Senat dan ia menjadi anggota Senat dari 11 Mei 1971 hingga 17 September 1974 dan akhirnya pensiun dari politik aktif pada usia lima puluh sembilan. Menyusul akhir karier politiknya, De Jong menduduki banyak kursi di dewan pengawas dalam dunia bisnis dan industri (Royal Dutch Shell, Douwe Egberts, Het Financieele Dagblad, DAF, Koninklijke Hoogovens, SHV Holdings, CSM N.V., Radio Nederland Wereldomroep dan Het Nederlandse Rode Kruis).
De Jong dikenal karena akalnya yang cerdas dan komentar cepatnya. Kemampuannya sebagai pemimpin tim dengan perspektif dan pragmatisme sangat dikagumi. Kabinet De Jong adalah kabinet pertama setelah Perang Dunia II yang menyelesaikan masa jabatan penuh tanpa konflik internal. Sebelum kematiannya pada tahun 2016 di usia 101, ia adalah mantan Perdana Menteri Belanda tertua dan pemimpin negara tertua yang masih hidup. Setelah ia meninggalkan jabatan, De jong terus mengomentari urusan politik sebagai negarawan senior.[8][9]