Loading AI tools
gubernur Sulawesi Utara Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Dr. Drs. Sinyo Harry Sarundajang (16 Januari 1945 – 13 Februari 2021 ) adalah birokrat dan politisi berkebangsaan Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara selama dua periode. Pada pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Utara 2005–2010, ia berpasangan dengan Freddy Harry Sualang. Pada pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Utara 2010-2015, ia berpasangan dengan Djouhari Kansil. Sebelumnya ia juga merupakan Birokrat pada Departemen Dalam Negeri yang pernah ditunjuk menjadi Penjabat Gubernur di 2 provinsi yaitu Provinsi Maluku dan Maluku Utara[1] Pada Februari 2018, ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Indonesia untuk Filipina merangkap Kepulauan Marshall dan Palau.[2]
Artikel biografi ini ditulis menyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). |
Sinyo Harry Sarundajang | |
---|---|
Duta Besar Indonesia untuk Filipina | |
Masa jabatan 20 Februari 2018 – 13 Februari 2021 | |
Presiden | Joko Widodo |
Gubernur Sulawesi Utara Ke-11 | |
Masa jabatan 14 September 2010 – 20 September 2015 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Wakil | Djouhari Kansil |
Masa jabatan 13 Agustus 2005 – 13 Agustus 2010 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil | Freddy Harry Sualang |
Pengganti Petahana | |
Pelaksana Tugas Wali Kota Manado | |
Masa jabatan 1 Agustus 2009 – 26 April 2010 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Sinyo Harry Sarundajang |
Pengganti Robby Mamuaja (Sebagai Pelaksana Tugas Wali Kota) | |
Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri | |
Masa jabatan 14 Februari 2001 – 12 Mei 2005 | |
Penjabat Gubernur Maluku | |
Masa jabatan 11 Desember 2002 – 15 September 2003 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Penjabat Gubernur Maluku Utara | |
Masa jabatan 18 April 2002 – 25 November 2002 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Wali Kota Bitung ke-1 | |
Masa jabatan 15 Agustus 1991 – 15 Agustus 2000 (Pejabat Wali Kota: 15 Agustus 1990 – 15 Agustus 1991) | |
Presiden | Soeharto B. J. Habibie Abdurrahman Wahid |
Gubernur | Cornelis John Rantung Evert Ernest Mangindaan |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kawangkoan, Minahasa, Wilayah Kolonial Jepang | 16 Januari 1945
Meninggal | 13 Februari 2021 76) Jakarta, Indonesia | (umur
Partai politik | Demokrat |
Suami/istri | Deetje Adelin Sarundajang Laoh Tambuwun |
Anak | 5 |
Pekerjaan | Politisi |
Profesi | Birokrat |
Sunting kotak info • L • B |
S. H. Sarundajang memulai pendidikannya di Sorong, Nugini Belanda (sekarang Indonesia) pada tingkatan sekolah dasar. Dia bersekolah SD Ricosuk Sesdiet dan tamat pada tahun 1957. Kemudian dia pindah ke Tomohon melanjutkan sekolahnya pada tingkat SMP sampai tamat tahun 1960 di SMP Tomohon. Di sekolah lanjutannya, Sarundajang kembali pindah di Kawangkoan, Minahasa Utara. Ia bersekolah di SMA Negeri Kawangkoan dan tamat pada tahun 1964.[3]
Selepas SMA, Sarundajang berkuliah di Universitas Sam Ratulangi, menyelesaikan pendidikan sarjana mudanya pada 1968 dengan program studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dia melanjutkan pendidikan sarjana program studi Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dan selesai pada tahun 1970. Di tahun 1976, dia menyelesaikan pendidikan strata-2 di Institut Internasional Administration Publique Francaise, Perancis dengan program studi Administrasi Teritorial.[4] Puluhan tahun kemudian tepatnya di tahun 2011, dia mendapatkan gelar doktor di bidang ilmu politik di Universitas Gadjah Mada.[5]
Sarundajang memulai karirnya sebagai birokrat. Tahun 1974, dia diamanahkan sebagai Kepala Subdirektorat Kampol pada Direktorat Sosial Politik provinsi Sulawesi Utara. Tiga tahun kemudian tepatnya tahun 1977, dia ditunjuk sebagai Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah provinsi Sulawesi Utara. Setahun di instansi pemerintah yang sama (1978), dia diangkat sebagai Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat provinsi Sulawesi Utara. Sembari menjabat, dia ditugaskan sementara di Kabupaten Minahasa sebagai Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah pada 1978. Empat tahun mengemban tugas, dia dipindahtugaskan sebagai Kepala Biro Penyelenggaraan Pemilihan Umum Sulawesi Utara tahun 1981. Di tahun yang sama dia kembali ditugaskan sementara sebagai Pj. Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Utara sambil menunggu pejabat definitif.
Di tahun 1983, Sarundajang ditunjuk kembali menjadi Sekretatis Daerah Kabupaten Minahasa, kali ini sebagai penjabat definif. Kemudian 3 tahun (1986) kemudian dia ditunjuk sebagai Wali Kota Administrasi Bitung, kota administrasi yang masih termasuk wilayah Kabupaten Minahasa. Pada 10 Oktober 1990 terjadi pemekaran wilayah dari Kota Administrasi Bitung, Kabupaten Mihasa ke Kotamadya Daerah Tingkat II Bitung. Setelah pemekaran, S. H. tetap menjadi Wali Kota dengan jabatan Penjabat Wali Kotamadya Bitung hingga menjadi Wali Kotamadya definitif pada tahun 1991. Tahun 1995, dia kembali lagi menjadi Wali Kotamadya Bitung untuk periode ke-2. Selepas menjabat sebagai Wali Kota 2 periode, beliau diangkat sebagai Staf Ahli Menteri Dalam Negeri bidang Strategis oleh Soerjadi Soedirdja. Tahun 2001 hingga 2004, dia menjabat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri.
selain berkarier dalam Politik dia juga menerbitkan beberapa Buku di bidang pemerintahan antara lain:[7]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.