Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Suku Pakpak

salah satu kelompok etnik Batak Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Remove ads

Pakpak adalah salah satu kelompok etnik yang menyebar dan menetap di wilayah Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Tengah di Sumatera Utara, serta sebagian wilayah Aceh Singkil dan Subulussalam di Aceh.

Fakta Singkat Jumlah populasi, Daerah dengan populasi signifikan ...

Selama masa pemerintahan Belanda hingga saat ini, suku ini dimasukkan ke subetnis suku Batak. Mereka menolak penggabungan ini karena merasa berbeda dalam banyak sisi dengan suku Batak.[1]

Remove ads

Pembagian

Thumb
Gedung Nasional Djauli Manik di Sidikalang, yang bermotifkan rumah tradisional masyarakat Pakpak.

Masyarakat Pakpak terdiri atas 5 (lima) sub-suku, dalam istilah setempat sering disebut dengan istilah Pakpak Silima Suak, yang terdiri dari:

Remove ads

Marga

Daftar marga Pakpak

Beberapa marga yang terdapat dalam etnik Pakpak, di antaranya adalah:

Remove ads

Struktur sosial

Ringkasan
Perspektif

Masyarakat Pakpak diikat oleh struktur sosial yang dalam istilah setempat disebut dengan Sulang Silima. Sulang Silima terdiri dari lima unsur, yakni:

  1. Sinina tertua (perisangisang; keturunan atau generasi tertua).
  2. Sinina penengah (pertulan tengah; keturunan atau generasi yang di tengah).
  3. Sinina terbungsu (perekurekur; keturunan terbungsu).
  4. Beru (kerabat penerima gadis).
  5. Puang (kerabat pemberi gadis).

Kelima unsur ini memiliki peranan yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan di berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam sistem kekerabatan, pelaksanaan upacara adat, serta dalam konteks komunitas lebuh atau kuta. Dengan demikian, keterlibatan kelima unsur tersebut menjadi suatu keharusan agar keputusan yang dihasilkan memperoleh legitimasi menurut ketentuan adat. Dalam tradisi adat Pakpak, upacara adat dikenal dengan istilah kerja atau kerjakerja. Namun, dalam perkembangannya, istilah pesta juga kerap digunakan untuk merujuk pada upacara adat tersebut. Upacara adat tersebut terbagi atas dua bagian besar, yakni:

  1. Upacara adat yang terkait dengan suasana hati gembira dinamakan kerja mbaik.
  2. Upacara adat dalam suasana tidak gembira dinamakan kerja njahat.

Contoh kerja mbaik adalah merbayo (upacara pernikahan), menanda tahun (upacara menanam padi), merkontas (upacara untuk memulai sesuatu pekerjaan yang beresiko), dan lain-lain. Contoh kerja njahat adalah mengrumbang dan upacara mate ncayur ntua (upacara kematian).[2]

Galeri

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads