Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa
Remove ads

Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa adalah suatu peristiwa mukjizat yang diperbuat oleh Yesus Kristus yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Peristiwa ini secara khusus dicatat dalam tiga kitab Injil Sinoptik, yaitu pada Injil Matius pasal 8,[1] Injil Markus pasal 5,[2] dan Injil Lukas pasal 8.[3]

Thumb
Ilustrasi buku dari abad pertengahan Christ Exorcising the Gerasenes demonic ("Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa").
Remove ads

Tempat

Ringkasan
Perspektif

Lokasi terjadinya peristiwa ini adalah di daerah orang Gadara[4] atau di tanah orang Gerasa,[5] di tepi timur Danau Galilea, dimana kapal yang membawa rombongan Yesus mendarat setelah berlayar menyeberang dari Kapernaum.[6] Setelah membuat mukjizat itu, Yesus diminta oleh penduduk setempat untuk meninggalkan mereka, maka Ia dan murid-murid berlayar kembali ke "kota-Nya sendiri", yaitu Kapernaum.[7]

Thumb
Dekapolis dengan perkiraan lokasi kota Gadara dan Gerasa.

Sesuai catatan kitab-kitab Injil, di lokasi mukjizat ini ada dermaga, kuburan tempat orang itu tinggal, tanah lapang tempat babi-babi merumput, sebuah kampung/kota di dekatnya tempat orang berasal, dan yang terpenting, ada satu tebing curam tempat babi-babi itu terjun ke danau. Sejumlah pakar menduga reruntuhan "Umm Qais" sebagai lokasi kota Gadara. tetapi desa ini terletak 10 km di tenggara danau Galilea.

Pada tahun 1985, karena turunnya permukaan air danau, bekas-bekas dermaga ditemukan di selatan Tel Samra. Dermaga ini merupakan pelabuhan terbesar di sisi timur danau, lebih besar dari Hippos (Susita), kota Dekapolis lain di tepi danau yang sama. Panjang dermaganya sekitar 250 meter dengan 5 meter lebar landasan. Tempat kapal berlabuh, sekitar 200 meter panjangnya. Juga ada jalanan pantai sepanjang 500 meter.[8] Mendel Nun, seorang nelayan dari Kibbutz Ein Gev dan pakar terkenal mengenai Danau Galilea menyimpulkan: "Orang dapat menduga bahwa pelabuhan bagus semacam ini bukan hanya untuk populasi yang sedikit. Mungkin sekali inilah dermaga utama kota besar Gadara, yang terletak di atas pengunungan Gilead di hulu sungai Yarmuk, kota Yunani terbesar dan paling megah di antara kota-kota yang mengelilingi Danau Galilea.[9][10] Di tempat ini, di dekat dermaga, ada bukit-bukit di mana salah satunya menjorok ke danau. Tepian ini sekarang menjadi tempat dinamai Tell es S’alib, dekat daerah es-Samrah,[11] sedangkan Nun mencatat nama tempat itu Kursi atau Khersa (mirip dengan "Gerasa" atau "Gergsa"/"Gergesa"). Gambaran visual lokasi ini dapat dilihat di karya Mendel Nun The Land of the Gadarenes.[12] Penggalian oleh B. De Vries yang diselesaikan tahun 1973 menemukan kuburan Romawi dari zaman Yesus, di lembah dekat es-Samrah.[13] Di sinilah orang itu mungkin pernah tinggal saat masih kerasukan roh jahat. Juga di dekat sana ada lembah luas yang memadai untuk menampung ribuan babi dengan pohon-pohon ek yang menyediakan biji-bijian makanan babi. Dengan demikian tampaknya lokasi pendaratan di daerah Gerasa atau Gadara ini telah dapat dipastikan.

Remove ads

Catatan Alkitab

Ringkasan
Perspektif

Dalam tiga kitab Injil pada bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, peristiwa ini dicatat terpisah dan merupakan kejadian yang berbeda dengan mukjizat pengusiran roh-roh jahat yang terjadi di waktu-waktu dan tempat-tempat lain, karena secara khusus peristiwa mukjizat ini hanya terjadi sekali di tempat tersebut. Dalam ketiga narasi Injil, episode ini mengikuti mukjizat Yesus meredakan angin ribut. Kemudian setelah Yesus kembali ke Kapernaum, diikuti oleh mukjizat penyembuhan putri Yairus (Injil Matius menyisipkan kisah penyembuhan seorang lumpuh, sebelum pertemuan antara Yesus dengan Yairus).

Perbandingan kisah dari tiga Injil

Informasi lebih lanjut Matius 8:28–34; 9:1, Markus 5:1–21 ...

  * Semua kutipan Alkitab dari Terjemahan Baru.

Remove ads

Analisis

Ringkasan
Perspektif

Gadara, Gerasa atau Gergesa

Dalam Injil Matius, tradisi manuskrip terpecah dalam penulisan lokasi kejadian ini; ada yang menulis "Gadara" (misalnya Codex Vaticanus), ada pula menulis "Gergesa" (misalnya Codex Washingtonianus). Dalam Injil Markus, naskah-naskah seperti Codex Vaticanus dan Codex Bezae mencatat sebagai "Gerasa", Codex Alexandrinus dan Codex Ephraemi Rescriptus mencatat "Gadara", sedangkan sejumlah naskah lain memuat "Gergesa". Dalam Injil Lukas, Papirus 75 memuat "Gerasa", Codex Alexandrinus memuat "Gadara", sedangkan Codex Sinaiticus memuat "Gergesa".[14]

Origenes, tokoh gereja dari abad ke-3, mengidentifikasi "Gergesa" sebagai sebuah "kota kuno" di pesisir "Danau Tiberias", sebagai tempat terjadinya mukjizat ini. "Danau Tiberias" adalah nama yang digunakan untuk menyebut "Danau Galilea" pada sastra rabbinik dari abad ke-2, sehingga catatan Origenes tampaknya melestarikan detail sejarah yang dapat dipercaya.ancient city” in the vicinity of the “Sea of Tiberias,” as the site of the miracle of the swine. “Sea of Tiberias” is also the name used for the Sea of Galilee in second-century rabbinic literature; hence, Origen has preserved historically reliable details.[15] Eusebius, tokoh gereja dari abad ke-4, memuat kontradiksi pada catatannya: di satu tempat ia menyebutnya desa "Gergesa" dekat Danau Tiberias sebagai tempat mukjizat,[16] sedangkan sebelumnya ia menyebutnya "Gadara", tampaknya untuk mengomentari satu bacaan Matius 8:28 yang memuat "Gadara."[17] Di bagian lain bukunya, Eusebius juga menyebut nama "Girgashi" (tanah orang Girgashit) yang disebut dalam Ulangan 7:1, di mana ia menulis bahwa "orang-orang lain mengatakan bahwa itulah Gadara.”[18] Jadi, ada dugaan bahwa Eusebius mengidentifikasi Girgashi dengan Gadara. Eusebius sendiri kadang kala menyebutkan nama-nama kota dan desa yang ada pada zamannya, karena mengandung kemiripan dengan suatu tempat di Alkitab, tanpa menyamakannya; sehingga, tidak dapat dipastikan bahwa Eusebius menyamakan Gadara dengan Girgashi.[19]

Pada tahun 1969 orang Israel membangun sebuah jalan di sepanjang tepian timur Danau Galilea, 3 mil di utara Kibbutz Ein Gev. Seorang dari penghuni Kibbutz, Mendel Nun, adalah peneliti serius arkeologi dan tradisi danau tersebut. Ketika ia naik sepeda membuntuti salah satu buldozer yang mengerjakan jalan itu, ia melihat bahwa "lapisan tanah yang baru diuruk itu mengandung sejumlah pecahan periuk dan bahan bangunan dari zaman Bizantin ... Pada kedua sisi bakal jalan itu muncul bagian atas dari tembok-tembok yang mencuat dari selokan-selokan galian. Saya segera melaporkan hal ini kepada Department of Antiquities (Departemen Purbakala)."[20] Pekerjaan pembangunan jalan dihentikan dan daerah itu dieksplorasi. Para arkeolog menemukan suatu biara besar dan pusat ziarah dari abad ke-5 atau ke-6 M, termasuk satu basilika. Akhirnya pembangunan jalan dibelokkan lebih dekat ke danau. Tempat ini ternyata adalah bekas desa kuno "Gergesa", di mana terdapat tebing-tebing terjal, beberapa ratus meter di selatan desa Kursi. Sekarang tempat ini menjadi taman nasional.[21] Lembah dekat tempat ini dilalui oleh sungai Samakh (artinya "ikan") dimana "selama musim pembiakan pada malam-malam hari musim dingin, datang berlimpah-limpah kelompok ikan sardin ke tepian desa Kursi untuk meletakkan telur-telur mereka di batu-batu."[22] Pada siang hari datanglah ikan barbel, pemakan ikan-ikan sardin yang sedang berbiak itu. Bagi para nelayan, tempat ini kemungkinan adalah tempat menangkap ikan "di seberang" danau dari Kapernaum, sebagaimana dicatat pada Matius 8:28.

Perlu dicatat sejumlah hal mengenai penyebutan nama "Gadara" atau "Gerasa" (nama terakhir ini kemungkinan merupakan ejaan kuno, sebagaimana halnya "Gergesa" pada beberapa abad kemudian, untuk kota Khersa atau Kursi, bukan kota modern Jerash):[23]

  • Ketiga Injil menulis bahwa Yesus datang ke khora ("daerah" atau "tanah") segolongan orang (orang "Gadara", Γαδαρηνῶν Gadarēnōn menurut Injil Matius; atau orang "Gerasa", Γερασηνῶν, Gerasēnōn atau dieja orang "Gergesa", Γεργεσηνῶν, Gergesēnōn, menurut kedua Injil lainnya), tetapi bukan dari kota (polis) itu sendiri. Menurut penelitian modern, kota Gadara (sekarang desa "Umm Qais") terletak 6 mil (10 km) di sebelah tenggara Danau Galilea, sedangkan kota besar Gerasa (sekarang Jerash di Yordania) terletak 30 mil, jadi lebih jauh lagi, ke arah tenggara. Kota Gerasa ini didirikan oleh Aleksander Agung dan kemudian juga merupakan pusat pemerintahan daerah, sehingga kemungkinan namanya dipakai untuk menyebut daerah pemerintahannya yang meliputi pesisir timur Danau Galilea. Gadara adalah kota yang lebih kecil tetapi cukup penting untuk perdagangan karena memiliki permandian air panas dan pelabuhan sendiri di sungai yang mengalir ke Danau Galilea, sehingga dikenal dalam hal perpajakan oleh seorang pemungut cukai seperti Matius.[23]
  • Penduduk daerah itu meminta Yesus untuk meninggalkan (h)orion ("batas resmi wilayah", legal boundary) mereka, yang menunjukkan bahwa lokasi itu di batas suatu daerah pemerintahan.[23]
  • Injil Lukas juga menggunakan istilah peri-khora ("daerah sekitar") orang Gerasa, menunjukkan bahwa ini lebih luas dari wilayah yang melingkupi kota Gerasa, dan dapat berarti termasuk tempat-tempat lain di wilayah Dekapolis (termasuk Gadara, Hippos, dan lain-lain).[23]
  • Peristiwa ini terjadi cukup jauh, meskipun tidak terlalu jauh, dari kota terdekat, karena para penjaga babi itu harus pergi beberapa waktu lamanya ke kota yang tidak disebutkan namanya itu, dan cukup waktu sampai kedatangan orang-orang kota bagi orang yang kerasukan setan itu untuk berpakaian. Yesus juga menyuruh orang itu kembali ke kota. Injil Lukas juga menyebut bahwa daerah tempat mereka mendarat itu berbukit-bukit, jadi mungkin mereka sudah mulai berjalan menuju ke arah kota Gadara ketika bertemu dengan orang yang kerasukan. Lagipula tempat pemeliharaan babi biasanya terletak tidak terlalu dekat dengan suatu kota. Demikian pula pekuburan juga di luar kota, meskipun tidak terlalu dekat dengan danau pula.[23]
  • Injil Matius merujuk bahwa "tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu", yang biasanya berkaitan dengan jalur perdagangan atau pengangkutan yang menghubungkan tempat-tempat pemukiman.[23]

Satu atau dua orang kerasukan setan

Injil Matius melaporkan yang kerasukan setan itu "dua orang" (bahasa Yunani: δύο, dyo; duo), sedangkan hanya disebut "seorang" pada Injil Markus (ἄνθρωπος, anthrōpos) dan Injil Lukas (ἀνήρ, anēr). Namun, ketiga sumber itu sama-sama menyatakan bahwa yang merasuki adalah banyak setan sekaligus, yang menamakan diri "Legion". Injil Markus dan Injil Lukas tidak menyebut "hanya satu orang", sehingga tidak bertentangan dengan Injil Matius yang lebih detail menyebutkan ada lagi orang lain yang kerasukan setan di dekatnya, tetapi tidak ikut berbicara dengan Yesus. Perlu diingat bahwa Matius sebagai salah satu dari keduabelas Rasul merupakan saksi mata peristiwa itu, sedangkan Markus dan Lukas bukan saksi mata, melainkan mendapat informasi itu dari saksi-saksi mata atau sumber-sumber tidak langsung.[24][25]

Remove ads

Lihat pula

Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa
Didahului oleh:
Angin ribut diredakan
Injil Matius
pasal 9
Diteruskan oleh:
Orang lumpuh disembuhkan
Injil Markus
pasal 5
Diteruskan oleh:
Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan
Injil Lukas
pasal 8
Remove ads

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads