Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

1 Timotius 3

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Remove ads

1 Timotius 3 (disingkat 1Tim 3) adalah bagian dari Surat Paulus yang Pertama kepada Timotius dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus[3] dan ditujukan kepada Timotius.[4]

Fakta Singkat Kitab, Kategori ...
Remove ads

Teks

Thumb
Fragmen-fragmen 7Q4, 7Q5 dan 7Q8. 7Q4 memuat 1 Timotius 3:16-4:3
Remove ads

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 7

Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.[5]

Seorang penilik atau calon penilik jemaat harus "mempunyai nama baik" di dua kalangan:

  • (a) orang dalam, yaitu anggota gereja (1 Timotius 3:1–6) dan
  • (b) orang luar, yaitu orang di luar gereja (1 Timotius 3:7). Dia harus memiliki reputasi dari dahulu dan sampai sekarang dari gaya hidup benar yang sesuai dengan Injil Kristus.[6]

Ayat 15

Ringkasan
Perspektif
Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat (ekklēsia) dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Dalam Tafsir Injil Yohanes karyanya, ketika berbicara tentang pembersihan Bait Allah, Origenes menyebut Bait Allah sebagai "tiang penopang dan dasar kebenaran", mengacu pada Gereja yang memberikan kestabilan.[7] Clark Pinnock menggunakan ayat ini untuk menyampaikan kalau pandangan bahwa Allah membangkitkan para pemimpin Gereja untuk melindungi dan menafsirkan Alkitab adalah "baik dan biblis". Ia berpendapat bahwa pada Zaman Rasuli sendiri terdapat penganut-penganut bidah yang keliru menafsirkan kebenaran, dan Gereja sebagai "tiang penopang dan dasar kebenaran" perlu mengambil tindakan terhadap mereka.[8]

Mengutip Lesslie Newbigin, yang mengatakan bahwa Gereja yang mengaku misteri iman adalah "tiang penopang dan dasar kebenaran", Brian Stanley mengatakan, "Gereja sendiri, sebagai tubuh Kristus, ... adalah satu-satunya 'hermeneutik injil' yang misiologis dan efektif, memberikan kesaksian dengan 'kepercayaan diri yang tepat' (satu ungkapan favorit Newbigin) atas wahyu yang telah diterimanya."[9]

Menghubungkan dengan otoritas gerejani, Gereja Ortodoks Timur menggunakan ayat ini untuk menyampaikan bahwa Gereja (Ekklēsia) menyatakan dan melindungi kebenaran-kebenaran ilahi, baik yang tertulis (Kitab Suci) maupun yang tidak tertulis (Tradisi), "yang berdampingan secara bersama dalam keselarasan sepenuhnya antara satu dengan yang lainnya".[10] Peter Kreeft memberikan ringkasannya: "Alkitab membutuhkan otoritas Tradisi dan Tradisi membutuhkan otoritas Alkitab. Alkitab menyebut Gereja "tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 Timotius 3:15), dan Gereja menyebut Alkitab wahyu ilahi yang infalibel."[11]

Kendati terdapat ketidaksepakatan seputar pelaksanaan otoritas mengajar, para partisipan Evangelicals and Catholics Together [en] (ECT) mengutip ayat ini dan berbagi kesepakatan mereka dalam Your Word Is Truth:

Karena gereja Kristus adalah tiang penopang dan dasar kebenaran, dalam perbedaan-perbedaan pendapat mengenai penafsiran-penafsiran yang bertentangan seputar Firman Allah gereja harus mampu membedakan pengajaran yang benar dan menetapkannya dengan kejelasan. Hal ini diperlukan baik untuk mengidentifikasi dan menolak penyimpangan-penyimpangan sesat dari kebenaran injil maupun juga untuk menyampaikan pengajaran yang andal demi meneruskan iman secara utuh kepada generasi muda.[12]

Remove ads

Ayat 16

Ringkasan
Perspektif

Terjemahan Baru (1974):

Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."[13]

MILT (2008):

Dan, rahasia yang besar dari kesalehan itu tidaklah terbantahkan, bahwa Dia telah dinyatakan di dalam daging, dibenarkan di dalam Roh, terlihat oleh para malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa, dipercaya di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.[13]

Ayat 16 bahasa Yunani

Textus Receptus[14]

καὶ ὁμολογουμένως μέγα ἐστὶν τὸ τῆς εὐσεβείας μυστήριον· Θεὸς ἐφανερώθη ἐν σαρκί ἐδικαιώθη ἐν πνεύματι ὤφθη ἀγγέλοις ἐκηρύχθη ἐν ἔθνεσιν ἐπιστεύθη ἐν κόσμῳ ἀνελήφθη ἐν δόξῃ

Transliterasi[14]

kai omologoumenōs mega estin to tēs eusebeias mustērion theos ephanerōthē en sarki edikaiōthē en pneumati ōphthē angelois ekēruchthē en ethnesin episteuthē en kosmō anelēphthē en doxē

Ayat 16 catatan

  • "Dia": merujuk kepada "Allah", diterjemahkan dari kata Yunani Θεὸς, theos ("Allah"); dalam konteks ini mengacu pada Yesus Kristus sebagai "Allah yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia". Isaac Newton sempat mempertanyakan adanya kata "theos" pada ayat ini dalam suratnya kepada John Locke tertanggal 14 November 1690, yang didasarkan atas karya tekstual Richard Simon dan penelitiannya sendiri.[15] Menurut Newton, kata "theos" ini merupakan perubahan berangsur dari kata "o" (kata sambung yang berarti "yang mana") menjadi "os" (kata sambung yang berarti "orang yang mana") dan selanjutnya menjadi "theos".[15] Namun, pendapat ini dibantah dengan argumen kuat oleh sejumlah tokoh Alkitab, antara lain: John Berriman (1741),[16] Ebenezer Henderson (1830),[17] dan John William Burgon,[18] yang semuanya, berdasarkan penelitian menyeluruh berbagai manuskrip kuno, termasuk tulisan-tulisan para Bapa Gereja, menyimpulkan bahwa pembacaan "theos" merupakan yang asli.
  • "Dalam rupa manusia": diterjemahkan dari kata Yunani: ἐν σαρκί en sarki, secara harfiah: "di dalam daging".[14]
Remove ads

Referensi

Lihat pula

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads