Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Bahasa Tengger
varian bahasa Jawa yang dituturkan oleh masyarakat Tengger Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Bahasa Jawa Tengger atau bahasa Tengger adalah suatu dialek dari bahasa Jawa modern yang dituturkan oleh masyarakat Tengger dari wilayah Pegunungan Bromo-Tengger dan sekitarnya di Jawa Timur.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Juni 2025) |
Masyarakat Tengger menyebut bahasanya sebagai basa dhuwur (bahasa atas) atau Bahasa Jawa Tengger dan menyebut bahasa Jawa dialek Jawa Timuran (Arekan) sebagai basa ngisor (bahasa bawah), yaitu dialek bahasa jawa yang dipakai oleh masyarakat yang bermukim di daerah yang terletak di bawah daerah perbukitan pegunungan Tengger. Memang semua daerah permukiman masyarakat Jawa Tengger terletak lebih tinggi daripada permukiman masyarakat Jawa Arekan yang berada di bawahnya.
Remove ads
Nomenklatur
Dalam pengistilahan lokal, bahasa Tengger dikenali sebagai Cārabasa Tengger ataupun Piwākyan Tengger. Kata cārabasa mungkin merupakan sebuah kata lakuran dari pengistilahan Jawa Kuno uccāraṇa + bhāṣa (berasal dari pengistilahan Sanskerta), yang berarti "pengungkapan kata", dan istilah piwākyan yang berakar dari wākya (dalam bahasa Jawa Kuno) memiliki arti "pengungkapan suara". Sedangkan, istilah Tengger itu sendiri merujuk kepada etnonim penghuni asli atau pribumi Pegunungan Tengger dan sekitarnya.
Remove ads
Klasifikasi
Secara linguistik, Bahasa Tengger digolongkan sebagai dialek bahasa Jawa yang merupakan bahasa Melayu-Polinesia yang sendirinya merupakan turunan dari rumpun Austronesia. Bahasa Jawa Tengger merupakan turunan dari Bahasa Jawa Pertengahan begitupun dialek bahasa Jawa modern lainya, akan tetapi dialek Tengger memiliki beberapa kosakata kuno.[4]
Secara genealogi, bahasa Tengger merupakan sebuah rumpun bahasa Jawa modern ragam Jawa Timur dan mempunyai keterkaitan dengan rumpun bahasa Jawa Timuran lainya yakni Rumpun Dialek Arekan (seperti Dialek Gresik, selain itu Dialek Malang - Surabaya) dan terakhir adalah Using.[5]
Remove ads
Ciri khas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Juni 2025) |
Bahasa Jawa Tengger mirip dengan dialek Tegal dan dialek Banyumasan yang masih konservatif, yakni sama-sama masih mempertahankan vokal A dan banyak kosakata kuno, tetapi pengucapan huruf [k] di akhir kata pada dialek Tengger tidak diucapkan secara jelas dan diucapkan [ʔ] sama seperti bahasa Jawa Arekan maupun bahasa Jawa standar, berbeda halnya dengan dialek Tegal dan Banyumasan yang mana huruf [k] di akhir kata diucapkan secara jelas dan tegas, serta fonem /i/ dan /u/ dalam dialek Tengger diucapkan [e] dan [o].[butuh rujukan] Hal ini karena dialek Tengger juga mendapat pengaruh dari dialek Arekan yang digunakan secara luas oleh masyarakat Tengger sebagai dialek kedua, terutama oleh penduduk di lereng bagian bawah.[butuh rujukan]
Penulisan
Sistem penulisan
Sebagai bahasa yang dituturkan di pulau Jawa (terutama di wilayah timur), bahasa Tengger secara historis juga kerap didokumentasikan menggunakan aksara Jawa (dalam bentuk Kawi) sama seperti rumpun bahasa Jawa lainnya.
Latin
Bahasa Tengger (yang digunakan sehari-hari) kini umumnya ditulis dalam aksara Latin yang berjumlah 26 huruf.
Remove ads
Kosakata
Ringkasan
Perspektif
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Juni 2025) |
Beberapa contoh kata dalam bahasa Jawa Tengger:
Jika huruf "A" dibaca "O" dalam dialek bahasa Jawa lainnya (seperti dialek Arekan), dalam bahasa Jawa Tengger masih dibaca "A"[7] sama seperti dialek Tegal dan dialek Banyumasan meskipun pada saat tertentu akan menggunakan logat "O", seperti saat berbicara dengan orang Jawa berdialek lainnya atau membaca teks tertentu.[butuh rujukan]
Remove ads
Penutur dan sebaran

Penutur utama dari bahasa Tengger ialah masyarakat etnis Tengger yang secara mayoritas dapat ditemukan di kawasan Pegunungan Tengger dan sekitarnya di timur pulau Jawa, terutama di:
Remove ads
Status dan penggunaan

Penggunaan
Berdasarkan salah satu catatan kolonial oleh Thomas Stamford Raffles dalam bukunya yang berjudul The History of Java (terj. har. 'Sejarah Pulau Jawa'), bahasa Tengger digunakan dalam kitab Panglawu, yang merupakan sebuah kitab suci bagi masyarakat etnis Tengger dalam agama atau kepercayaan mereka yang disebut sebagai Tenggerisme (bahasa Inggris: Tenggerism).[8]
Remove ads
Catatan
- Meskipun bahasa Jawa melafalkan huruf "A" is sebagai /ɔ/, dalam bahasa Tengger, "A" dilafalkan sebagai /a/.[6]
Rujukan
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads