Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Dinasti Qajar
Dinasti kerajaan yang memerintah Persia dari tahun 1789 hingga 1925 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Dinasti Qajar (juga dieja sebagai Qadjar, Kadjar, atau Ghajar) adalah sebuah dinasti kerajaan yang memerintah Persia (sekarang Iran) dari tahun 1789 hingga 1925. Dinasti ini didirikan oleh Agha Mohammad Khan Qajar, seorang pemimpin suku Qajar, setelah jatuhnya Dinasti Zand. Masa pemerintahan Dinasti Qajar menandai periode perubahan besar dalam sejarah Persia, mencakup pergeseran politik, sosial, dan ekonomi yang signifikan, serta interaksi yang intens dengan kekuatan-kekuatan asing.

Remove ads
Sejarah Dinasti Qajar
Ringkasan
Perspektif
Pendiri dan Awal Kekuasaan
Agha Mohammad Khan Qajar mendirikan dinasti ini pada tahun 1789 setelah berhasil mengalahkan Karim Khan Zand, pendiri Dinasti Zand. Meskipun Agha Mohammad Khan telah menyatakan dirinya sebagai shah pada tahun 1789, ia baru resmi dinobatkan pada tahun 1796 setelah menaklukkan seluruh wilayah Persia dan menjadikan Teheran sebagai ibu kota.
Konsolidasi Kekuasaan
Fath Ali Shah (1797–1834) melanjutkan usaha pendahulunya dengan memperkuat kontrol Qajar di seluruh Persia. Masa pemerintahannya ditandai oleh konflik dengan Kekaisaran Rusia dalam dua perang besar (Perang Rusia-Persia 1804–1813 dan 1826–1828). Perjanjian Gulistan (1813) dan Perjanjian Turkmenchay (1828) yang mengakhiri perang tersebut mengakibatkan Persia kehilangan wilayah-wilayah penting di Kaukasus, termasuk Georgia, Dagestan, Armenia, dan Azerbaijan.
Modernisasi dan Tekanan Asing
Pada abad ke-19, Dinasti Qajar menghadapi tekanan besar dari kekuatan-kekuatan kolonial seperti Rusia dan Inggris. Upaya modernisasi dimulai pada masa pemerintahan Naser al-Din Shah Qajar (1848–1896), yang memerintah selama hampir 50 tahun. Ia melakukan reformasi administratif, militer, dan infrastruktur. Namun, modernisasi ini sering terhambat oleh intervensi asing dan korupsi internal.
Naser al-Din Shah juga menjadi shah Qajar pertama yang mengunjungi Eropa. Perjalanan ini memberikan wawasan baru bagi Persia tetapi juga menambah beban finansial karena banyak proyek ambisiusnya dibiayai melalui pinjaman asing.
Melemahnya Kekuasaan
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Dinasti Qajar semakin kehilangan kekuatan politiknya. Revolusi Konstitusional Persia (1905–1911) memaksa Mohammad Ali Shah Qajar untuk menerima pembentukan Majelis Nasional Persia (Majlis) dan konstitusi yang membatasi kekuasaan monarki.
Selama masa pemerintahan Ahmad Shah Qajar (1909–1925), pengaruh Dinasti Qajar semakin melemah akibat ketidakstabilan politik, tekanan ekonomi, dan intervensi asing. Ahmad Shah dianggap tidak efektif dalam mengelola negara, sehingga membuka jalan bagi munculnya Reza Khan, seorang pemimpin militer yang akhirnya menggulingkan dinasti tersebut.
Remove ads
Struktur Politik dan Pemerintahan
Dinasti Qajar mempertahankan sistem pemerintahan monarki absolut, meskipun dengan pengaruh aristokrasi dan ulama yang signifikan. Setelah Revolusi Konstitusional, sistem ini berubah menjadi monarki konstitusional, dengan Majlis sebagai badan legislatif. Namun, kendali monarki tetap kuat hingga akhir pemerintahan Qajar.
Budaya dan Seni
Dinasti Qajar meninggalkan warisan budaya yang kaya. Seni Qajar meliputi lukisan miniatur, arsitektur, dan seni dekoratif yang berkembang pesat. Istana Golestan di Teheran, misalnya, adalah salah satu peninggalan arsitektur Qajar yang paling terkenal dan sekarang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Qajar juga dikenal karena mempromosikan sastra dan puisi Persia. Banyak seniman dan penulis terkenal berkembang selama periode ini, meskipun budaya Persia juga mulai dipengaruhi oleh pengaruh Barat.
Keuangan dan Ekonomi
Ekonomi Qajar sangat bergantung pada pertanian, perdagangan, dan pajak. Namun, dinasti ini menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan, termasuk inflasi, korupsi, dan eksploitasi sumber daya oleh kekuatan asing. Konsesi ekonomi kepada Inggris dan Rusia, seperti konsesi tembakau yang kontroversial, menimbulkan ketidakpuasan rakyat.
Akhir Dinasti Qajar
Dinasti Qajar berakhir pada tahun 1925 ketika Ahmad Shah Qajar digulingkan oleh Reza Khan, yang kemudian mendirikan Dinasti Pahlavi. Ahmad Shah, yang dianggap lemah dan tidak mampu memimpin negara, menghabiskan tahun-tahun terakhirnya dalam pengasingan di Eropa.
Warisan Dinasti Qajar
Meskipun dinasti ini runtuh, pengaruhnya masih terasa dalam sejarah dan budaya Iran. Periode Qajar sering dianggap sebagai masa transisi antara Persia tradisional dan modern, dengan banyak institusi modern, seperti sistem pendidikan dan transportasi, berasal dari era ini.
Daftar Shah Dinasti Qajar
- Agha Mohammad Khan Qajar (1789–1797)
- Fath Ali Shah Qajar (1797–1834)
- Mohammad Shah Qajar (1834–1848)
- Naser al-Din Shah Qajar (1848–1896)
- Mozaffar al-Din Shah Qajar (1896–1907)
- Mohammad Ali Shah Qajar (1907–1909)
- Ahmad Shah Qajar (1909–1925)
Lihat pula
- Persia
- Sejarah Persia
- Sejarah Iran
- Daftar raja Persia
- Mirza Kouchek Khan
- Abdolhossein Teymourtash
- Seni Qajar
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads