Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Djoko Santoso
tokoh militer Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Jenderal TNI (Purn.) Djoko Santoso, M.Si. (8 September 1952 – 10 Mei 2020 ) adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010 dan seorang pejuang politik Indonesia. Sebelumnya Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007. Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Ketika telah menjadi perwira tinggi ia memulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2/Kostrad (2001).
Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002—2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Panglima Kodam Jaya Maret 2003 — Oktober 2003.
Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (Kasad) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007—2010.[2][3]
Remove ads
Pendidikan
Djoko Santoso menyelesaikan sekolah menengah atasnya di SMA Negeri 1 Surakarta. Ia kemudian masuk Akabri dan lulus pada tahun 1975.[4] Ia juga mengikuti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada tahun 1976, Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) tahun 1987, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1990 dan Lemhannas tahun 2005. Selain itu ia juga melanjutkan S1 (Sarjana Ilmu Politik) dan S2 (Manajemen Politik) di Universitas Terbuka, Jakarta.
Remove ads
Perjuangan politik
Kiprah Djoko Santoso di ranah politik dimulai tahun 2017, ketika ia menjadi tim sukses pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017. Ia juga bergabung dalam struktur Partai Gerakan Indonesia Raya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.[5]
Pada Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, Djoko Santoso menjadi Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.[6]
Remove ads
Riwayat jabatan
- Letnan Dua s/d Kapten
- Danton-I/A/121/II (1976)
- ADC Pangdam I/Bukit Barisan (1978)
- ADC Pangkostrad (1980)
- Danki-A Yonif Linud 502 (1980)
- Kasi-2/Ops Yonif Linud 502 (1983)
- Kasipam Dispamsanad (1987)
- Wakil Komandan Yonif Linud 328/Kostrad (1988)
- Ps. Danyonif linud 330/Kostrad (1990)
- Komandan Yonif Linud 330/Kostrad (1990)
- Anggota DPR/MPR RI Fraksi ABRI (1992)
- Assospoldam Jayakarta (1995)
- Komandan Korem 072/Pamungkas (1997)
- Waassospol Kassospol ABRI (1998)
- Waassospol Kaster ABRI (1998)
- Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro (2000)
- Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad (2001)
- Panglima Kodam XVI/Pattimura (2002)
- Panglima Kodam Jayakarta (2003)
- Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2003)
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2005)
- Panglima Tentara Nasional Indonesia (2007)
- Pati Mabes TNI (2010)
Organisasi
- Ketua Dewan Penasihat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
- Ketua Dewan Pembina IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia)
- Ketua Dewan Penasehat Forum Sekretaris Desa Indonesia (Forsekdesi)
- Ketua Dewan Penasehat Pandu Petani Indonesia (Patani)
- Federasi Pekerja Informal Indonesia
- Lembaga Insan Indonesia Sejahtera (LIIS)
- Pendiri, penasehat serta pembina Strategic Study Center
- Ketua Dewan Pembina Gerakan Indonesia ASA (Adil, Sejahtera, Aman)
- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya
Remove ads
Penghargaan
Tanda Jasa dan Brevet[7]
Remove ads
Meninggal Dunia
Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso (67), meninggal dunia sekitar pukul 6.30 WIB, Minggu pagi, 10 Mei 2020 akibat sakit di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Jenazahnya Dimakamkan di Sandiego Hills, Karawang, Jawa Barat.[22]
Referensi
Bibliografi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads