Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Emilia Contessa
pemeran perempuan asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Nur Indah Citra Sukma Munsyi (27 September 1957 – 27 Januari 2025 ),[2] yang lebih dikenal sebagai Emilia Contessa, adalah seorang model, pemeran, penyanyi dan politikus Indonesia. Ia merupakan ibu dari pemeran, rapper dan penyanyi Indonesia, Denada.
Remove ads
Karier
Ringkasan
Perspektif
Nama aslinya adalah Nur Indah Citra Sukma Hati, Emilia adalah putri sulung dari tiga anak dari Hasan Ali yang seorang Pakistan – Madura dan RA Susiani yang seorang Jawa – Banyuwangi. Ia suka menyanyi sejak kecil. Ibunya melakukan berbagai usaha agar Emil dapat tampil menyanyi di berbagai acara. Pada tahun 1969, Emil berhasil meraih juara umum penyanyi pop ketika Surabaya menyelenggarakan PON VII di Surabaya yang berlangsung Tanggal 26 Agustus – 6 September 1969. Ajang tersebut membuka jalan Emil menjadi penyanyi profesional.
Emil yang saat itu masih menggunakan nama Emilia Hasan diajak oleh pencari bakat Lee Kuan Yew dari Philips Singapura yang mengajak Emil untuk rekaman di Singapura pada tahun 1970.
Satu tahun di Singapura, Emil yang kala itu ditemani ibunya, kembali ke Indonesia. Emil kemudian diperkenalkan pertama kali lewat TV oleh Chris Pattikawa, yang memimpin acara hiburan di TVRI. Dengan nama baru Emilia Contessa, Emil pun langsung menanjak. Emil merupakan salah seorang dari sedikit penyanyi wanita negeri ini yang memiliki suara sopran yang sangat powerfull dan lantang. Emil juga memiliki performance atau stage-act yang sulit disaingi penyanyi mana pun pada masanya. Bahkan kala itu ia dijuluki sebagai Singa Panggung Asia oleh majalah Asia Week (1975). dan Majalah New York Time menobatkan Emil sebagai satu dari lima artis terpopuler di dunia dan sempat mendapat beasiswa untuk belajar vocal di Amerika, tetapi karena sudah teken kontrak dengan Club Malam Tropicana, maka beasiswa tersebut tidak diambil akan tetapi kariernya terus menanjak hingga ke Benua Eropa dan Amerika untuk show kecuali Afrika yang belum disinggahinya. Masa emas Emil adalah di pertengahan tahun 1970–an. Lagu-lagu Emil yang menuai sukses antara lain "Angin November", "Flamboyan", "Biarlah Sendiri", "Bunga Mawar, "Melati", "Rindu", "Bunga Anggrek", "Penasaran", "Kehancuran", "Layu Sebelum Berkembang", "Angin Malam", "Mungkinkah", dan banyak lagu-lagu ciptaan A. Riyanto lainnya. Sampai sekarang telah belasan album dihasilkannya termasuk album Islami Samudera Shalawat (2000).
Tak hanya menyanyi, Emil juga menjajal dunia akting. Telah belasan film dibintanginya, antara lain Ratapan Anak Tiri, Tetesan Air Mata Ibu, dan Senja di Pantai Losari. Emil juga pernah dinobatkan jadi Ratu Foto Model oleh Persatuan Wartawan Indonesia pada tahun 1972 (dan memang cuma sekali itu saja pengangkatan Ratu Foto Model)
Nama Emilia Contessa mencuat dalam pilkada Kabupaten Banyuwangi 2010, ia mencalonkan diri sebagai calon bupati berpasangan dengan Achmad Zainuri Ghazali. Tapi sayangnya pasangan Emilia – AZA kalah di pilkada tersebut dengan hanya mendapatkan 130.792 suara atau 17,62 % suara.[3]
Emilia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Jawa Timur untuk periode 2014–2019. Ia maju sebagai calon legislatif DPD dapil Jawa Timur, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPD periode 2014–2019 dengan perolehan suara 1.660.542 suara.[4]
Remove ads
Kehidupan pribadi
Pada tahun 1976, Emilia menikah dengan Rio Tambunan, seorang pejabat Pemda DKI, dan dikaruniai 2 orang anak; penyanyi Denada Elizabeth Anggia Ayu dan Enrico Whenry Rizky yang akrab dipanggil Rico Tambunan. Pernikahan ini berakhir dengan perceraian.
Emil kemudian menikah dengan Abdullah Surkaty dan dikaruniai seorang anak, Muhammad Abdullah Surkaty. Nasib pernikahan keduanya sama seperti sebelumnya. Emilia kemudian menikah dengan pria keturunan Arab seorang duda beranak dua, Ussama Muhammad Al Hadar (Anggota DPR RI 2004–2009 dari PPP). Dari pernikahan ini, Emil mendapat seorang anak laki-laki Kaisar Hadi Haggy Al–Hadar.[5]
Remove ads
Kematian
Emilia Contessa tutup usia di RSUD Blambangan, Banyuwangi. Emilia meninggal usai mengalami gagal jantung pada Senin, 27 Januari 2025 pukul 18.00 WIB.[6] Sebelumnya ia juga diketahui mengidap diabetes.
Filmografi
Film
Remove ads
Diskografi
- YATIM PIATU. (Fontana.6418-028)
- Sudah Kucoba. (Remaco. RLL-019)
- MASA DEPAN. (Pop. 6418-034)
- Burung Sangkar
- Katakanlah
- Untuk Apa
- Malam Yang Dingin
- Pak Ketipak Ketipung
- Mimpi Sedih
- Sio Mama
- Hitam Manis
- Penasaran
- Bimbi
- Kegagalan Cinta
- Main Tali
- Penghibur Hati (duet dengan Benyamin Sueb)
- Setangkai Bunga Anggrek (duet dengan Broery Marantika)
- Nasib Pengembara (duet dengan Broery Marantika)
- Layu Sebelum Berkembang (duet dengan Broery Marantika)
- Samudera Shalawat (2000)
Remove ads
Sejarah elektoral
Remove ads
Lihat juga
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads