Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Gereja Salib Suci, Cilincing
gereja di Jakarta Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Gereja Salib Suci adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Jakarta Utara, Indonesia. Gereja ini berada di bawah pengelolaan Keuskupan Agung Jakarta. Secara parokial, Gereja ini merupakan Paroki Cilincing. Gereja Salib Suci dinamai menurut Salib Suci, yakni saat Santa Helena menemukan relik Salib Sejati. Gereja ini dikelola oleh para imam tarekat Kongregasi Misi (CM).
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Pada awalnya, wilayah Gereja Salib Suci merupakan bagian dari Paroki Tanjung Priok. Pada tahun 1960, TNI Angkatan Laut memberikan hibah sebuah tanah di sekitar Kompleks Angkatan Laut Dewa Ruci dan Dewa Kembar di Semper Barat. Pada perencanaannya, di lokasi tersebut hendak dibangun sekolah dan gereja. Lokasi tersebut menjadi lokasi proyek pembangunan Jalan Raya Cakung-Cilincing, sehingga aula Sekolah Strada Tunas Keluarga Mulia I menjadi lokasi peribadatan umat.[1]
Beberapa tanah kemudian sempat dibeli, namun kembali tidak dapat digunakan karena adanya proyek. Tanah yang dibeli oleh Pater Paap, S.J. terkena proyek perluasan pelabuhan Marunda yang kini menjadi Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda. Tanah pengganti di Kampung Bulak, Tugu, juga terkena perubahan dengan adanya pembagian empat sisi jalan raya.[1]
Sebuah lokasi tanah kemudian dibeli pada tanggal 29 Juni 1978 di lokasi yang saat ini menjadi lokasi gereja. Bangunan tersebut dipugar untuk menjadi lokasi pastoran dan kapel kecil untuk misa harian. Pastor Robert F. Baudhuin, M.M. yang saat itu bertugas di Cilincing meminta Romo Y.B. Mangunwijaya untuk merancang bangunan gereja. Rancangan Romo Mangun sempat mengalami penolakan oleh pemerintah melalui Direktorat Pemugaran dan Purbakala.[2]
Pada tahun 1978, sebuah gereja berbentuk pendopo mulai berdiri yang digunakan untuk peribadatan. Kongregasi Misi kemudian memulai reksa pastoralnya pada tahun 1980. Setelah adanya beberapa perubahan pada rancangan bentuk gereja dan tidak ada penolakan dari pemerintah, maka pembangunan gereja dimulai. Dalam perencanaan ini, gereja hendak membangun konsep gereja tanpa dinding dengan empat pilar penyangga. Gereja ini juga mengadopsi bentuk pendopo. Dalam rancangannya, Romo Mangun juga mengimplementasikan tektonika arsitektur Nusantara.[3] Peletakan batu pertama dilakukan pada 1 November 1982. Bangunan tersebut digunakan untuk perayaan Natal tahun 1983 dan Paskah tahun 1984.[2]
Pada tahun 2006 saat Paroki Cilincing dikepalai oleh R.P. Antonius Wahyuliana, C.M., gereja ini mengalami pemugaran secara bertahap. Pemugaran ini selesai pada tahun 2011. Bagian depan gereja juga mengalami renovasi pada November 2016, sementara pastoran juga direnovasi pada Januari 2017.
Remove ads
Galeri
Eksterior
- Salib pada eksterior gereja
- Tampak luar gereja pada tahun 2024
- Tampak luar gereja pada tahun 2025
- Tampak luar gereja pada malam hari
Interior
- Tampak dalam saat siang hari pada tahun 2024.
- Tampak dalam saat petang hari pada tahun 2025.
- Altar gereja pada siang hari
- Altar gereja pada malam hari
- Patung Maria Dikandung Tanpa Noda
- Patung Maria Dikandung Tanpa Noda
- Patung Hati Kudus Yesus
Fasilitas lainnya
- Gedung Karya Pastoral
- Gedung Karya Pastoral
- Taman Doa
- Gua Maria
- Salib Kusni Kasdut sebagai bagian dari Jalan Salib yang ada di sekitar gereja
- Porta Sancta (Pintu Suci) dalam rangka Yubileum 2025
- Porta Sancta (Pintu Suci) dalam rangka Yubileum 2025
Remove ads
Referensi
Lihat juga
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads