Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Gereja Santo Lukas, Sunter

gereja di Jakarta Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Gereja Santo Lukas, Sunter
Remove ads

Gereja Santo Lukas, Sunter atau yang bernama resmi Gereja Paroki Santo Lukas, Sunter adalah sebuah gereja paroki Katolik yang terletak di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jakarta. Gereja ini didedikasikan untuk Santo Lukas. Gereja ini berada dalam reksa pastoral para imam Ordo Fransiskan Konventual (O.F.M. Conv.), yang telah bertugas sejak masa awal pembentukan paroki.

Fakta Singkat Lokasi, Negara ...
Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Keberadaan Gereja Santo Lukas Sunter bermula dari harapan umat Katolik di kawasan Sunter untuk memiliki tempat ibadah. Pada tahun 1969, keinginan tersebut mulai diwujudkan dengan pembentukan sebuah kring pada tahun 1970. Pada tahun 1971, dibangun sebuah tempat multifungsi yang digunakan sebagai sekolah dan tempat ibadah untuk Perayaan Ekaristi serta kegiatan keagamaan lainnya. Upaya ini dipimpin oleh Pastor Henricus van Opzeeland, S.J., yang berperan dalam penggembalaan umat pada masa awal.[1]

Seiring waktu, jumlah umat di Sunter terus bertambah. Pada tahun 1973, status kring ditingkatkan menjadi lingkungan, dan kemudian menjadi wilayah. Pada tahun 1978, berdirinya aula serba guna Santo Hendrikus menjadi penanda penting dalam pengembangan kegiatan umat. Aula ini tidak hanya menjadi pusat berbagai aktivitas, tetapi juga mempererat kebersamaan umat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pastoral.[1]

Beberapa tarekat secara silih berganti bertugas di Gereja Santo Lukas. Setelah para imam dari Serikat Yesus, para imam Xaverian bertugas di gereja ini. Pada masa itu, sempat terjadi peristiwa pembongkaran sakristi di Aula Santo Hendrikus oleh pencuri yang membawa beberapa perlengkapan misa. Setelah oleh para imam Xaverian, Stasi Sunter mulai dilayani oleh para imam dari tarekat Serikat Sabda Allah (SVD). Para imam SVD melakukan persiapan Stasi Sunter menuju status sebagai paroki mandiri.[1]

Pada tahun 1984, umat Katolik di Kelurahan Sunter Agung dan Kelurahan Sunter Jaya mengikuti misa di Aula Sekolah Santo Lukas Sunter Utara. Mereka kemudian bergabung dalam wadah PPGS (Panitia Pembangunan Gereja Sunter) guna membangun suatu gereja di kawasan Sunter Agung.[2]

Pada tahun 1989, Keuskupan Agung Jakarta mempercayakan Ordo Fransiskan Konventual (O.F.M. Conv.) untuk melaksanakan reksa pastoral di Paroki Sunter. Peristiwa ini ditandai dengan misa syukur yang dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta, Leo Soekoto, S.J., pada 20 Agustus 1989. Dalam misa tersebut diumumkan secara resmi berdirinya Paroki Santo Lukas Sunter.[1]

Gereja Santo Lukas diberkati pada 25 April 1993 oleh Uskup Agung Soekoto.[2]

Remove ads

Peribadatan

Gereja ini menyelenggarakan misa harian dan misa mingguan dalam Bahasa Indonesia. Misa mingguan berlangsung pada hari Sabtu sore pukul 17.00 WIB dan Minggu, yakni pukul 06.00, 08.30, 11.00, dan 17.00 WIB. Misa harian dilaksanakan pada pagi hari pukul 06.00 WIB. Gereja ini juga menyelenggarakan Misa pada setiap Jumat Pertama pada pukul 18.30 WIB.

Remove ads

Fasilitas

Gereja Santo Lukas memiliki sebuah Gua Maria bergelar Ratu Pencinta Damai. Gua Maria ini diberkati pada tanggal 1 Mei 2009 oleh R.P. Marselinus Salem Damanik, O.F.M. Conv.

Di dalam gereja, tepatnya di sekitar panti imam, terdapat dua buah patung, masing-masing patung Hati Kudus Yesus dan patung Pieta. Di pelataran gereja, terdapat juga patung Santo Lukas, pelindung gereja. Patung Santo Lukas diberkati pada 21 Agustus 1999 oleh Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J., Uskup Agung Jakarta bersama dengan R.P. Salvatore Sabato, O.F.M. Conv. Patung ini diinstalasi dalam rangka menyonsong Yubileum Agung tahun 2000 dan juga memperingati satu dasawarsa Gereja Santo Lukas di Sunter.

Galeri

Referensi

Lihat juga

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads