Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Gereja Santo Yohanes Bosco, Danau Sunter

gereja di Jakarta Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Gereja Santo Yohanes Bosco, Danau Sunter
Remove ads

Gereja Santo Yohanes Bosco adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Jakarta Utara, Indonesia. Gereja ini berada di bawah pengelolaan Keuskupan Agung Jakarta. Secara parokial, Gereja ini merupakan Paroki Danau Sunter. Gereja Santo Yohanes Bosco dinamai menurut Yohanes Bosco, yang dikenal sebagai pelindung kaum muda. Gereja ini berada dalam reksa pastoral tarekat Salesian Don Bosco.

Fakta Singkat Lokasi, Negara ...
Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Umat yang menjadi cikal bakal Paroki Danau Sunter saat itu tinggal di kawasan Sunter Kangkungan dan di kawasan Sunter Mas. Mereka terdaftar sebagai kelompok umat di Paroki Katedral pada tahun 1980. Perkembangan umat kemudian juga terjadi di kawasan Sunter Hijau pada tahun 1982.[1]

Daerah tersebut kemudian disebut sebagai daerah Sunter Selatan, seiring dengan perkembangan daerah Sunter Jaya pada tahun 1982 hingga 1984. Sejak tahun 1984, umat di wilayah ini bergabung dalam upaya pembangunan gereja di wilayah Sunter Utara, yang kelak menjadi Gereja Santo Lukas. Prioritas pembangunan saat itu adalah Gereja Santo Lukas, sesuai arahan Uskup Agung Jakarta saat itu, Leo Soekoto, S.J.

Pada tahun 1992, umat di kawasan Sunter Selatan telah memiliki tanah di Jalan Taman Sunter Indah. Pembangunan gereja di Sunter Selatan ini dimulai pada Mei 1994, di mana panitia pembangunan dilantik. Pada tahun 1995, umat telah mulai menggunakan kapel di Wisma Salesian sebagai lokasi peribadatan. Izin Mendirikan Bangunan didapatkan setelah melalui proses selama sekitar lima tahun, yakni pada tahun 1999.[2]

Peletakan batu pertama dan pemberkatan tanah dilakukan pada awal tahun 2000, yakni pada tanggal 30 Januari 2000 oleh R.D. Stephanus Royke Djakarya.[3] Pemancangan tiang pertama berlangsung pada 8 Maret 2000, yang menandai awal pembangunan gedung gereja. Bertindak sebagai arsitek dalam pembangunan gereja ialah Yori Antar.[4] Pemberkatan dan peresmian gedung paroki dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2001 oleh Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J. Pembangunan gedung gereja sendiri dimulai satu tahun kemudian dan selesai juga dalam waktu satu tahun. Kardinal Darmaatmadja memberkati gedung Gereja Santo Yohanes Bosco, sekaligus diresmikan menjadi paroki ke-54 dalam wilayah Keuskupan Agung Jakarta.[5]

Pada tahun 2017, Gereja Santo Yohanes Bosco menjadi lokasi misa konselebrasi para uskup dalam rangka mendukung Gerakan Orang Tua Asuh untuk Seminari (GOTAUS).[6]

Remove ads

Peribadatan

Misa harian diselenggarakan pada pagi dan sore hari. Selain liturgi dalam bahasa Indonesia, Gereja ini juga menyelenggarakan Perayaan Ekaristi dalam bahasa Inggris pada siang hari.

Imam

Sejak awal pendiriannya, gereja ini dikelola oleh para imam Salesian Don Bosco (SDB). Beberapa imam yang bertugas pada awal pembentukan paroki merupakan misionaris dari Filipina. Adapun para imam SDB yang pernah bertugas di Gereja ini sebagai pastor kepala paroki, antara lain:

  • R.P. Noel Villafuerte, S.D.B.
  • R.P. Ramoncito Abano Padilla, S.D.B.
  • R.P. Peter Pehan Tukan, S.D.B.
  • R.P. Yohanes Boedirahardjo, S.D.B.
  • R.P. Andre Delimarta, S.D.B.
  • R.P. Yosep Suban Ola, S.D.B.

Galeri

Eksterior

Interior

Remove ads

Referensi

Lihat pula

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads