Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Jalan Tol Serpong–Balaraja
ruas jalan tol di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Jalan Tol Serpong–Balaraja (disingkat Jalan Tol Serbaraja) adalah sebuah jalan tol yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Jalan tol ini dirancang sebagai perpanjangan dari Jalan Tol Ulujami–Serpong (Ulser/Jakser) dan merupakan bagian integral dari pengembangan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 3 atau Jakarta Outer Ring Road 3 (JORR 3). Jalan tol ini membentang dari kawasan Serpong di Kota Tangerang Selatan hingga ke daerah Balaraja di Kabupaten Tangerang, melintasi sejumlah kawasan hunian dan industri strategis.

Artikel ini membahas mengenai bangunan, struktur, infrastruktur, atau kawasan terencana yang sedang dibangun atau akan segera selesai. |
Pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas wilayah barat Jakarta dan sekitarnya, memperlancar distribusi logistik, serta mengurangi kemacetan di ruas jalan arteri dan jalan nasional eksisting yang melintasi kawasan tersebut. Keberadaan jalan tol ini juga diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kawasan hunian terpadu seperti BSD City, Legok, dan Cisauk.
Proyek jalan tol ini dicetuskan pertama kali oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, dan secara aktif diprakarsai oleh pihak swasta, yakni Sinar Mas Land, melalui anak perusahaannya PT Bumi Serpong Damai (BSD). Untuk merealisasikan proyek ini, dibentuklah badan usaha jalan tol bernama PT Trans Bumi Serbaraja, yang memegang hak konsesi atas ruas ini. Studi awal proyek dimulai sejak tahun 2012, dengan target pembangunan bertahap sepanjang kurang lebih 39,4 kilometer yang terbagi menjadi tiga seksi.[1]
Remove ads
Sejarah & Pembangunan
Ringkasan
Perspektif
Pembangunan Jalan Tol Serpong–Balaraja dilaksanakan dalam tiga tahapan / segmen utama (seksi) dengan total panjang mencapai 39,4 kilometer. Proyek ini dikerjakan oleh PT Trans Bumi Serbaraja sebagai pemegang konsesi, dengan skema pembiayaan full investasi swasta tanpa menggunakan dana APBN. Proyek ini diprakarsai oleh kelompok usaha Sinar Mas Land melalui entitas anak usahanya, PT Bumi Serpong Damai (BSD).[2]
Adapun pembagian ruas dan panjang masing-masing seksi adalah sebagai berikut:
- Seksi 1 (BSD – Legok) sepanjang 9,3 km
- Seksi 2 (Legok – Tigaraksa Selatan) sepanjang 11,5 km
- Seksi 3 (Tigaraksa Selatan – Balaraja) sepanjang 18,6 km[3]
Pekerjaan konstruksi dimulai sejak tahun 2020, diawali dari Seksi 1A yang menghubungkan Rawabuntu hingga kawasan CBD BSD – Cisauk. Seksi ini dikerjakan oleh kontraktor nasional PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan telah dioperasikan pada 10 Agustus 2022. Kemudian dilanjutkan dengan Seksi 1B dari Cisauk ke Jatake – Legok, yang dikerjakan oleh PT Nusa Raya Cipta dan telah resmi beroperasi pada 30 September 2024.
Sementara itu, pembangunan untuk Seksi 2 dan Seksi 3 saat ini masih berada dalam tahap perencanaan lanjutan, dan ditargetkan untuk dapat dimulai konstruksi setelah tahun 2025, seiring dengan pengembangan wilayah dan penyelesaian pembebasan lahan.
Kelak, ketika seluruh ruas selesai, tol ini akan mengkoneksikan langsung Jalan Tol Jakarta–Serpong di sisi timur dengan Jalan Tol Tangerang–Merak di sisi barat. Hal ini akan menjadikan Jalan Tol Serpong–Balaraja sebagai jalur alternatif strategis dalam sistem jaringan Jalan Tol Jabodetabek (Non Trans-Jawa) yang menghubungkan Jakarta dengan Banten dan sekitarnya di wilayah barat Pulau Jawa lainnya.[4]
Remove ads
Rute dan Interkoneksi[1][5][6]
Ringkasan
Perspektif
Jalan Tol Serpong–Balaraja (Serbaraja) dirancang sebagai jalur penghubung strategis dari bagian selatan Jabodetabek menuju kawasan barat Banten, sekaligus menjadi salah satu ruas penting dalam jaringan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 3 (JORR 3). Berikut adalah rincian trase dan konektivitasnya:
Rute
- Timur: Dimulai dari Simpang Susun Rawa Buntu, yang terkoneksi langsung dengan Jalan Tol Ulujami–Serpong (Ulser / Jakser), bagian dari sistem JORR 1. Akses juga tersedia ke kawasan BSD City melalui SS CBD BSD.
- Barat: Akan berakhir di Junction Balaraja, yang direncanakan tersambung langsung dengan Jalan Tol Tangerang–Merak (Tangmer) dan menjadi bagian penting dari koridor barat Jalan Tol Non Trans-Jawa.
Konektivitas Regional
- Terintegrasi dengan jaringan jalan tol nasional, termasuk Tol Ulser, JORR 1, dan Tol Tangmer.
- Menjadi jalur alternatif untuk mengurai beban lalu lintas dari ruas Jakarta–Tangerang dan memberikan akses langsung menuju kawasan industri dan pemukiman di Tangerang Selatan, Legok, Tigaraksa, hingga Balaraja.
Interchange / Simpang Susun
Gerbang Tol
Remove ads
Tarif
Tujuan & Manfaat
Ringkasan
Perspektif
1. Menunjang konektivitas kawasan barat Jabodetabek
Jalan Tol Serpong–Balaraja (Serbaraja) di-inisiasikan untuk memperkuat koneksi antara kawasan Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, hingga ke arah Balaraja, untuk mendukung mobilitas masyarakat dan integrasi dengan jaringan tol eksisting seperti Jalan Tol Jakser dan Jalan Tol Tangmer.[10]
2. Mengurangi beban lalu lintas jalan arteri di wilayah Tangerang
Tol Serbaraja diharapkan mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama seperti Jalan Raya Serpong, Jalan Legok, dan kawasan pemukiman padat penduduk seperti BSD City, Gading Serpong, dan Legok.[11]
3. Mendukung pengembangan kawasan hunian dan ekonomi baru
Tol ini menjadi penunjang utama pengembangan kawasan hunian modern dan kawasan ekonomi terpadu di barat Jakarta, khususnya kawasan BSD, Legok, hingga Tigaraksa dan Balaraja. Kehadiran tol ini menjadi daya tarik bagi pengembang properti dan investasi kawasan industri.[12]
4. Menjadi bagian dari JORR 3 dan konektor antar koridor
Tol Serbaraja dirancang sebagai bagian dari sistem JORR 3 yang akan menghubungkan berbagai kawasan penyangga Jakarta dari sisi barat. Nantinya tol ini akan tersambung ke Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 3 dan menjadi penghubung penting antar koridor transportasi.
5. Mempermudah akses logistik dan distribusi regional
Dengan melintasi kawasan komersial dan perindustrian, tol ini dapat mempermudah mobilitas logistik antarwilayah dari dan menuju Tangerang bagian barat, mempercepat waktu tempuh distribusi barang.[13]
Cakupan dalam Jaringan Jalan Nasional
Jalan Tol Serpong–Balaraja menjadi bagian dari pengembangan jaringan tol nasional di kawasan barat Provinsi Banten dan Jabodetabek. Saat rampung seluruhnya, tol ini akan menghubungkan Serpong–Legok–Tigaraksa–Balaraja, akan memperkuat konektivitas antarwilayah metropolitan dan mendukung pengembangan wilayah strategis nasional (WSN).
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads