Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Jalur kereta api Lubuk Linggau–Prabumulih
jalur kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Jalur kereta api Lubuk Linggau–Prabumulih adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Prabumulih dan Lubuk Linggau; termasuk dalam Divisi Regional III Palembang. Operasional jalur kereta api ini didominasi oleh Kereta barang (batu bara, pulp, dan bahan bakar minyak). Selain itu juga terdapat dua kereta penumpang, yaitu Kereta api Sindang Marga (kelas eksekutif dan bisnis) dan Kereta api Serelo (kelas ekonomi). Di jalur kereta api ini juga yang memiliki cabang menuju Tanjung Enim, awal perjalanan dari kereta api angkutan batu bara menuju Tarahan.
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Zuid-Sumatra Staatsspoorwegen (ZSS), divisi dari Staatsspoorwegen, kembali melangsungkan pembangunan jalur kereta apinya. Kali ini, trase jalur kereta api percabangan dari Prabumulih direncanakan akan diperpanjang menuju Tanjung Enim untuk pengangkutan batu bara. Segmen pertamanya adalah segmen Prabumulih menuju Gunung Megang yang diresmikan pada tanggal 1 Desember 1916. Kemudian diresmikan perpanjangannya ke arah Muara Enim pada tanggal 2 April 1917, dan terakhir sampai di Tanjung Enim pada tanggal 1 September 1919.[1]
Selanjutnya, pada awal dekade 1930-an jalur ini diperpanjang hingga Stasiun Lubuk Linggau dan diresmikan pada pertengahan tahun 1933.[2]
Dengan menggunakan lebar sepur 1.067 mm, ZSS berhasil membangun jalur kereta api di rute Palembang–Bandar Lampung sejauh 529 kilometer. Kesuksesan yang diraih SS menginspirasi perusahaan ini pernah menyusun masterplan agar seluruh Sumatra terhubung dengan rel kereta api, namun Depresi Besar (zaman malaise) yang terjadi di akhir dekade 1920-an menyebabkan rencana ini gagal.[3]
Seiring meningkatnya kebutuhan batu bara untuk sejumlah PLTU di Jawa, maka pada tanggal 1 Oktober 1986, kereta api batu bara rangkaian panjang diresmikan di atas jalur ini, serta merupakan kereta api dengan rangkaian terpanjang di Indonesia.[4]
Remove ads
Jalur terhubung
Lintas aktif
- Shortcut Prabumulih X5–X6
- Prabumulih–Kertapati
- Prabumulih–Panjang
- Percabangan menuju Tanjung Enim (hanya sampai di Tanjung Enim Baru)
Lintas nonaktif
- Segmen Tanjung Enim Baru–Tanjung Enim
Layanan kereta api
Penumpang
Barang
Daftar stasiun
Remove ads
Percabangan menuju Tanjung Enim
Ringkasan
Perspektif
Percabangan ini hanya dilayani oleh KA batu bara rangkaian panjang (babaranjang) dan KA batu bara Kertapati (barapati) yang dioperasikan bersama oleh PT KAI dan PT Bukit Asam Tbk. Pengoperasian kereta api ini sebenarnya sudah ada sejak pertama kalinya jalur ini diresmikan, dan dilanjutkan oleh Bukit Asam hingga saat ini. Mengingat peningkatan volume angkut batu bara di jalur Tanjung Enim–Tarahan untuk mendukung operasi PLTU Suralaya, Banten, pada tanggal 1 Oktober 1986, PJKA dan PT BA mengoperasikan kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang), bersama dengan peresmian 15 unit CC202 generasi pertama.[4] Pada akibatnya, Stasiun Tanjung Enim yang lama dinonaktifkan karena lahannya sudah tidak cukup untuk menampung KA batu bara.
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads