Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Kamajaya
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Kamajaya atau Kamadewa (Dewanagari: कामदेव; IAST: Kāmadeva ; juga dikenal sebagai Kama, Manmata, dan Madana) adalah salah satu dewa dalam kepercayaan Hindu yang bergelar sebagai dewa cinta, asmara, hasrat atau gairah seksual, kenikmatan ragawi, dan keindahan. Ia juga merupakan personifikasi dari konsep ajaran Hindu yang disebut kāma. Dalam ikonografi, ia biasa digambarkan sebagai pemuda tampan dengan aneka bunga dan perhiasan, dipersenjatai dengan busur yang terbuat dari batang tebu, serta anak panah yang berbunga-bunga. Ia sering digambarkan berdampingan dengan pasangan sekaligus lawan mainnya, Dewi Ratih.[4]
Asal mula Kamajaya dapat ditelusuri dari sloka-sloka dalam Regweda dan Atharwaweda, meskipun ia lebih terkenal sebagai tokoh dalam kisah-kisah Purana. Kitab Atharwaweda memuliakannya sebagai dewa yang mahakuasa, pemegang kuasa pengadaan di alam semesta, dan juga menyatakan bahwa ialah yang terlahir paling pertama, tiada dewa maupun leluhur yang sebaya dengannya.[5]
Dalam kitab-kitab Purana, Kamajaya umumnya disebut sebagai manasaputra (putra yang terlahir dari pikiran) sang dewa pencipta, Brahma. Mitosnya yang terkenal mengisahkan pembakaran dirinya oleh api kemarahan dari mata ketiga Dewa Siwa, serta kelahirannya ke dunia manusia sebagai Pradyumna, putra sulung dari pasangan Kresna dan Rukmini.[6]
Remove ads
Dalam budaya Jawa
Sebagai kebudayaan yang mendapatkan pengaruh dari agama Hindu, tradisi pewayangan di Jawa juga memiliki kisah Kamajaya yang berbeda dengan cerita aslinya di India. Dalam pewayangan, Batara Kamajaya atau Sang Hyang Kamajaya adalah anak Semar (Sang Hyang Ismaya) dan Dewi Senggani. Ia berparas elok sekali. Kamajaya beristrikan Dewi Kamaratih, putri Sang Hyang Resi Soma. Dewi ini sebangsa bidadari yang sangat cantik. Dikisahkan bahwa Kamajaya dan Kamaratih tidak pernah berpisah, senantiasa menjaga keselamatan umat manusia di dunia, terutama keluarga Pandawa.
Batara Kamajaya bertempat tinggal di Kahyangan Cakrakembang. Ia memiliki senjata pamungkas berupa panah sakti bernama Kyai Pancawisaya. Dalam lakon pewayangan yang mengadaptasi kisah Mahabharata dari Hindu-India, dikisahkan bahwa Batara Kamajaya pernah ditugaskan oleh Sang Hyang Manikmaya untuk menurunkan Wahyu Cakraningrat kepada Raden Abimanyu alias Angkawijaya, putra Arjuna dengan Subadra, sebagai pasangan bagi Wahyu Hidayat yang diturunkan oleh Dewi Ratih kepada Utari, putri Prabu Matswapati, raja negara Wirata.
Remove ads
Lihat pula

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kamadeva.
Catatan
- In some scriptures, Kama has a second consort named Priti.[2]
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads