Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Kereta api Gunungjati
layanan kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Kereta api Gunungjati merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani relasi Semarang Tawang–Cirebon–Gambir melalui lintas utara Jawa.[1]
Remove ads
Asal-usul penamaan
Nama kereta api ini berasal dari nama seorang tokoh Wali Sanga asal Kota Cirebon, Jawa Barat, yakni Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati berjasa dalam menyebarkan ajaran agama Islam di Kabupaten dan Kota Cirebon pada masanya, beliau membangun sebuah pesantren yang terletak di Kota Cirebon. Jasanya diabadikan juga untuk nama sebuah kecamatan, yakni Gunungjati, Kabupaten Cirebon.[1]
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Jakarta–Cirebon (1973–1992)
Kereta api Gunungjati mulai beroperasi pada 1 Februari 1973, dan ditarik lokomotif diesel hidraulik BB301. Kereta api ini tergolong sebagai kereta ekspres yang dioperasikan untuk melanjutkan tugas dari kereta api Patas Cirebon–Jatinegara serta diresmikan bersama oleh Menteri Perhubungan, Frans Seda, Wali Kota Cirebon, Tatang Suwardi, dan Kepala Bappenas, Widjojo Nitisastro dalam rangka peringatan ulang tahun ke-602 Kota Cirebon. Saat itu, kereta api ini beroperasi sebanyak dua kali pergi pulang sehari dan menempuh waktu selama 2,5 jam.[2]
Dalam pidatonya saat acara peresmian KA Gunungjati, Nitisastro sempat menyinggung masalah distribusi pupuk. Hal ini menanggapi persoalan yang berkaitan dengan ketersediaan barang: barangnya ada, tetapi alat transportasinya tidak siap, atau sebaliknya: kendaraan banyak, tetapi barangnya tak ada satu pun yang diangkut. Masalah ini, menurutnya, harus diatasi dengan sinergi antarbisnis di sektor perdagangan dan transportasi.[3]
Pada 10 Mei 1984, PJKA mengumumkan bahwa dalam Gapeka 1984 yang dirilis pada hari itu, pola pelayanan KA Gunungjati diubah, dengan meluncurkan KA Ekspres Tegal–Jakarta Kota pp, Cirebon–Jakarta Kota pp (via Pasar Senen), dan menghadirkan KRD Gunung Jati berbasis MBW 302, dengan rute Cirebon–Jakarta Kota pp (via Gambir), dengan waktu tempuh rata-rata 3,5 jam.[4]
Beberapa tahun berikutnya, PJKA pun akhirnya merombak seluruh pelayanan kereta api Gunung Jati menjadi kelas 3 (ekonomi) dan berjalan melalui Stasiun Pasar Senen, sehubungan dengan mulai beroperasinya kereta api Tegal Arum. Bahkan agar KA ini bisa bertahan, kereta api ini harus dijalankan bertukar dukungan sarana. Sebaliknya, kereta api Cirebon Ekspres justru naik kasta, karena pada 20 November 1989, Cirebon Ekspres sudah memiliki delapan rangkaian yang dua di antaranya dilengkapi penyejuk udara.[5] Pada 1 Juni 1992, sehubungan dengan switch-over jalur layang Jakarta Kota–Manggarai, kereta api Gunungjati dihapus sehubungan dengan dibukanya KA Cirebon Ekspres yang berangkat dari Cirebon pukul 12.20, sehingga menyisakan KA Tegal Arum yang beroperasi.[6]
Jakarta–Semarang (2025–sekarang)
Pada tahun 2025, PT KAI mengoperasikan kembali kereta api ini setelah 32 tahun mati suri (seperti pengoperasian kereta api Jayabaya) dengan memperpanjang rutenya sampai Semarang Tawang karena permintaan pasar penumpang kereta api di lintas utara Jawa. Peluncuran kereta api Gunungjati dilakukan pada 1 Februari 2025 di Stasiun Cirebon. Peresmian ini dilakukan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana KAI, John Robertho, bersama penjabat Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, dan jajaran direksi Daerah Operasi III Cirebon. Pada perjalanan perdana, rangkaian kereta api Gunungjati terdiri dari empat kereta eksekutif, empat kereta kelas ekonomi, satu kereta makan, dan satu kereta pembangkit. Kereta api Gunungjati diberangkatkan dari Cirebon ke Gambir pada pagi hari, arah Semarang dan sebaliknya pada pagi/petang hari dan sedangkan arah Cirebon sebaliknya berangkat pada malam hari.[1]
Remove ads
Stasiun pemberhentian
Ringkasan
Perspektif

Berikut merupakan stasiun-stasiun pemberhentian kereta api Gunungjati per 1 Februari 2025.[7]
Legenda
★ | Stasiun ujung (terminus). |
■ | Berhenti untuk semua arah. |
○ | Berhenti untuk sebagian jadwal |
▼ | Berhenti hanya mengarah ke timur (Semarang/Cirebon). |
▲ | Berhenti hanya mengarah ke barat (Jakarta). |
Lihat pula
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads