Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Partai politik

organisasi sosial politik yang mengoordinasikan kader-kadernya untuk bersaing dalam pemilihan umum Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Partai politik
Remove ads

Partai politik adalah organisasi yang mengoordinasikan calon untuk bersaing dalam pemilihan di negara tertentu. Anggota partai umumnya memiliki gagasan yang sama tentang politik dan partai dapat mempromosikan tujuan ideologis yang mengedepankan dasar negara tersebut serta kebijakan tertentu sebagai penguat rasa persatuan.

Thumb
Anggota partai-partai politik bersama-sama berkoordinasi untuk mencapai dan mempergunakan kekuasaan politik.
Informasi lebih lanjut Kiri dan kanan, Sayap kiri ...

Partai politik telah menjadi bagian utama dari kancah perpolitikan hampir di setiap negara karena organisasi partai modern berkembang dan menyebar ke seluruh dunia selama beberapa abad terakhir. Sangat jarang suatu negara tidak memiliki partai politik. Beberapa negara hanya memiliki satu partai politik, sementara negara lain memiliki beberapa partai. Partai penting dalam perpolitikan autokrasi serta demokrasi, meskipun biasanya lebih banyak partai politik berada dalam negara penganut demokrasi daripada autokrasi. Autokrasi sering memiliki satu partai yang mengatur negara dan beberapa ilmuwan politik menganggap persaingan antara dua partai atau lebih sebagai bagian penting dari demokrasi.

Partai dapat berkembang dari perpecahan yang ada dalam masyarakat seperti perpecahan antara kelas bawah dan atas serta mereka merampingkan proses pengambilan keputusan politik dengan mendorong anggotanya untuk bekerja sama. Partai politik biasanya mencakup seorang pemimpin partai yang memiliki tanggung jawab utama atas kegiatan partai. Eksekutif partai dapat memilih pemimpin dan yang melakukan tugas administratif dan organisasi. Anggota partai mungkin secara sukarela membantu partai, menyumbang uang untuk partai, dan memilih calon partai itu. Ada banyak cara berbeda ketika partai politik dapat terstruktur dan berinteraksi dengan pemilih. Sumbangsih yang diberikan warga kepada partai politik sering kali diatur oleh undang-undang dan partai terkadang mengatur dengan cara yang menguntungkan orang-orang yang menyumbangkan waktu dan uang kepada mereka.

Banyak partai politik dimotivasi oleh tujuan ideologis. Pemilihan demokratis umumnya menampilkan persaingan antara partai-partai berhaluan liberal, konservatif, dan sosialis; ideologi umum lainnya dari partai politik yang sangat besar termasuk komunisme, populisme, dan nasionalisme. Partai politik di berbagai negara akan sering mengadopsi warna dan simbol yang sama untuk mengidentifikasi diri mereka dengan ideologi tertentu. Namun, banyak partai politik tidak memiliki afiliasi ideologis dan malah mungkin hanya terlibat dalam patronase, klientelisme, kronisme, atau kepentingan pengusaha politik tertentu.

Remove ads

Pengertian

Ringkasan
Perspektif

Anggota partai politik mengikuti pemilihan dengan label bersama-sama. Dalam pengertian sempit, partai politik dapat dianggap hanya sebagai sekelompok calon yang mencalonkan diri di bawah label partai.[1]:3 Dalam pengertian yang lebih luas, partai politik adalah seluruh aparatur yang mendukung pemilihan suatu kelompok calon, termasuk pemilih dan sukarelawan yang mengidentifikasi diri dengan partai politik tertentu, organisasi resmi partai yang mendukung pemilihan calon partai tersebut, dan legislator di pemerintahan yang berafiliasi dengan partai tersebut.[2] Di banyak negara, pengertian partai politik diartikan dalam undang-undang, dan pemerintah dapat menetapkan persyaratan bagi organisasi untuk memenuhi syarat secara hukum sebagai partai politik.[3]

Partai politik dibedakan dari kelompok dan klub politik lain seperti faksi politik atau kelompok kepentingan, ketika partai berfokus pada pemilihan calon, sedangkan kelompok kepentingan berfokus kepada memajukan agenda kebijakan.[4] Hal ini terkait dengan suatu hal lain yang terkadang membedakan partai dari organisasi politik lainnya, termasuk keanggotaan yang lebih besar, kestabilan yang lebih besar dari waktu ke waktu, dan hubungan yang lebih dalam dengan pemilih.[5]

Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Gagasan sejumlah orang membentuk kelompok atau faksi besar untuk mengadvokasi kepentingan bersama mereka telah ada sejak lama. Plato menyebutkan faksi politik Athena klasik di Republik, dan Aristoteles membahas kecenderungan berbagai jenis pemerintahan untuk menghasilkan faksi dalam Politik. Perselisihan kuno tertentu juga bersifat faksi seperti kerusuhan Nika antara dua faksi balap kereta perang di Hipodrom Konstantinopel. Beberapa contoh kelompok atau faksi politik yang tercatat dalam sejarah termasuk faksi Populares dan Optimates dari Republik Romawi serta Orangis dan Partai Negara Belanda dari Republik Belanda. Namun, partai politik modern dianggap baru muncul sekitar akhir abad ke-18; mereka biasanya dianggap pertama kali muncul di Eropa dan Amerika Serikat, dengan Partai Konservatif Britania Raya dan Partai Demokrat Amerika Serikat keduanya sering disebut "partai politik berkelanjutan tertua" di dunia.[1][6][7][8]

Sebelum berkembangnya partai politik massa, pemilu biasanya menampilkan tingkat persaingan yang jauh lebih rendah, memiliki politik yang cukup kecil sehingga pengambilan keputusan langsung dapat dilakukan, dan menyelenggarakan pemilihan umum yang didominasi oleh jaringan atau hubungan individu yang secara independen dapat mendorong seorang kandidat meraih kemenangan dalam pemilu. pemilihan.[9]:510

Remove ads

Tujuan Partai Politik

Ringkasan
Perspektif

Tujuan partai politik secara umum yaitu:

  1. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagai dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  2. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  3. Mengembangkan dan memprioritaskan kejujuran dalam berkehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  4. Mewujudkan kesejahteraan, keamanan, kenyamanan, ketertiban bagi seluruh masyarakat Indonesia.
  5. Membangun adat dan budaya dan Etika politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan beragama.[10]

Kewajiban Partai Politik

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008, tercantumkan kewajiban partai politik di Indonesia:

  1. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan peraturan perundang-undangan;
  2. Memeliharan dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  3. Berpatisipasi dalam pembangunan nasional;
  4. Menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi, dan hak asasi manusia;
  5. Melakukan pendidikan politik dan menyalurkan aspirasi politik anggotanya;
  6. Menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum;
  7. Melakukan pendaftaran dan memelihara ketertiban data anggota;
  8. Membuat pembukaan, memelihara daftar penyumbang dan jumlah sumbangan yang diterima, serta terbuka kepada masyarakat;
  9. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban penerima dan pengeluaran keuangan yang bersumber dari dana batuan anggaran pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran;
  10. Memiliki rekening khusus dana kampanye pemilihan umum;
  11. Wajib menyosialisasikan program Partai Politik kepada masyarakat;
  12. Tidak mengambil dana sumbangan dari anggaota yang sedang menjabat di Eksekutif dan Legislatif.[10]

Simbol dan warna partai

Ringkasan
Perspektif

Hampir seluruh partai di dunia mengasosiasikan ideologi mereka dengan warna dan simbol tertentu dengan tujuan utama membantu pemilih untuk mengetahui dan mengingat partai tersebut. Pencitraan merek ini khususnya penting di wilayah-wilayah yang sebagian besar penduduknya buta huruf, sehingga seseorang yang tidak dapat membaca nama partai di surat suara dapat mengidentifikasi partai tersebut berdasarkan warna atau logo.[11] Partai-partai dengan ideologi yang sama sering kali menggunakan warna yang sama di berbagai negara.[12][13] Asosiasi warna berguna sebagai cara singkat untuk merujuk dan merepresentasikan suatu pihak dalam media grafis.[14] Ini juga bisa dirujuk terhadap koalisi dan/atau aliansi antara partai politik dan organisasi lain.[15]

Namun, asosiasi warna partai tidak selalu konsisten: partai dengan ideologi yang sama kadang memakai warna lain, dan kadang partai yang berlawanan bisa saja menggunakan warna yang sama.[16] Asosiasi ini juga memiliki pengecualian utama. Contohnya, Partai Konservatif dari Britania Raya dan Partai Republik dari Amerika Serikat memiliki ideologi utama yang sama, yakni konservatisme namun Konservatif menggunakan warna biru sementara Republik memakai warna merah (yang secara harafiah dikaitkan dengan ideologi sayap kiri).[17]

Informasi lebih lanjut Ideologi, Warna ...
Remove ads

Lihat pula

Referensi

Bacaan lebih lanjut

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads