Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Kabupaten Labuhanbatu Utara
kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Kabupaten Labuhanbatu Utara (Jawi: لابوهنباتو اوتارا; disingkat Labura adalah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2008 pada 24 Juni 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara, dipemerintahan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
Ibu kota kabupaten ini terletak di Kelurahan Aek Kanopan. Salah satu daerah di kabupaten ini, yaitu Desa Tanjung Pasir, pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Kualuh pada masa lampau. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Labuhanbatu Utara 2023, penduduk kabupaten ini pada tahun 2022 berjumlah 390.954 jiwa, dengan kepadatan 110 jiwa/km2.[2] Dan pada akhir 2024, jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu Utara sebanyak 399.306 jiwa.[5]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Kerajaan Belanda datang ke sebuah kampung di Hulu Labuhanbilik tepatnya di Desa Sei Rakyat sekarang. Di desa ini, tentara Kerajaan Belanda membangun tempat pendaratan kapal yang terbuat dari batu beton. Lambat laun, tempat ini berkembang menjadi tempat persinggahan dan pendaratan kapal yang kemudian menjadi kampung besar yang diberi nama "Pelabuhanbatu". Kemudian, masyarakat mempersingkat sebutannya menjadi "Labuhanbatu". Nama Labuhanbatu ini kemudian melekat dan ditetapkan menjadi nama wilayah Kabupaten Labuhanbatu.[10]
Sebelum kemerdekaan Indonesia, di wilayah Kabupaten Labuhanbatu terdapat 4 kesultanan, yaitu :[10]
- Kesultanan Kota Pinang yang berkedudukan di Kotapinang
- Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir
- Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama
- Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan Bilik
Setelah kemerdekaan Indonesia, keempat kesultanan ini menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Labuhanbatu, sesuai ketetapan komite nasional daerah Keresidenan Sumatera Timur tanggal 19 Juni 1946.[10]
Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2008, tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Labuhanbatu Utara lahir dari tuntutan aspirasi masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara.[1][10]
Remove ads
Geografi
Batas wilayah
Batas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah sebagai berikut:[11]
Utara | Kabupaten Asahan dan Selat Malaka |
Timur | Kabupaten Labuhanbatu |
Selatan | Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kabupaten Labuhanbatu |
Barat | Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Tapanuli Utara |
Pemerintahan
Ringkasan
Perspektif
Bupati dan wakil bupati
Bupati Labuhanbatu Utara adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara. Bupati Labuhanbatu Utara bertanggung jawab kepada gubernur Provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Labuhanbatu Utara ialah Hendri Yanto Sitorus, dengan wakil bupati Samsul Tanjung.[3] Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Labuhanbatu Utara 2020, untuk periode tahun 2021-2024. Hendri merupakan bupati Labuhanbatu Utara ke-2 sejak kabupaten ini didirikan. Hendir dan Samsul dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 26 April 2021 di Kota Medan.[3]
Dewan perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam tiga periode terakhir.
Kecamatan

Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari 8 kecamatan, 8 kelurahan, dan 82 desa dengan luas wilayah mencapai 3.545,80 km² dan jumlah penduduk sekitar 381.994 jiwa (2020) dengan kepadatan penduduk 108 jiwa/km².[14][15]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, adalah sebagai berikut:
Remove ads
Penduduk
Penduduk asli di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah Melayu Kualuh, yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan, terutama di sekitar Sungai Kualu, seperti di Kecamatan Kualuh Leidong, Kecamatan Kualuh Selatan, Kecamatan Kualuh Hulu, dan Kecamatan Kualuh Hilir. Pada umumnya yang dimaksud Melayu Kualuh disini adalah orang-orang Batak Muslim, Khususnya Batak Toba dan Batak Mandailing yang berbudayakan Melayu dalam kehidupan sehari-hari. Sebutan dalam bahasa mereka adalah "Oghang Kampung".[butuh rujukan]
Sebagian besar penduduk Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah suku Jawa dan suku Batak, yang umumnya adalah Batak Toba, Batak Mandailing dan Batak Angkola. Selebihnya adalah suku Melayu, orang Tionghoa-Indonesia, suku Aceh, orang Minangkabau, dll.
Remove ads
Pariwisata
Tempat wisata
- Air Terjun Kilo 7, Desa Terang Bulan di Kecamatan Aek Natas
- Air Terjun Mbah Kaslan, Desa Kuala Beringin di Kecamatan Kualuh Hulu
- Air Terjun Tombak Tampayan, Pindoan di Kecamatan Na IX-X
- Air Terjun Padang Nabidang, Desa Pematang di Kecamatan Na IX-X
- Air Terjun Matoga, Desa Meranti Omas di Kecamatan Na IX-X
- Gua Tapak Tilas, Desa Kuala Beringin di Kecamatan Kualuh Hulu
- Puncak Manalese, Aek Buru di Kecamatan Na IX-X
- Pante Monyet, Desa Meranti Omas di Kecamatan Na IX-X
- Hadabuan Hill, Napompar di Kecamatan Na IX-X
- Waterpark Aladin, Londut di Kecamatan Kualuh Hulu
- Gua kaca, Desa Meranti Omas di Kecamatan Na IX-X
- Bukit kapur, Desa Meranti Omas di Kecamatan Na IX-X
Remove ads
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads