Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Nginggil, Kradenan, Blora

desa di Kecamatan Kradenan, Blora Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Remove ads

Nginggil adalah desa di Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, Indonesia. Dilansir dari laman resmi BPS Kabupaten Blora, Jumlah Penduduk Desa Nginggil hanya berada diangka 433 Jiwa. Jumlah itu merupakan yang terendah se-Kecamatan Kradenan. Ditambah lagi, Desa Nginggil mempunyai wilayah yang cukup luas, yakni 12.18 km².

Fakta Singkat Negara, Provinsi ...
Remove ads

Sejarah

Thumb
Pintu Masuk Desa Nginggil

Desa Nginggil merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Nama "Nginggil" diyakini berasal dari kata "inggil" dalam Bahasa Jawa yang berarti “tinggi”, mengacu pada letak geografis desa yang berada di perbukitan dan lebih tinggi dibandingkan desa-desa sekitarnya. Letak ini menjadikan Nginggil memiliki keunikan geografis tersendiri serta nilai historis dalam pola persebaran permukiman masyarakat tepian hutan.

Desa ini sudah lama dihuni oleh masyarakat agraris yang menggantungkan hidup dari lahan pertanian dan sumber daya hutan. Berdasarkan cerita lisan, salah satu tokoh yang memiliki pengaruh kuat dalam sejarah awal perkembangan desa adalah Mbah Suro, seorang tokoh spiritual sekaligus pelindung desa yang dihormati hingga kini. Cerita dan warisan yang ditinggalkan Mbah Suro masih hidup dalam tradisi dan keseharian masyarakat.

Remove ads

Geografi

Thumb
Bukit Desa Nginggil

Secara geografis, Desa Nginggil terletak di bagian selatan Kabupaten Blora dan berbatasan langsung dengan kawasan hutan produksi milik Perhutani serta Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Gadjah Mada. Wilayah desa ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan kecil dengan jenis tanah kering dan berbatu. Topografi yang bergelombang menyebabkan akses transportasi cukup menantang, tetapi sekaligus menyuguhkan panorama khas hutan tropis.

Curah hujan yang relatif rendah serta musim kemarau yang panjang berdampak pada ketersediaan air bersih dan pola tanam masyarakat. Meskipun demikian, masyarakat tetap mengolah lahan pertanian kering dan menggantungkan hasil utamanya pada tanaman seperti tebu. Sebagian lahan lainnya dimanfaatkan sebagai ladang tegalan dan area peternakan rakyat.

Remove ads

Demografi

Ringkasan
Perspektif

Jumlah penduduk Desa Nginggil tsebagai desa dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Kradenan, yaitu sekitar 429 jiwa. Kondisi ini turut memengaruhi dinamika sosial dan pembangunan desa, terutama dalam hal pelayanan publik, partisipasi masyarakat, serta ketersediaan sumber daya manusia yang terbatas.

Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani, buruh tani, dan peternak yang mengolah lahan kering berbatu serta memanfaatkan hasil hutan secara terbatas. Selain itu, ada pula warga yang bekerja di sektor informal seperti berdagang kecil-kecilan, menjadi pengrajin, atau menjalani pekerjaan musiman baik di dalam maupun luar desa.

Dari sisi sosial budaya, masyarakat Desa Nginggil mayoritas beragama Islam dan masih memegang teguh adat serta nilai-nilai tradisional. Pola hidup kolektif dan prinsip gotong royong menjadi fondasi kuat dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan sosial dan keagamaan seperti kenduri, kerja bakti, serta pengajian rutin masih dijalankan sebagai bagian dari identitas komunitas desa.

Namun, tantangan pembangunan tetap ada. Minimnya minat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi serta kecenderungan migrasi pemuda ke kota menyebabkan kurangnya regenerasi tenaga kerja terampil. Hal ini menjadi perhatian penting dalam upaya penguatan kapasitas lokal dan perencanaan pembangunan yang berkelanjutan di masa depan.

Perekonomian

Perekonomian Desa Nginggil bertumpu pada sektor pertanian dan kehutanan. Komoditas utama yang dihasilkan warga adalah tebu. Warga juga memelihara ternak kambing dan sapi sebagai pendukung kebutuhan rumah tangga.

Thumb
Jalan Desa Nginggil

Selain itu, terdapat potensi pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, seperti pengolahan makanan, kerajinan tangan, serta hasil hutan lainnya. Namun, salah satu tantangan utama adalah keterbatasan akses terhadap pasar. Kondisi geografis yang terpencil dan infrastruktur jalan yang belum memadai menyulitkan warga dalam memasarkan hasil pertanian dan produk kreatif mereka.

Remove ads

Fasilitas Umum

Ringkasan
Perspektif

Desa Nginggil memiliki satu Sekolah Dasar (SD) sebagai pusat pendidikan formal tingkat dasar. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, warga harus menempuh perjalanan ke desa lain. Hal ini menyebabkan keterbatasan akses pendidikan lanjutan, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Fasilitas umum lainnya meliputi balai desa, masjid, dan pos kesehatan desa (poskesdes). Meski demikian, keterbatasan tenaga medis dan alat kesehatan menjadi kendala dalam penyediaan layanan kesehatan yang optimal, terutama saat terjadi kondisi darurat.

Dalam hal infrastruktur dasar, akses terhadap air bersih di Desa Nginggil masih menghadapi kendala. Meskipun sebagian besar rumah tangga telah menggunakan sumur sebagai sumber air utama, distribusi air belum sepenuhnya optimal. Terdapat kondisi di mana aliran air tidak konsisten dan kualitas air yang diperoleh belum memenuhi standar kelayakan air. Permasalahan ini berdampak pada pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga sehingga memerlukan perhatian untuk meningkatkan layanan infrastruktur dasar desa.

Sementara itu untuk akses listrik, sebagian besar rumah warga sudah dapat mengakses. Namun, distribusi sinyal komunikasi dan jaringan internet masih sangat terbatas, bahkan di beberapa titik nyaris tidak tersedia. Keterbatasan ini menghambat aktivitas pendidikan jarak jauh, akses informasi, serta peluang ekonomi digital bagi warga desa. Penguatan infrastruktur digital dan telekomunikasi menjadi hal mendesak untuk menunjang kemajuan desa dan meningkatkan konektivitas dengan wilayah lain.

Remove ads

Pemerintahan Desa

Struktur pemerintahan Desa Nginggil terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, dan perangkat lainnya seperti kaur perencanaan, kepala dusun, dan lembaga kemasyarakatan desa (BPD, LPMD, PKK, dll). Pemerintah desa aktif berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kabupaten, maupun pihak luar yang terlibat dalam program pengembangan wilayah.

Kepala Desa

Remove ads

Budaya dan Tradisi

Thumb
Pertapaan Mbah Suro Nginggil

Tradisi religius dan masyarakat di Nginggil kuat dan beragam:

  • Sedekah Bumi: ucapan rasa syukur dengan doa bersama dan berbagi makanan di Pertapaan Mbah Suro dan juga di makam 14.
  • Muslimatan: pengajian ibu-ibu setiap hari Jumat siang.
  • Posyandu Balita: rutin dilakukan setiap tanggal 10 untuk penimbangan, imunisasi, dan PMT.
  • Penyambutan 1 Suro: acara menyambut Muharram dengan doa bersama dan berbagi makanan.
  • Bancakan: tradisi berbagi makanan di bulan Suro.


Remove ads
Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads