Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Religio licita
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Religio licita ("agama yang sah[1]," juga dapat diartikan "agama yang diizinkan[2]") adalah istilah yang digunakan dalam Apologeticum oleh Tertulianus[3] untuk menjelaskan status spesial kaum Yahudi di Kekaisaran Romawi. Istilah ini bukanlah istilah resmi dalam hukum Romawi.[4]
Meskipun hanya ditemukan pada satu tulisan Bapa Gereja dan tidak ditemukan dalam sumber atau bukti tertulis Era Klasik Romawi lainnya,[5] istilah ini memunculkan berbagai pertanyaan akan arti yang mungkin dimilikinya. Cendekiawan berpikir bahwa semua agama dalam Kekaisaran Romawi memiliki status legal baik licita maupun illicita, meskipun tidak ada bukti yang dapat mendukung teori ini.[6] Pandangan yang paling ekstrem berpendapat bahwa setiap agama asing membutuhkan surat izin dari pemerintah Romawi.[7] Tetapi sudah jadi kebiasaan Romawi untuk mengizinkan bahkan mendukung masyarakat provinsi Roma bahkan komunitas asing untuk mempertahankan agama nenek moyang mereka, kecuali ada tata cara yang dinilai mengganggu atau subversif:[8] "Sebuah religio yang dianut oleh kelompok-kelompok etnis suku atau suku bangsa tertentu dinilai licita dengan kondisi bahwa ritual ibadah mereka tidak menyinggung orang Romawi atau dewa-dewa mereka.[9]"
Tertulianus menggunakan istilah ini dalam sebuah paragrafnya yang berargumen bahwa umat Kristen harus diberikan kebebasan yang sama untuk memeluk agama sebagaimana penduduk Romawi lainnya. Paragraf ini merupakan bukti adanya toleransi yang diberikan di bawah sistem agama di Romawi Kuno.[10]
Remove ads
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads