Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Sayap-Sayap Patah
salah satu film Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Sayap-Sayap Patah adalah sebuah film drama laga Indonesia tahun 2022 yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo. Film yang dibintangi Nicholas Saputra dan Ariel Tatum ini diangkat dari peristiwa kerusuhan berdarah di Mako Brimob pada 2018.[1] Film ini ditayangkan serentak di bioskop Indonesia pada 18 Agustus 2022.[2] Film ini di produksi oleh Maxima Pictures dan juga Denny siregar production
Remove ads
Sinopsis
Ringkasan
Perspektif
Adji (Nicholas Saputra) dan Nani (Ariel Tatum) merupakan sepasang suami istri yang hidup bahagia. Kebahagiaan itu semakin lengkap ketika Nani diketahui hamil. Seiring waktu berjalan, kandungan Nani semakin membesar. Namun, Adji tidak selalu bisa menemani Nani karena pekerjaannya sebagai personel kepolisian, yang harus siaga saat dibutuhkan untuk bertugas.
Pada suatu hari, terdapat sebuah rumah tahanan yang dibobol oleh para tahanan, hingga memicu kerusuhan besar. Mereka melakukan penyerangan kepada para petugas. Adji dan rekan-rekan kerjanya segera bertindak untuk meredam gejolak yang ada. Namun, tidak semua tahanan bisa diatasi. Drama penyanderaan petugas terjadi dan salah satu pelakunya adalah tahanan bernama Leong (Iwa K). Leong merupakan salah seorang penjahat kejam, yang tidak segan melukai orang-orang yang menghalanginya, termasuk kepada aparat keamanan. Leong berhasil mendapatkan pistol yang dijadikan alat pengancamannya. Adji adalah salah satu petugas keamanan yang turut terkena imbas dari keberingasan para tahanan. Bahkan, sempat terjadi sebuah ledakan cukup besar di tempat tersebut. Akhirnya, terjadi sesuatu pada Adji, yang membuat impiannya untuk hidup bahagia bersama Nani hancur.[3]
Remove ads
Pemeran
- Nicholas Saputra sebagai Ipda Sudarmaji
- Ariel Tatum sebagai Nani Sudarmaji
- Poppy Sovia sebagai Iptu Gendis
- Iwa K sebagai Leong
- Nugie sebagai AKP Sadikin
- Dewi Irawan sebagai Rosita
- Ariyo Wahab sebagai Iptu Ruslan
- Khiva Iskak sebagai Aiptu Aryo
- Edward Akbar sebagai Murod
- Aden Bajaj sebagai Rosyid
- Revaldo sebagai Aipda Ridwan
- Gibran Marten sebagai Aipda Kuntadi
- Asri Welas sebagai Dokter Sari
- Royhan Hidayat sebagai La Umane
- Agla Artalidia sebagai Ratih
- Volland Humonggio sebagai Densus Rahmat
- Laras Ardhia sebagai Desi
- Fajar Gomez sebagai Densus Ikshan
- Arief Nilman sebagai Polisi Arman
- Achmad Ali Sukarno sebagai Sigap Mulyanto
- Iboy As sebagai Densus Aziz
- Saad Afero sebagai Densus Alex
- Chika Audhika sebagai Pembawa berita
- Josephine Putri sebagai Pembawa berita
- Ibanez Nasution sebagai Abu Toyib
Remove ads
Produksi
Film Sayap Sayap Patah diangkat dari peristiwa kerusuhan di Mako Brimob pada 2018 yang menewaskan 5 anggota Densus 88. Aktivis sosial media dan penulis Denny Siregar, selaku produser eksekutif film ini, berharap supaya tragedi tersebut tetap diingat sebagai sejarah.[4]
Film ini melibatkan Monty Tiwa, Eric Tiwa, dan Alim Sudio sebagai penulis skenario, serta mempertemukan kembali Rudi Soedjarwo dan Nicholas Saputra setelah film Ada Apa dengan Cinta? (2002).[5]
Penayangan
Poster resmi film Sayap Sayap Patah yang dirilis pada 23 Juni 2022 juga mengumumkan tanggal penayangan film ini di bioskop Indonesia, yakni pada 18 Agustus 2022.[2]
Pemasaran
Trailer resmi film Sayap Sayap Patah dirilis pada 18 Mei 2022 di kanal YouTube rumah produksi Denny Siregar Production.[3]
Film ini rilis di tengah meningkatnya sorotan masyarakat pada kasus pembunuhan Brigadir Yoshua.[6] Denny Siregar dalam cuitan di akun Twitternya menulis untuk mempromosikan film ini, "Lupakan Sambo. Selamat datang Nico."[7][8]
Remove ads
Penerimaan
Ringkasan
Perspektif
Film "Sayap-Sayap Patah" mendapat beragam tanggapan dari masyarakat Indonesia. Film ini, yang diangkat dari kisah nyata kerusuhan di Mako Brimob, dinilai berhasil menggambarkan ketegangan dan emosi dari peristiwa tersebut, serta menampilkan perjuangan aparat dan keluarga yang terdampak. Beberapa penonton merasa terharu dan terinspirasi oleh film ini, sementara yang lain memberikan apresiasi atas pesan moral yang disampaikan terkait bahaya radikalisme
- Pujian atas penceritaan dan akting: Banyak penonton memuji alur cerita yang menegangkan dan emosional, serta akting dari Nicholas Saputra dan Ariel Tatum.
- Pesan moral yang kuat: Film ini dinilai berhasil menyampaikan pesan tentang bahaya radikalisme dan pentingnya menjaga keamanan negara.
- Inspirasi dan haru: Beberapa penonton merasa terinspirasi oleh perjuangan para aparat dan keluarga yang terdampak, serta terharu dengan adegan-adegan dalam film.
- Kontroversi dan kritik: Ada juga sebagian kecil masyarakat yang menganggap film ini sarat akan kebohongan dan propaganda, namun ini lebih merupakan pandangan minoritas.
- Pelajaran yang bisa dipetik: Beberapa pihak, termasuk Kepala BNPT, menyatakan bahwa film ini memberikan pelajaran penting tentang bahaya terorisme dan pentingnya kewaspadaan.
Pada hari ke-11 penayangannya, film ini menembus 1 juta penonton.[9]
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads