Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Listyo Sigit Prabowo
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Listyo Sigit Prabowo (lahir 5 Mei 1969 [1]) adalah seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) sejak tanggal 27 Januari 2021, menggantikan Jenderal Idham Azis. Ia adalah Kapolri beragama Kristen Protestan kedua dalam sejarah setelah Widodo Budidarmo (1974–1978),[catatan 1][2][3] dan Kapolri termuda kedua dalam sejarah saat dilantik (51 tahun, 267 hari), hanya kalah dari Tito Karnavian, yang berusia 51 tahun, 261 hari saat dilantik pada 2016. Sigit juga merupakan Alumni SMA Negeri 8 Yogyakarta (1988).
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan hingga penyuntingan dipertentangkan terselesaikan. Pelindungan ini bukan merupakan bentuk dukungan terhadap versi saat ini. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Remove ads
Karier
Ringkasan
Perspektif

Listyo pernah beberapa kali menduduki jabatan di daerah Jawa Tengah. Tercatat, Listyo pernah menjadi Kapolres Pati. Setelah itu, dia menduduki posisi Wakapolrestabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolresta Solo. Pada tahun 2012, Listyo dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri. Sejak bulan Mei 2013, dirinya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
Listyo tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Dia pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo.[4] Ia kemudian menjabat Kepala Kepolisian Daerah Banten, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, dan pada 27 Januari 2021, ia dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Kapolri.[5]
Kasus-kasus besar yang pernah dibongkar sebagai Kabareskrim Polri adalah penangkapan buron penyiram air keras pada Novel Baswedan, Maria Lumowa, dan Djoko Tjandra. Akan tetapi, terdapat beberapa kejanggalan dalam kasus Novel Baswedan dan Djoko Tjandra ketika sejumlah perwira aktif Polri ikut menjadi tersangka dalam aksi kriminal tersebut.[6][7]
Dalam kasus suap surat jalan Djoko Tjandra, nama Listyo Sigit disebut oleh Irjen Napoleon Bonaparte saat sidang, serta menyeret Brigjen Prasetijo Utomo, yang juga lulusan Akpol 1991,[8] sebagai tersangka.[6]
Bareskrim Polri yang mengambil alih kasus dari Polda Metro Jaya untuk penetapan tersangka Habib Rizieq,[9] terkait kerumunan di masa pandemi yang dikawal aparat[10] dan tidak mengizinkan hasil tes usap diungkap ke publik atas dasar privasi,[11] juga menjadi sorotan luas diakibatkan tragedi terbunuhnya enam anggota FPI di tengah-tengah proses pemeriksaan Polda terhadap saksi kasus kerumunan.[12]
Kasus besar yang sedang ditangani selama menjabat sebagai Kapolri adalah kasus pembunuhan brigadir J, Kerusuhan Stadion Kanjuruhan dan jaringan narkoba yang melibatkan Inspektur Jenderal.
Remove ads
Riwayat pendidikan
- SMA Negeri 8 Yogyakarta (1988)
- Akademi Kepolisian (1991)[13]
- PTIK (1998)
- S-2 Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (2005)[14]
- SESPIM (2006)
- Lemhannas (2017)
Jabatan
- Pamapta Polres Metro Tangerang (1991)
- Kanit II Satreskrim Polres Metro Tangerang (1993)
- Danton Taruna Akpol
- Danpi Taruna Akpol
- Kabag Ops Polres Metro Tangerang (1998)
- Kapolsek Duren Sawit (1999)
- Kapolsek Tambora (2003)
- Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat (2005)
- Kabag Dalpers Ropers Polda Metro Jaya
- Kapolres Pati[15] (2009)
- Kapolres Sukoharjo (2010)
- Wakapolrestabes Semarang
- Kapolres Kota Surakarta (2011)
- Kasubdit II Dirtipidum Bareskrim Polri (2012)
- Dirreskrimum Polda Sultra[16] (2013)
- Ajudan Presiden RI (2014)
- Kapolda Banten (2016)
- Kadiv Propam Polri (2018)
- Kabareskrim Polri[17] (2019)
- Kapolri (2021)
Penghargaan
Remove ads
Catatan
- Soetjipto Danoekoesoemo pindah agama dari Islam menjadi Kristen Protestan pada 11 Mei 1981, setelah ia pensiun.
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads