Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Shubat
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Shubat adalah minuman fermentasi yang dibuat dari susu unta dan merupakan salah satu produk pangan tradisional masyarakat Asia Tengah, terutama di Kazakhstan dan wilayah padang rumput sekitarnya. Minuman ini memiliki tekstur kental, rasa asam yang menonjol, serta kandungan lemak dan nutrisi yang relatif tinggi dibandingkan produk susu fermentasi lainnya. Shubat berfungsi tidak hanya sebagai bagian dari pola konsumsi harian, tetapi juga sebagai komponen utama dalam praktik gizi masyarakat nomaden yang mengandalkan ternak sebagai sumber pangan. Studi mengenai kebudayaan nomaden mencatat bahwa minuman berbasis susu, termasuk shubat, memainkan peran signifikan dalam keberlanjutan diet komunitas penggembala karena kemampuannya menyediakan energi dan zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup dalam lingkungan stepa yang ekstrem.[1]
Produksi shubat berakar pada praktik pemanfaatan susu unta sebagai bahan pangan yang dapat bertahan dalam kondisi iklim panas dan kering. Susu unta memiliki komposisi kimia yang berbeda dari susu sapi, terutama dalam hal kadar lemak serta kemampuannya untuk melalui proses fermentasi yang lebih lambat. Literatur mengenai ilmu pangan menyebutkan bahwa sifat-sifat tersebut menjadikan susu unta sebagai medium yang cocok untuk menghasilkan produk fermentasi dengan karakteristik unik. Kajian mengenai produksi susu unta menggambarkan bahwa masyarakat penggembala di daerah gurun dan semi-gurun telah lama mengandalkan hewan ini karena ketahanannya terhadap kekurangan air dan kemampuan adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang keras.[2]
Fermentasi shubat berlangsung melalui penambahan kultur dari susu unta yang telah difermentasi sebelumnya ke dalam susu segar. Proses ini menciptakan perubahan kimia yang menyebabkan peningkatan keasaman serta pembentukan tekstur kental yang menjadi ciri khas minuman tersebut. Fermentasi laktat memainkan peran utama dalam perubahan rasa dan kandungan nutrisi shubat. Dokumentasi teknis dalam publikasi industri susu menggambarkan bahwa asam laktat berperan penting dalam menciptakan kestabilan mikrobiologis dan kualitas sensori pada produk susu fermentasi, termasuk shubat.[3]
Shubat sering dianggap sebagai minuman yang memiliki nilai kesehatan tertentu, terutama dalam konteks budaya masyarakat Asia Tengah yang memandang produk fermentasi sebagai bagian dari tradisi pengobatan lokal. Meskipun klaim kesehatan tersebut tidak selalu dibuktikan secara ilmiah, keberadaan shubat dalam diet tradisional menunjukkan bahwa minuman ini memegang peranan sentral dalam pola konsumsi masyarakat nomaden. Selain fungsi nutrisinya, shubat juga memiliki nilai sosial karena sering disajikan kepada tamu atau pada acara tertentu, mencerminkan pentingnya minuman tersebut dalam interaksi sosial komunitas penggembala.
Remove ads
Cara membuat
Pembuatan shubat dimulai dengan pemerahan susu unta segar yang kemudian disaring untuk menghilangkan kotoran. Susu tersebut ditempatkan dalam wadah tradisional, sering kali berupa kantong kulit atau bejana kayu, sebelum ditambahkan sebagian kecil kultur dari shubat yang sudah difermentasi sebelumnya. Kultur tersebut berperan sebagai pemicu proses fermentasi yang akan mengubah komposisi kimia susu dalam waktu yang relatif singkat. Selama fermentasi, susu dibiarkan pada suhu ruang hingga terjadi peningkatan keasaman dan pembentukan tekstur yang lebih kental. Setelah mencapai tingkat fermentasi yang diinginkan, shubat biasanya didinginkan sebelum dikonsumsi untuk mempertahankan stabilitas rasa dan kualitas organoleptiknya. Proses ini secara umum dijelaskan dalam literatur ilmiah mengenai fermentasi susu dan pengolahan susu unta.[2][3]
Remove ads
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads