Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Sophan Sophiaan
politisi dan aktor Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Sophan Sophiaan (26 April 1944 – 17 Mei 2008 ) [1] adalah seorang aktor, sutradara, produser dan politikus Indonesia keturunan Makassar, Sulawesi Selatan. Ia merupakan putra dari politikus dan diplomat Indonesia, Manai Sophiaan.
Remove ads
Biografi
Sophan menikah dengan aktris senior Indonesia, Widyawati dan mempunyai dua anak: Roma & Romi. Setelah banyak berkiprah di dunia perfilman, Sophan terjun ke panggung politik dan pernah aktif di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dalam kapasitasnya itu, ia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI.
Pada tahun 2005, ia turut bergabung dalam mendirikan partai baru yang bernama Partai Demokrasi Pembaruan bersama-sama dengan Laksamana Sukardi, Arifin Panigoro, Roy BB Janis, Sukowaluyo Mintohardjo, Noviantika Nasution, Didi Supriyanto, Tjiandra Wijaya, Postdam Hutasoit dan RO Tambunan.[2]
Sophan meninggal dunia pada 17 Mei 2008 dalam sebuah kecelakaan motor di Widodaren, Ngawi sebelah perbatasan dengan Sambungmacan, Sragen
Remove ads
Karier
Karier politik
Setelah banyak berkiprah di dunia perfilman, Sophan terjun ke panggung politik. Awalnya ia aktif di Partai Demokrasi Indonesia dan pernah menjadi anggota fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat pada masa Orde Baru (1992-1997). Kemudian, ia pernah aktif di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dalam kapasitasnya itu, ia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. Salah satu manuver terkenalnya adalah saat mengundurkan diri dari Dewan Perwakilan Rakyat pada awal tahun 2002.
Pada tahun 2005, ia turut bergabung dalam mendirikan partai baru yang bernama Partai Demokrasi Pembaruan bersama-sama dengan Laksamana Sukardi, Arifin Panigoro, Roy BB Janis, Sukowaluyo Mintohardjo, Noviantika Nasution, Didi Supriyanto, Tjiandra Wijaya, Postdam Hutasoit dan RO Tambunan.[2]
Remove ads
Filmografi
Film
Sinetron
Remove ads
Kematian
Ringkasan
Perspektif
Sophiaan meninggal dunia dalam kecelakaan sepeda motor di Widodaren, Ngawi, pada 17 Mei 2008, pada usia 64 tahun. Ia tengah mengikuti pawai sepeda motor bertajuk "Rute Kebangkitan Nasional" untuk memperingati 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional saat kecelakaan itu terjadi.
Pawai yang dimulai di Jakarta pada 12 April 2008 itu akan singgah di beberapa kota di Jawa, yaitu Rengasdengklok, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Rembang, Tuban dan Surabaya, sebelum berakhir di Monas, Jakarta, pada 20 Mei 2008. Kecelakaan yang dialami Sophiaan terjadi setelah ia mengikuti pawai.
Ia tengah mengendarai sepeda motornya saat menabrak lubang besar di Sragen, dekat perbatasan kota itu dengan Ngawi, sekitar pukul 09.30. Ia menderita luka dalam dan patah kaki dalam kecelakaan itu. Sophiaan meninggal di Rumah Sakit Sragen sekitar pukul 10.00. pada 17 Mei 2008.[3]
Mantan Presiden Indonesia dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan pernyataan belasungkawa setelah kecelakaan tersebut. Sophiaan dan Megawati telah menjadi rekan kerja ketika ia mendirikan partai politik PDIP.[3]
Kontroversi
Pada September 2008, beredar berita bahwa kematian Sophiaan bukan hanya disebabkan oleh benturan dengan jalan, melainkan dilindas oleh pengendara motor dibelakangnya. Seperti dilansir Warta Kota, menurut Widyawati, kecelakaan tunggal terjatuh saat naik motor, tidak akan sampai menyebabkan kematian. Widyawati pun mendapati kejanggalan-kejanggalan mengenai kematian suaminya, yaitu opini berbeda dari dokter, surat lampiran dari Polres Ngawi yang diduga hilang, serta keterangan baru dari saksi. Diduga, Sophiaan secara tak sengaja terlindas motor mantan Kapolri Jenderal Pol. (Purn.) Roesmanhadi atau mantan Ditjen Perencanaan Pertahanan Marsda (Purn.) Pieter Wattimena.[4]
Remove ads
Penghargaan dan nominasi
Remove ads
Lihat juga
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads