Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Stasiun Cirahayu

stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Stasiun Cirahayumap
Remove ads

Stasiun Cirahayu (CAA) adalah sebuah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kadipaten, Kadipaten, Tasikmalaya dan merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling barat di Kabupaten Tasikmalaya. Stasiun yang terletak pada ketinggian +619 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung. Stasiun ini berlokasi 500 meter di sebelah barat laut Jembatan Trowek yang menjadi lokasi anjlokan kereta api gabungan Galuh dan Kahuripan pada 24 Oktober 1995 (lihat #Insiden). Panorama stasiun ini dikelilingi gunung. Akses stasiun ini cukup sukar karena berjarak 3 km dari Jalan Raya Tasikmalaya, serta harus mendaki bukit-bukit curam.

Fakta Singkat Lokasi, Koordinat ...

Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus dan jalur 3 merupakan sepur badug. Stasiun ini hanya melayani persilangan dan penyusulan antarkereta api saja, tidak untuk menaikturunkan penumpang.[3]

Remove ads

Sejarah

Nama stasiun ini dahulunya adalah Trowek (TWK) dan berstatus sebagai halte (stasiun kecil) sejak awal dibukanya. Halte tersebut dibuka pada 15 Oktober 1907 dan awalnya digunakan untuk melayani penumpang dan barang komoditas.[4] Nama stasiun dan kampung lokasi stasiun ini berada ini tidak berubah pascakemerdekaan, misalnya saja pada saat insiden longsor di Trowek 1961 dan 1968, atau peristiwa tergulingnya kereta api di Trowek tahun 1964 (lihat #Insiden).

Pada 1950, status halte ini diturunkan menjadi perhentian tidak dilayani (onbemand stopplaats) menurut Buku Djarak Singkat terbitan 1950.[5] Nama Cirahayu sendiri tercatat dalam Buku Jarak untuk Angkutan Jawa dan Madura tahun 1982, tetapi tidak diketahui kapan sebenarnya nama tersebut diganti.[6] Secara etimologis, nama stasiun Cirahayu berarti "air (yang membawa) kebaikan (keselamatan)".[3]

Remove ads

Insiden

Ringkasan
Perspektif

Pada 11 Mei 1961, hujan deras yang terus-menerus mengguyur wilayah Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya menyebabkan longsoran di km 244+700 petak jalan Cipeundeuy–Ciawi (2 km dari Perhentian Trowek).[7]

Pada tanggal 30 April 1964, pukul 20.00,[8] KA 40 tiba-tiba meluncur ke belakang tanpa kendali saat hendak menanjak dari Stasiun Cipeundeuy menuju Stasiun Ciawi. Saat itu, kereta api berhenti di muka sinyal masuk Trowek, tetapi kereta akhirnya meluncur ke belakang dari km 241+4/5 hingga terguling di km 238+9/0 pada lereng penentu 20‰ sehingga menyebabkan 24 tewas (termasuk 8 pegawai PNKA) dan 75 luka parah.[9]

Pada awal April 1968, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya menyebabkan longsoran lagi di km 244+0/1 petak jalan Cipeundeuy–Ciawi (2 km dari Perhentian Trowek). Upaya perbaikan rel masih diintensifkan hingga menjelang akhir April.[10]

Pada 24 Oktober 1995, kereta api Kahuripan yang digabung dengan KA Galuh anjlok di daerah Kadipaten, Tasikmalaya, tepatnya di daerah Jembatan Trowek, sebelum memasuki Stasiun Cirahayu. Kejadian ini mengakibatkan rangkaian kereta masuk jurang serta dua buah lokomotif, CC 201 77 04 dan CC 201 89 03, mengalami kerusakan parah dan harus menjalani perbaikan besar-besaran. Korban tewas dan luka-luka berada pada kereta yang masuk jurang.[11]

Pada 4 April 2014, kereta api Malabar jurusan Bandung–Malang dengan lokomotif penariknya saat itu adalah CC206 13 55 asuhan depo lokomotif Bandung mengalami kecelakaan pada lintasan antara Stasiun Cirahayu dan Stasiun Ciawi. Kecelakaan terjadi karena tanah penyangga rel mengalami longsor. Karena beratnya medan, evakuasi lokomotif dan dua kereta eksekutif sempat terhambat. Akibat dari kejadian tersebut, Stasiun Cirahayu dijadikan sebagai tempat pengafkiran kereta penumpang yang rusak.[12][13]

Remove ads

Galeri

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads