Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Suku Marind

kelompok etnik pribumi di Papua Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Suku Marind
Remove ads

Malind Anim (alias Marind-Anim atau Malind Anim) merupakan suatu kelompok etnis atau suku bangsa yang berasal dari wilayah Papua Selatan, Indonesia. Suku bangsa Malind Anim adalah suku bangsa terbesar di Papua bagian selatan. Suku bangsa ini tersebar mulai dari Kondo sampai sungai Digoel.[2]

Fakta Singkat Marind-Anim, Jumlah populasi ...

Wilayah Kondo berbatasan langsung dengan wilayah negara Papua Nugini, yaitu berada di dekat sungai Fly, sedangkan sungai Digoel adalah batas akhir persebaran suku bangsa Malind Anim. Sungai Digoel adalah sungai terbesar di Papua Selatan yang menjadi batas wilayah antara suku bangsa Malind Anim dengan suku-suku lainnya seperti Awyu, Muyu, Mandobo, dan Korowai.[2]

Remove ads

Pengertian Malind Anim

Kata Malind berasal dari kata ALLAH WI yang mana ALLAH WI adalah bapa itu sendiri dalam kepercayaan suku bangsa Malind Anim. Mali (nama asli dari suku bangsa Malind).[butuh rujukan]

Kebiasaan hidup

Kebiasan hidup Suku Bangsa Malind Anim adalah meramu, dengan cara hidup mengumpulkan makanan dari hutan. Suku Bangsa Malind Anim suka berburu hewan hewan endemik seperti Rusa, kangguru/ walabi. Suku bangsa Malind anim Hidup selain beburu mereka juga suka bertani. Suku bangsa Malind Anim memiliki budaya bertani sejak dulu yang disebut dengan istilah Wambad. Wambad yaitu membuat bedeng yang tinggi sehingga pada saat penanaman, tanaman tidak terendam oleh banjir

Remove ads

Geografis

Thumb
Sebuah peta yang menunjukkan kelompok bahasa Papua. Daerah berbahasa Marind disorot dalam warna merah.

Suku bangsa Malind-Anim hidup di bawah sungai Digul, barat pulau Yos Sudarso, melewati sungai Malogh di bagian bawahnya, yang termasuk Merauke[3] bagian timur kali Fly dan Torasi.

Hari ini suku bangsa Malind-Anim masuk dalam provinsi Papua selatan, setelah dimekarkan dari Provinsi Papua. Secara geografis suku bangsa Malind Anim persebaranya tidak hanya di dalam wilayah negara Indonesia, namun sampai ke negara tetangga yakni Papua Nugini, yaitu sejak kali Fly sampai ke wilayah suku Kiwai.

Budaya

Thumb
Kandara, alat musik sejenis tifa Suku Marind untuk tradisi Dema. Terbuat dari kayu Kaula (Gempol) dan kulit rusa.
Thumb
Tradisi Marind-Anim, tifa dan kostum Dema.

Pada masa lalu, para orang-orang Marind terkenal karena berburu kepala.[4] Hal ini berakar pada sistem kepercayaan mereka dan terkait dengan pemberian nama bayi yang baru lahir.[5] Tengkorak itu diyakini mengandung seperti kekuatan prestise.[6] Berburu kepala tidak termotivasi terutama oleh kanibalisme, tetapi daging orang yang sudah tewas itu dikonsumsi.[7]

Kata seperti leluhur, roh, makhluk adalah dema dalam bahasa Marind. Kesamaan dari kata tersebut yang merujuk ke "setan" adalah bersifat insidental. Setiap keluarga terus menurunkan tradisi ini, itu terutama tugas dari orang-orang besar di keluarga masing-masing. Pengaruh-orang besar tidak berarti melampaui keluarga besar mereka.[8]

Masyarakat Malind-Anim mempunyai kebiasaan membuat minuman tradisional dari tanaman kava, yang dalam bahasa setempat disebut wati.[9]

Sub-suku

Beberapa suku yang termasuk sub-suku Marind-Anim adalah Bian-Marind, Kanum, Yab (Maklew-Yelmek), Marori, dan Yey.[10]

Remove ads

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads