Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Tumburu

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Tumburu
Remove ads

Tumburu (Dewanagari: तुम्बुरु; ,IAST: Tumburu, तुम्बुरु), alias Tumbara atau Tamburu,[a] adalah salah satu gandarwa (makhluk gaib yang berprofesi sebagai musikus kahyangan) dalam kepercayaan Hindu. Dalam mitologi Hindu, dia merupakan putra Resi Kasyapa dengan Dewi Prada, dan menjadi salah satu gandarwa tersohor.[2] Menurut sastra Hindu, dia bertugas sebagai pemusik di kediaman Dewa Kuwera dan Indra, dengan menyanyikan lagu pujaan yang memuliakan Dewa Wisnu. Dia juga bertugas memimpin orkestra para gandarwa.[3]

Fakta Singkat तुम्बुरु, Tokoh dalam mitologi Hindu ...
Remove ads

Legenda

Ringkasan
Perspektif

Hubungan dengan Narada

Kitab Bhagawatapurana menyatakan bahwa Narada merupakan guru bagi Tumburu.[4] Kitab tersebut menyebutkan bahwa Tumburu mendampingi Narada berkunjung ke istana Yudistira. Narada dan Tumburu melantunkan lagu pujian kepada Wisnu bersama-sama.[4][5]

Kitab Adbhuta Ramayana menyebutkan bahwa Tumburu diberi penghargaan oleh Wisnu sebagai penyanyi terbaik. Sebagai pemuja Wisnu yang setia, Narada pun iri terhadap Tumburu. Wisnu menjelaskan kepada Narada bahwa dia lebih senang mendengarkan nyanyian pujaan yang dilantunkan Tumburu daripada tapa brata yang dilakukan oleh Narada. Wisnu pun menyuruh Narada untuk belajar musik kepada burung hantu bernama Ganabandu.

Setelah menuntaskan pelajarannya, Narada berniat mengalahkan Tumburu. Saat dia tiba di kediaman Tumburu, dia mendapati bahwa Tumburu sedang dikunjungi oleh para pria dan wanita penuh luka. Kemudian Narada menyadari bahwa orang-orang tersebut merupakan personifikasi dari Raga dan Ragini (melodi musik India) yang terluka akibat teknik musik Narada yang buruk. Dengan perasaan malu, Narada pergi meinggalkan Tumburu. Akhirnya Narada meningkatkan ilmu musiknya dengan belajar dari para istri KresnaJembawati, Satyabama, dan Rukmini.[6][7]

Peran

Tumburu disebut sebagai abdi di istana Indra (penguasa Swarga) dan Kuwera, dewa kekayaan harta benda. Dia disebut sebagai pengikut Kuwera; nyanyiannya kerap terdengar setiap kali ada yang melewati kediaman Kuwera di gunung Gandhamandana.[8] Tumburu merupakan teman istimewa Kuwera, dan memimpin para gandarwa dalam bermusik dan bernyanyi, yang juga dilakukan bersama para kinnara. Tumburu dikisahkan sebagai "pemimpin para gandarwa", setara dengan para gandarwa terkemuka lainnya seperti Haha, Huhu, Parwata, Citrarata. Kadangkala, Tumburu disebut sebagai seorang resi atau 'muni', daripada seorang gandarwa.[9] Dalam suatu versi, Tumburu memimpin para gandarwa untuk menyaksikan pertempuran para manusia, dan pergi menuju Gunung Meru untuk menyembah Resi Narada.[9]

Remove ads

Pewayangan Jawa

Ringkasan
Perspektif

Pada masa penyebaran agama Hindu di Nusantara―terutama di pulau Jawa―berbagai kisah dan legenda Hindu juga diadaptasi dan disesuaikan dengan sudut pandang lokal dalam bentuk karya sastra dan seni pertunjukan, terutama wayang. Setelah peradaban Hindu tergantikan oleh Islam, karya sastra dan pewayangan yang bercorak Hindu tidak diberantas, melainkan disesuaikan dengan ajaran agama yang baru sehingga sejumlah tokoh mengalami perbedaan signifikan dalam penamaan hingga narasi. Tokoh Tumburu (alias Tumbara atau Tamburu) dalam mitologi Hindu India juga mengalami adaptasi yang cukup besar.

Dalam tradisi pewayangan Jawa, Tumburu dikenal sebagai Batara Tembara (Temboro) atau Batara Tamburu, golongan dewa.[10] Berbeda dengan kisah Hindu India, Tembara dalam kisah pewayangan merupakan putra Batara Ismaya (Semar) dengan Dewi Senggani. Dia bersaudara dengan sejumlah dewa, di antaranya: Patuk, Kuwera, Candra, Yamadipati, Surya, dan Kamajaya.[10] Di antara mereka, Tembara dan Patuk memiliki rupa yang mirip bahkan sulit dibedakan, seolah-olah kembar. Maka dari itu, Batara Guru (tetua para dewa) memilih keduanya sebagai gandek sakembaran: Dua pembantu kembar yang bertugas menyampaikan titah raja baik secara lisan maupun tertulis. Selain itu dia juga mendapat tugas-tugas lain, yang intinya membantu kesibukan urusan para raja. Duet Tembara dan Patuk menjalankan tugas-tugas mereka dengan baik. Di sela-sela bertugas, mereka berdua tampil sebagai tokoh penghibur dengan gelagat lucu.[11]

Remove ads

Keterangan

  1. Tumburu dikenal dengan sejumlah perbedaan ejaan nama, di antaranya:
    • Tumbara (Dewanagari: तुम्बर; ,IAST: Tumbara, तुम्बर)
    • Tamburu (Dewanagari: तम्बुरु; ,IAST: Tamburu, तम्बुरु)[1]

Catatan kaki

Daftar pustaka

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads