Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Yasir Hadibroto
Pahlawan Revolusi Kemerdekaan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Yasir Hadibroto (23 Oktober 1923 – 6 Mei 2003 ) adalah Gubernur Lampung periode 1978-1988.[1] Ia diangkat sebagai Gubernur Lampung menggantikan R. Sutiyoso. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi Anggota DPR RI mewakili ABRI. Pada tanggal 22 November 1965, ia memimpin eksekusi langsung Ketua Partai Komunis Indonesia DN Aidit[2] dan sejumlah tokoh elite PKI atas arahan langsung Pangkopkamtib Letjen TNI Soeharto. Ia terkenal atas perannya memimpin operasi penumpasan ribuan para kader PKI yang dilakukan secara cepat, taktis dan tersembunyi sehingga tidak menimbulkan kehebohan dan ketegangan.
Remove ads
Karier Militer
Ringkasan
Perspektif
Ia merupakan jenderal angkatan 45. Yasir mulai berkenalan dengan dunia militer, saat ia masuk Pembela Tanah Air (PETA) pada zaman Jepang pada tahun 1945. Ia memang dikenal dekat dengan Soeharto, Pangkostrad yang kemudian jadi Presiden kedua RI.
Yasir pernah bertugas di Jawa Tengah, berdinas di Kodam Diponegoro, Kodam yang pernah dipimpin Soeharto. Yasir juga kenyang dengan berbagai tugas operasi militer. Misalnya, pada tahun 1958, ikut membantu Kolonel Ahmad Yani dalam operasi penumpasan PRRI I di Sumatera. Pada tahun 1958, ia dipercaya oleh Soekarno untuk membantu Kolonel Ahmad Yani dalam operasi penumpasan PRRI I di Sumatra.[2] Setelah D.N. Aidit terbunuh, ia ditarik ke Jakarta, kemudia ia menjadi Panglima Komando Tempur II Kostrad dan Panglima Kodam Bukit Barisan di Sumatra dari tahun 1971 hingga 1973.[3] Setelah itu, beliau menjabat sebagai Panglima Kodam Diponegoro Jawa Tengah (1973-1977).[3]
Ia ditunjuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Pada tahun 1978 dan kemudian diangkat sebagai Gubernur Lampung.[2] Ia begitu kagum dengan kepemimpinan Soeharto. Mereka berdua pernah dididik militer Jepang dalam Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) dengan pangkat Shodanco (Komandan Peleton) tahun 1942.[2]
Remove ads
Riwayat Jabatan
- Danki Yon Banteng Raider
- Danyon 400/Banteng Raider (1959-1960)
- Danyon 412/Bharata Eka Sakti (1962)
- Danbrigif 4/Dewa Ratna (1963-1965)
- Danrem 074/Warastratama (1965-1966)[4]
- Pangkopur II Kostrad (1968-1971)
- Pangdam Bukit Barisan (1971-1973)[5]
- Pangdam VII/Diponegoro (1973-1977)
- Gubernur Lampung (1978-1988)
Karier Sipil
Pada saat ia berada dipuncak kekuasaan, ia dipercaya menduduki posisi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1977-1978. Setahun kemudian ia diangkat menjadi Gubernur Provinsi Lampung pada tahun 1978[5]
Wafat
Yasir Hadibroto wafat pada tanggal 6 Mei 2003 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.[6]
Penghargaan
Tanda Jasa
Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;[7]
![]() ![]() | ||
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads