Danau Toba
danau di Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Danau Toba (Surat Batak: ᯖᯀᯬ ᯖᯬᯅ; transliterasi: Tao Toba) adalah danau alami berukuran besar di Indonesia yang berada di kaldera Gunung Supervulkan. Danau ini memiliki panjang 100 kilometer (62 mil), lebar 30 kilometer (19 mi), dan kedalaman 508 meter (1.667 ft). Danau ini terletak di tengah pulau Sumatra bagian utara dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter (2.953 ft). Danau ini membentang dari 2.88°N 98.52°E sampai 2.35°N 99.1°E. Ini adalah danau terbesar di Indonesia dan danau vulkanik terbesar di dunia.[1]
Danau Toba Bahasa Batak: Tao Toba Surat Batak: ᯖᯀᯬ ᯖᯬᯅ | |
---|---|
![]() Pemandangan Danau Toba dari Sipisopiso | |
Letak | Sumatra Utara, Indonesia |
Koordinat | 2.68°N 98.88°E |
Jenis perairan | Vulkanik/tektonik |
Aliran keluar utama | Sungai Asahan |
Terletak di negara | Indonesia |
Panjang maksimal | 100 km (62 mi) |
Lebar maksimal | 30 km (19 mi) |
Area permukaan | 1.130 km2 (440 sq mi) |
Kedalaman maksimal | 508 m (1.667 ft)[1] |
Volume air | 240 km3 (58 cu mi) |
Ketinggian permukaan | 905 m (2.969 ft) |
Suhu tertinggi | 27 °C (81 °F) |
Suhu terendah | 0 °C (32 °F) |
Kepulauan | Samosir |
Permukiman | Simanindo, Balige, Muara, Bakkara, Pangururan, Parapat, Tongging, Silalahi |
Referensi | [1] |
Danau Toba adalah lokasi letusan gunung berapi super masif berkekuatan VEI 8 sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu[2][3][4] yang memicu perubahan iklim global. Metode penanggalan terkini menetapkan bahwa 74.000 tahun yang lalu lebih akurat.[5] Letusan ini merupakan letusan eksplosif terbesar di Bumi dalam kurun 25 juta tahun terakhir. Menurut teori bencana Toba, letusan ini berdampak besar bagi populasi manusia di seluruh dunia; dampak letusan menewaskan sebagian besar manusia yang hidup waktu itu dan diyakini menyebabkan penyusutan populasi di Afrika, Timur Tengah, dan India sehingga memengaruhi genetika populasi manusia di seluruh dunia sampai sekarang.[6]

Para ilmuwan sepakat bahwa letusan Toba memicu musim dingin vulkanik yang menyebabkan jatuhnya suhu dunia antara 3 hingga 5 °C (5,4 hingga 9,0 °F), dan hingga 15 °C (27 °F) di daerah lintang atas. Penelitian lanjutan di Danau Malawi, Afrika Tengah, menemukan endapan debu letusan Toba, tetapi tidak menemukan bukti perubahan iklim besar di Afrika Timur.[7] Pada tanggal 18 Juni 2018, musibah tenggelamnya kapal feri terjadi di Danau Toba dan menenggelamkan lebih dari 190 orang.[8]