Loading AI tools
desa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Labuaja (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨒᨅᨘᨕᨍ, transliterasi: Labuaja) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa Labuaja berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada. Desa Labuaja memiliki luas wilayah 21,45 km² dan jumlah penduduk sebanyak 2.231 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 104,01 jiwa/km² pada tahun 2017. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Kappang. Desa ini mudah diakses karena dilintasi oleh Jalan Nasional Poros Maros–Bone. Secara harfiah atau leksikal, kata Labuaja berasal dari dua kata dari dua bahasa yang berbeda, tetapi disatukan sehingga membentuk kata atau pengertian baru. Kata labu dalam bahasa Makassar bermakna "panjang, memanjang", sedangkan kata aja dalam bahasa Dentong, yang merupakan bahasa asli masyarakat disini bermakna "selatan, arah sebelah selatan". Jadi, desa Labuaja adalah desa yang memanjang ke arah selatan. Dan bila dilihat dari peta wilayah desa Labuaja dan itu memang benar wilayahnya membentang dan memanjang ke arah selatan. Kini Desa Labuaja telah menjadi desa pariwisata. Objek wisata yang terkenal di desa ini adalah objek wisata alam Puncak Makkaroewa. Dalam sejarahnya masa silam, Labuaja merupakan sebuah wilayah kerajaan kecil dan menjadi salah satu bagian dari Konfederasi Lebbo Tengae atau Persekutuan Pitu Bila-Bila. Persekutuan ini terdiri dari tujuh kerajaan kecil yang wilayahnya terbentang sepanjang pegunungan di sebelah timur Maros.
Desa Labuaja tidak dapat dipisahkan dari folklor Legenda Toakala, yang mana seekor kera putih mempersunting seorang gadis jelita bernama Bissu Daeng. Cerita kesusastraan ini telah terkenal seantero Sulawesi Selatan.
Desa Labuaja terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 340-675 mdpl.
Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Labuaja adalah sebagai berikut:
Desa Labuaja memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah | Berbatasan |
---|---|
utara | Kelurahan Leang-Leang, Kelurahan Kalabbirang (Kecamatan Bantimurung), dan Desa Limapoccoe |
selatan | Desa Samangki (Kecamatan Simbang) dan Desa Lebbotengngae |
barat | Kelurahan Kalabbirang (Kecamatan Bantimurung) |
timur | Desa Lebbotengngae dan Desa Limapoccoe |
Pada tahun 2021, Desa Labuaja dengan nama Desa Wisata Salukang Kallang Labuaja diumumkan oleh Kemenparekraf sebagai desa destinasi wisata masuk 300 besar Augerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Ada 1.831 peserta desa wisata, yang telah mendaftar dari 34 provinsi di Indonesia. Setelah melewati serangkaian tahap kurasi, berdasarkan penilaian dari dewan kurator terhadap 7 kategori penilaian, klasifikasi dan kelengkapan data yang ada di laman jadesta.com.[1]
Tahun | Nomenklatur | Nilai | Kategori | Posisi ADWI | Status | Referensi |
---|---|---|---|---|---|---|
2021 | Desa Wisata Salukang Kallang Labuaja | 56,00 | Maju | 300 besar | Terverifikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI | [2] |
Desa Wisata Labuaja Bulu Tombolo | Tidak masuk | Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros | ||||
2022 | Desa Wisata Labuaja | Maju | 500 besar | Terverifikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI | [2] | |
2023 | Desa Wisata Labuaja | Maju | 300 besar | Terverifikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI | [2] | |
Mayoritas penduduk Desa Labuaja adalah Suku Makassar dan Bugis. Dalam berkomunikasi sehari-hari, mereka menggunakan Bahasa Dentong.
Desa Labuaja memiliki luas 21,45 km² dan penduduk berjumlah 2.324 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 108,34 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Labuaja pada tahun tersebut adalah 101,74. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 101 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Labuaja dari tahun ke tahun:
Tahun | Laki-laki | Perempuan | Rasio Jenis Kelamin | Jumlah Rumah Tangga | Total Penduduk (jiwa) | Pertumbuhan Penduduk (jiwa) | Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) | Referensi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1981 | 1.112 | 1.168 | N/A | 2.280 | N/A | [3] | ||
2010 | 1.016 | 1.044 | 97,32 | 467 | 2.060 | N/A | 96,04 | [4] |
2011 | 1.025 | 1.053 | 97,34 | 520 | 2.078 | 18 | 96,88 | [5] |
2012 | 1.034 | 1.061 | 97,46 | 476 | 2.095 | 17 | 97,67 | [6] |
2013 | 1.051 | 1.082 | 97,13 | 485 | 2.133 | 38 | 99,44 | [7] |
2014 | 1.074 | 1.089 | 98,62 | 491 | 2.163 | 30 | 100,84 | [8] |
2015 | 1.088 | 1.098 | 99,09 | 496 | 2.186 | 23 | 101,91 | [9] |
2016 | 1.102 | 1.107 | 99,55 | N/A | 2.209 | 23 | 102,98 | [10] |
2017 | 1.115 | 1.116 | 99,91 | 516 | 2.231 | 22 | 104,01 | [11] |
2018 | 1.127 | 1.124 | 100,27 | 542 | 2.251 | 20 | 104,94 | [12] |
2019 | 1.140 | 1.131 | 100,80 | 547 | 2.271 | 20 | 105,87 | [13] |
2020 | 1.126 | 1.148 | 98,08 | 643 | 2.274 | 3 | 106,01 | [14] |
2021 | 1.172 | 1.152 | 101,74 | 689 | 2.324 | 50 | 108,34 | [15] |
Desa Labuaja memiliki tiga wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V (lima) berupa dusun sebagai berikut:
Desa Labuaja memiliki 3 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:
Desa Labuaja memiliki 13 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:
Berikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Labuaja dari masa ke masa:
No. | Foto | Nama | Awal Menjabat | Akhir Menjabat | Keterangan | Referensi |
---|---|---|---|---|---|---|
1. | - | - | - | - | - | - |
2. | - | - | - | - | - | - |
3. | Andi Muhlis Puang Sitaba | 1999 | - | kepala desa | [16] | |
4. | - | - | - | - | - | - |
5. | - | Daeng Mangung | - | - | - | - |
6. | - | - | - | - | - | - |
7. | - | - | - | 31 Oktober 2012 | - | - |
8. | Nurbaeti Lanti, S.Pd.I. (1970–) | 31 Oktober 2012 | 31 Oktober 2018 | kepala desa definitif; pemenang Pilkades Labuaja 2012 | - | |
9. | - | - | 31 Oktober 2018 | 7 Februari 2019 | plt. kepala desa | - |
10. | Asdar Nasir (1974–) | 7 Februari 2019 | sedang menjabat | kepala desa definitif; pemenang Pilkades Labuaja 2018 | - |
Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.
Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Labuaja mendapatkan raihan nilai 0,6643 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros.
Tahun | Nilai IDM Desa | Status IDM Desa | Peringkat | Referensi | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Dalam Kecamatan | Dalam Kabupaten | Dalam Provinsi | Nasional | ||||
1996 | Non Indeks Desa Tertinggal (IDT) | [17] | |||||
2010 | |||||||
2011 | |||||||
2012 | |||||||
2013 | |||||||
2014 | |||||||
2015 | |||||||
2016 | 0,6012 | berkembang | 2 | 30 | 861 | 25.815 | [18] |
2017 | |||||||
2018 | 0,5916 | tertinggal | 2 | 54 | 1.266 | 37.668 | [19] |
2019 | |||||||
2020 | 0,6643 | berkembang | 2 | 39 | 879 | 29.339 | [20] |
2021 | 0,6719 | berkembang | 3 | 44 | 1.054 | 31.836 | [21] |
2022 | 0,8059 | maju | 7.701 | ||||
IDM Desa Labuaja Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT RI |
|||||||
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.