Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Felix Siauw
ustaz, pendakwah, dan penulis beretnis Tionghoa-Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Felix Yanwar Siauw (Hanzi tradisional: 蕭正國; Hanzi sederhana: 萧正国; Pinyin: Xiāo Zhèng Guó, lahir 31 Januari 1984 ) adalah seorang ustaz, pendakwah, penulis, dan da'i keturunan Tionghoa-Indonesia, yang dikenal karena afiliasinya dengan kelompok Islamis, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan posisi puritan garis kerasnya dalam penafsiran Islam.[2][3]
Populer di media sosial, ia dikenal karena posisinya yang konservatif, mengkritik demokrasi, nasionalisme, kapitalisme, sosialisme, feminisme dan sekularisme.[4]
Remove ads
Kehidupan
Felix Siauw lahir dan dibesarkan di lingkungan Katolik, tetapi ia menjadi Katolik KTP sebelum ia masuk Islam. Ia mulai mengenal Islam pada tahun 2002, saat masih kuliah semester 3 di Institut Pertanian Bogor, dan masuk Islam pada masa kuliahnya setelah bertemu dengan seorang aktivis HTI.[5] Ia menulis dalam akun Instagramnya bahwa ia menyelesaikan studi pada Program Studi Hortikultura, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian tahun 2006 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,42.[6]
Felix Siauw menikah dengan Ummu Alila pada tahun 2006 dan saat ini telah memiliki empat orang anak, yaitu Alila Shaffiya Asy-Syarifah (2008), Shifr Muhammad Al-Fatih 1453 (2010), Ghazi Muhammad Al-Fatih 1453 (2011), dan Aia Shaffiya Asy-Syarifah (2013).
Remove ads
Karya
Buku-buku karya Felix Siauw banyak mengangkat topik dan perspektif yang terkait dengan organisasi tempat ia bernaung, yakni Hizbut Tahrir Indonesia.[7] Perspektif Hizbut Tahrir Indonesia sempat beberapa kali dikritik karena tidak peka sejarah.[8]
- Beyond The Inspiration (2010) [9]
- Muhammad Al-Fatih 1453 (2013) [10]
- How To Master Your Habits (2012) [11]
- Udah Putusin Aja (2013) [12]
- Yuk Berhijab (2013) [13]
- Wanita Berkarir Surga (2017) [14]
- The Chronicles of Ghazi: Rise Of The Ottomans
- Khilafah (2015) (ditarik dari peredaran)
- Khilafah Remake
- The Guardian of The Earth
Remove ads
Karier
Felix adalah seorang penceramah Islam yang populer dengan gabungan pengikut di akun Twitter dan Instagram lebih dari 3,2 juta orang.[2] Ia juga seorang penulis yang karyanya sebagian besar mengangkat topik dan perspektif yang terkait dengan HTI.[7] Perspektif kelompok ini telah dikritik beberapa kali karena penggambaran sejarah yang tidak akurat.[8] Pada Juni 2017, dia mengkritik keputusan pemerintah untuk membubarkan HTI karena melemahkan Islam.[2]
Kontroversi
Melarang swafoto
Pada 2015, Felix membuat kumpulan cuitan di Twitter tentang swafoto sebagai tindakan yang merugikan dan sejenis gangguan jiwa.[15] Cuitannya menimbulkan kecaman warganet.[16][17] Pada Mei 2017, acara universitas yang direncanakan untuk menampilkan Felix di Jawa Timur ditutup oleh kehadiran polisi, bertindak atas desakan arus utama Muslim dan nasionalis.[3]
Bahas tentang Fanboy Iblis
Felix Siauw menyinggung soal fenomena "fanboy iblis zaman now". Tak jelas apa dan siapa yang ia maksud, namun dalam cuitannya ia menyebut fanboy iblis adalah mereka yang merasa paling benar. "Narasi iblis: "Aku lebih baik darinya, aku dari api, dia dari tanah". Narasi fanboy-nya iblis zaman now: "Kami lebih baik dari mereka, yang bener cuma kami, selain kami nggak nasionalis, nggak Indonesia, nggak pancasila, nggak Islami, nggak ngerti Al-Qur'an". Kalah si iblis," tulis @felixsiauw via Twitter. Dedek Prayudi alias Uki melayangkan kritik tajam kepada Felix Siauw tersebut. Ia memperingatkan bagaimana Felix Siauw menyebut orang lain sebagai musuh Islam apabila orang itu berseberangan atau tidak sependapat dengan dirinya.[18]
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads