Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Front Mahasiswa Nasional
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Front Mahasiswa Nasional (FMN) merupakan organisasi massa mahasiswa berskala nasional yang lahir pada 18 Mei 2003. FMN memiliki garis politik Anti-imperialisme, anti-Feodalisme dan anti-kapitalis birokrat.
Artikel ini membutuhkan lebih banyak pranala ke artikel lain untuk meningkatkan kualitasnya. (Oktober 2020) |
FMN bertujuan untuk membangkitkan, mengorganisasikan dan menggerakkan mahasiswa agar terlibat aktif dalam gerakan sosial, terutama sistem pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi kepada rakyat. FMN adalah organisasi legal yang berhubungan erat dengan gerakan rakyat, terutama buruh dan tani. FMN tergabung dalam International League of People’s Struggle (Liga Perjuangan Rakyat Internasional, ILPS). Selain itu, FMN juga menjadi anggota dari Asian Student Association (ASA).[1]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Akhir tahun 80-an, kelompok studi dianggap tidak mampu lagi menjadi wadah yang efektif untuk memperjuangkan kepentingan mahasiswa dan melawan pemerintahan orde baru. Maka, banyak mahasiswa yang mengubah bentuk organisasinya dalam serikat-serikat mahasiswa hingga awal tahun 90-an.[2]

Pada tahun 1997 perwakilan komite-komite aksi mahasiswa dari lima kota (Bandung, Yogyakarta, Malang, Jombang dan Surabaya) berkumpul dan bersepakat membentuk sebuah jaringan gerakan mahasiswa nasional yang disebut Forum Mahasiswa Nasional (FMN). Pada masa ini FMN masih sebatas jaringan komunikasi antar kota, dan belum mempunyai kesamaan garis politik. Selain itu, kepemimpinan organisasi yang dibentuk masih bersifat Pokja (Kelompok Kerja) yang memimpin di kota-kota yang aktif terlibat menjatuhkan rezim Orde Baru. Meski demikian, komite-komite aksi yang tergabung dalam jaringan FMN telah berperan dalam membuka arus demokratisasi di era Soeharto.[3][4] Organisasi-organisasi tingkat kota yang bergabung dengan FMN antara lain FMKR Palembang, SMBL di Lampung, Front Indonesia Muda Bandung, KIBLAT Yogya, KMPR Jombang, SMPR Surabaya, SAMUDRA Malang, maupun Forum Komunikasi Mahasiswa Mataram.[1]
Pada November 2002 di Solo, diadakan Workshop Pembangunan Organisasi Nasional yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan kota FMN, yaitu Padang, Palembang, Lampung, Bandung, Yogyakarta, Purwokerto, Malang, Surabaya, Jombang, dan Mataram. Workshop diadakan di tengah keinginan yang semakin kuat untuk membangun organisasi massa berskala nasional yang memiliki kepemimpinan dan garis perjuangan yang tegas.[3][4]

Kongres Pendirian atau Founding Kongres FMN tanggal 18 Mei 2003, di Balai Rakyat Utan Kayu Jakarta yang merupakan satu tonggak kemajuan gagasan, dimana semangat perjuangan nasional mulai dipatri dalam diri anggota-anggota FMN.[5] Seluruh komponen organisasi menyadari bahwasanya perjuangan mahasiswa skala nasional adalah kunci atas jawaban dari kebuntuan pergerakan mahasiswa selama itu. Pada Founding Kongres itulah, semua level organisasi dilebur dalam satu identitas Front Mahasiswa Nasional. Semua menggunakan satu identitas organisasi dan berada di bawah kepemimpinan yang sama, yaitu Komite Pimpinan Pusat FMN.[3][4]
Dideklarasikannya FMN sebagai ormas skala nasional, berarti pula mengubah bentuk organisasi serta langgam organisasi.Tidak lagi menggunakan langgam semi legal seperti yang dulu pernah digunakan. Sejak Founding Kongres FMN, yang ada adalah bertemunya program perjuangan FMN dengan organisasi yang lainnya, yaitu program FMN untuk menarik dukungan dari sebanyak-banyaknya organisasi ataupun individu dalam perjuangannya, serta program solidaritas atau dukungan terhadap perjuangan rakyat, dari mulai buruh, petani, kaum miskin kota, perempuan, dan rakyat tertindas lainnya di Indonesia.[3][4]

Hingga saat ini, FMN telah menggelar 6 kali Kongres yang merupakan forum tertinggi dalam organisasi. Kongres I diselenggarakan pada 2004 di Kota Metro Bandar Lampung. Sementara itu, Kongres II FMN dilaksanakan di Kota Bandung pada tahun 2006. FMN kembali menyelenggarakan Kongres III nya pada tahun 2009 di Kota Mataram, NTB. Selanjutnya, pada tahun 2014 di Jakarta FMN kembali menyelenggarakan Kongres-nya yang ke 4. Lalu, pada tahun 2017 FMN menyelenggarakan Kongres V di Yogyakarta[4][6] dan Kongres VI dilangsungkan di Kota Mataram pada tahun 2024.[7]
Kongres V dilaksanakan di Yogyakarta pada 8-15 Maret 2017 dengan tema “Perkuat dan Perluas Organisasi untuk Memajukan Perjuangan Massa demi Mewujudkan Pendidikan yang Ilmiah, Demokratis, dan Mengabdi Kepada Rakyat“. Kongres V ini memilih Sympathi Dimas Rafi’I sebagai ketua, dan Badarudin sebagai Sekretaris Jenderal.
Pada saat ini, FMN sudah tersebar di ratusan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, seperti di Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Airlangga (UNAIR), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Udayana (UNUD), Universitas Nasional (UNAS), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Terbuka (UT) dan perguruan tinggi lainnya.[8][9][10][11][12][13][14][15][16]
Remove ads
Perjuangan FMN
Ringkasan
Perspektif
Bagi FMN, perjuangan pokok mahasiswa di kampus adalah mengkampanyekan sistem pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi kepada rakyat sebagai wujud penolakan kita atas dominasi imperialis AS dan tuan tanah feodal. Melalui berbagai perdebatan ilmiah, orasi politik, tulisan, pamflet, kampanye, aksi massa, dan acara kebudayaan, FMN mengangkat berbagai persoalan dan menghubungkannya dengan isu-isu rakyat di ruang kuliah. Dengan cara inilah FMN membangkitkan, mengorganisasikan dan menggerakkan massa luas pemuda mahasiswa ke dalam Perjuangan Demokratis Nasional melalui organisasinya. FMN juga sering menyelenggarakan aksi-aksi massa dalam momentum pergerakan tahunan seperti Hari Buruh Sedunia, Hari Perempuan Sedunia, dan Hari Pendidikan Nasional, juga merespon kebijakan pemerintah tertentu.[17]
FMN juga mendukung perjuangan kelas buruh, kaum tani, nelayan, perempuan, buruh migran Indonesia, serta suku bangsa minoritas yang sama-sama mempunyai persoalan akibat dominasi imperialis AS dan feodalisme di Indonesia. Bagi FMN, untuk mewujudkan pendidikan ilmiah, demokratis, dan mengabdi kepada rakyat, persatuan pemuda mahasiswa bersama rakyat adalah sebuah keharusan. Hanya dengan persatuan sajalah, persoalan-persoalan rakyat dan pemuda mahasiswa dapat diselesaikan.
Remove ads
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads
