Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Gunung Karang
gunung di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Gunung Karang adalah sebuah gunung berapi kerucut (Tipe B / istirahat) yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Banten, Indonesia. Gunung ini masuk kedalam kelompok Stratovolcano yang memiliki potensi meletus pada masa mendatang. Gunung Karang memiliki ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut dengan puncaknya yang bernama Sumur Tujuh. Gunung Karang merupakan gunung tertinggi di Provinsi Banten. Gunung ini pun merupakan gunung paling utara di Pulau Jawa berdasarkan garis lintang astronomisnya.[1]
Remove ads
Hidrologi DAS
Ringkasan
Perspektif
Mandalawangi berada diantara lereng-lereng pegunungan yang terdiri dari Gunung Pulosari di bagian selatan, Gunung Parakasak di bagian utara, Gunung Karang di bagian timur, dan Gunung Aseupan di bagian barat. Semuanya berperan sebagai daerah tangkapan air utama dalam sistem hidrologi DAS Cibungur. Aliran permukaan dari lereng-lereng gunung ini membentuk hulu bagi sungai Ci Bungur yang bermuara ke Teluk Lada di Selat Sunda. Kawasan ini memiliki fungsi ekologis penting dalam menjaga ketersediaan air, mengendalikan banjir terutama di wilayah hilir serta mendukung keberlanjutan ekosistem daerah aliran sungai.
Selain DAS Cibungur, terdapat tiga daerah aliran sungai lainnya yang berhulu di kawasan Gunung Karang yaitu, DAS Cidanau, DAS Cibanten, DAS Ciujung.[2] DAS Cidanau yang mengalirkan airnya ke Rawa Danau, area cagar alam hutan rawa pegunungan satu-satunya di pulau Jawa,[3] berada pada sisi lereng sebelah barat hingga utara bersebelahan dengan DAS Cibanten. DAS Cibanten melanjutkan pada sisi utara hingga timur laut lereng bersebelahan dengan DAS Ciujung. DAS Ciujung mulai dari timur laut hingga barat daya lereng bersebelahan dengan DAS Cibungur. DAS Cibungur mulai dari barat daya hingga barat lereng, bersebelahan dengan DAS Cidanau.[1][2]
DAS Ciujung mengambil porsi daerah tangkapan air terluas pada lereng Gunung Karang ini dibanding tiga DAS lainnya. Mengalirkan air dari sumber mata air melalui anak-anak sungai dan bergabung bersama aliran utama sungai Ciujung yang bermuara di Tanjung Tengkorak, pantai utara Jawa di wilayah perairan Laut Jawa.[1][2]
Remove ads
Pendakian
Ringkasan
Perspektif
Gunung Karang saat ini telah dilirik oleh banyak orang untuk melakukan kegiatan pendakian, walau gunung ini terbilang tidak terlalu tinggi namun tantangan dalam menyusuri jalan menuju puncak menjadi tantangan tersendiri. Pada umumnya jalur pendakian Gunung Karang yang diketahui ada 2 jalur, yang pertama melewati Desa Kaduengang, yang kedua Jalur Pagerwatu/Ciekek. Namun apabila melihat pendakian dalam rangka wisata ziarah, ada jalur lain yaitu Jalur Curug Nangka/Ciomas.[4][5]
Kaduengang, Jalur Barat
Jalur Kaduengang merupakan jalur pendakian paling digemari oleh para pendaki karena trek menuju puncak lebih pendek namun memiliki trek begitu menantang. Di dusun ini juga para pendaki dapat melihat indahnya gemerlap kota Serang dan Pelabuhan Merak. Waktu tempuh dari Kaduengang biasanya akan mengahabiskan 4 - 6 jam untuk mencapai Puncak Sumur Tujuh tergantung kondisi cuacanya. Setelah anda datang ke Dusun Kaduengang, pendakian dimulai dengan jalan desa yang menanjak, pos 1 ditandai dengan adanya menara tower dekat rumah salah satu sesepuh yang dapat pendaki minta untuk memimpin berziarah, karena sebelum melanjutkan pendakian disarankan agar berziarah terlebih dahulu ke makam Pangeran TB. Jaya Raksa, makam tersebut berada tepat di sebelah kanan jalur pendakian.
- Pos 1 (Cengkih)
- Pos 2 (Tanah Petir)
- Pos 3 (Anggrek)
Pagerwatu/Ciekek, Jalur Selatan
Jalur Pagerwatu/Ciekek tidak terlalu menjadi favorit bagi para pendaki, walaupun kondisi trek dari jalur ini cukup lebih landai daripada via Kaduengang namun membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 7 - 8 jam untuk menuju puncak.
Curug Nangka/Ciomas
Jalur ini sangat tidak populer bagi para pendaki, karena jalur ini merupakan jalur para peziarah yang akan menuju Puncak Gunung Karang. jalur ini cukup jauh karena dimulai dari bawah lereng dan memerlukan waktu sekitar 20 jam - 1 hari perjalanan untuk mencapai puncak.
Remove ads
Potensi Wisata
Gunung Karang menjadi destinasi wisata ziarah favorit di Banten. Sejak terbentuknya Provinsi Banten, pemerintah setempat menggalang promosi wisata dan menjadikannya salah satu objek wisata yang diharapkan mampu menarik wisatawan dengan potensi wisata spiritual yang dimilikinya. Sebelumnya, wisata Banten bertumpu pada kawasan wisata spiritual peninggalan Sultan Banten yang terletak di Banten Lama, Kabupaten Serang. Di lokasi tersebut para wisatawan biasanya mengunjungi Benteng Surosowan, Masjid Agung Banten, Klenteng Kuno, dan kompleks makam keluarga Sultan Hassanuddin.
- Batu Quran
- Pemandian Cikoromoy
- CAS Cikole
- Pemandian Air Hangat Cisolong
- Kampung Domba[5]
Referensi
Pranala luar
Lihat pula
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads