Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Hadi Tjahjanto

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia ke-15 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Hadi Tjahjanto
Remove ads

Hadi Tjahjanto (lahir 8 November 1963 ), adalah Purnawirawan TNI-AU. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia dari 21 Februari 2024 hingga 20 Oktober 2024.[1] Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang sejak 21 Juni 2022. Serta Panglima Tentara Nasional Indonesia antara tahun 2017 dan 2021 dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara antara Januari 2017 dan Januari 2018. Ia merupakan Panglima TNI kedua yang berasal dari Angkatan Udara setelah Djoko Suyanto.[2] Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987.

Fakta Singkat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia ke-15, Presiden ...
Remove ads

Masa muda dan pendidikan

Hadi Tjahjanto lahir dari keluarga Angkatan Udara.[3] Orang tua Hadi berasal dari Banyumas, Jawa Tengah yang kemudian karena tugas militer, mereka pindah ke Malang, Jawa Timur.[3] Ayahnya berpangkat Kopral dengan pangkat terakhir Sersan Mayor (Teknik).[3] Ibunya penjual rujak cingur. Ia bersekolah di SMP Negeri 3 Singosari (dulunya adalah SMPN 7 Malang), lulusan 1979,[4] lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) Malang angkatan 1982, yang kini bernama SMAN 1 Lawang.[5]

Semasa menempuh pendidikan di tingkat SMA ia memilih jurusan IPA dan dikenal cerdas oleh teman-temannya. Pemilihan jurusan ini untuk mempermudah dalam merintis karier sebagai penerbang TNI AU.[5]

Pendidikan Umum

Pendidikan Militer

Remove ads

Karier

Ringkasan
Perspektif

1986–2000

Setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU) dan dilantik sebagai perwira TNI AU dengan pangkat Letda oleh Presiden Soeharto pada 20 September 1986,[7] Hadi mengawali kariernya di Skadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Tugas Skadron Udara 4 adalah mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut. Adapun tugas Hadi saat itu adalah menjadi pilot pesawat angkut Cassa. Pada tahun 1993, kariernya meningkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh. Selepas itu, tahun 1996 ayah dua putra itu tidak lagi mengurusi pesawat angkut ringan. Dia berganti memimpin pesawat angkut berat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skadron Udara 32 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh.[8]

Kemudian memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarmo tahun 1997. Kemudian, tahun 1998, Hadi menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarmo. Pada tahun yang sama, ia menjabat sebagai Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI. Setahun kemudian, tahun 1999, menjadi Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto. Memasuki tahun 2000 dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto.

2001–2021

Thumb
Tjahjanto bersama Menteri Pertahanan AS Jim Mattis di Jakarta pada 2018

Tahun 2001, Hadi menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I. Kemudian, tahun 2004, Hadi menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara. Berikutnya, dia menjabat sebagai Kepala Dinas Personel Lanud Abdul Rachman Saleh tahun 2006, dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara tahun 2007.

Pada tahun 2010, Hadi menduduki posisi sebagai Komandan Pangkalan Udara Adi Soemarmo.[9] Setahun kemudian, dia menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara. Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Dua bulan menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (20132015),[10] Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh,[11] pada Juli 2015, Hadi ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda.[12] Pada bulan November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan.

Tiga bulan setelahnya, Hadi terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara, tepatnya pada 18 Januari 2017 menggantikan Agus Supriatna. Pada masa ini banyak terbongkar kasus korupsi di Kemenhan, antara lain pengadaan pesawat dan helikopter.[13]

Dia dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI menggantikan Jendral Gatot Nurmantyo. Setelah disetujui DPR,[14] Hadi resmi dilantik sebagai Panglima TNI, pada tanggal 8 Desember 2017.[15]

Secara lebih detail karier kemiliterannya adalah sebagai berikut:

Remove ads

Penghargaan

Tanda Jasa

Thumb
Hadi sebagai Panglima TNI
Thumb
Hadi sebagai Kepala Staf TNI AU
Informasi lebih lanjut Dada kanan, Dada kiri ...
Informasi lebih lanjut Brevet Kehormatan ...
Remove ads

Kontroversi

Sesaat setelah diajukan sebagai Panglima TNI, beredar hoax bahwa istrinya berasal dari suku Tionghoa, dengan nama asli Lim Siok Lan. Hoax lain adalah ia diangkat karena faktor kedekatannya dengan Megawati karena pernah menjadi ajudan. Kedua isu ini dibantah oleh akun twitter resmi Angkatan Udara dan pelakunya Siti Sundari Daranila tertangkap,[32] lalu meminta maaf. Ditegaskan bahwa Hadi Tjahjanto tidak pernah menjadi ajudan Megawati dan istrinya memiliki nama asli Nanik Istumawati.[33]

Remove ads

Laporan Kekayaan

Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) terakhir pada tanggal 24 Juni 2016, Hadi memiliki total kekayaan sekitar Rp 5 miliar atau tepatnya Rp 5.001.683.500 dan 60.000 dollar AS.[34]

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads