Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Jalan Tol Semarang–Solo
ruas jalan tol di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Jalan Tol Semarang–Solo adalah jalan tol di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jalan Tol Semarang–Solo menghubungkan Kota Semarang dengan Surakarta serta melewati 4 kabupaten/kota, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Boyolali berada di kawasan megapolitan Joglosemar.
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Tol ini mulai dibangun 1 Maret 2009 oleh Jasa Marga dengan total lintasan sepanjang 72,64 km.[1] Tol ini berada di pegunungan sehingga jalannya naik-turun dan juga mempunyai banyak jembatan yang panjang dan tinggi. Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jalan Tol Semarang dengan
Jalan Tol Solo-Ngawi.
Seksi
Tol ini terbagi menjadi lima seksi:[2]
Pembangunan Jalan Tol Semarang–Solo membutuhkan biaya investasi sebesar 6,1 triliun rupiah, biaya konstruksi 2,4 triliun rupiah, dan biaya pengadaan tanah 800 miliar rupiah.[3] Konstruksi tol seksi I Semarang (Tembalang)-Ungaran dimulai pada awal tahun 2009. Seksi I (Semarang-Ungaran) telah beroperasi sejak 11 November 2011, sedangkan untuk seksi II Ungaran-Bawen sudah beroperasi sejak 4 April 2014. Untuk Seksi III Bawen-Salatiga sudah beroperasi sejak 25 September 2017, sedangkan seksi IV Salatiga-Boyolali dan seksi V Boyolali-Kartasura sudah beroperasi sejak 20 Desember 2018.[4]
Remove ads
Jembatan Tol
SEKSI I (TEMBALANG-UNGARAN)
- Jembatan Banyumanik 1 (170 m)
- Jembatan Banyumanik 2 (384 m)
- Jembatan Gedawang (470 m)
- Jembatan Susukan (470 m)
- Jembatan Penggaron (400 m)
SEKSI II (UNGARAN-BAWEN)
- Jembatan Tinalun (335 m)
- Jembatan Lemah Ireng I (879 m)
- Jembatan Lemah Ireng II (300 m)
SEKSI III (BAWEN-SALATIGA)
- Jembatan Tuntang (330 m)
- Jembatan Senjoyo (170 m)
SEKSI IV (SALATIGA-BOYOLALI)
- Jembatan Kenteng dan Serang (493 m)
- Jembatan Cemoro (200 m)
- Jembatan Butak (163 m)
- Jembatan Cengger 1 (337 m)
- Jembatan Cengger 2 (130 m)
- Jembatan Pepe (111 m)
- Jembatan Bendo (44 m)
- Jembatan Kiringan (37 m)
- Jembatan Putih 1 (122 m)
- Jembatan Putih 2 (73 m)
- Jembatan Akses Road Putih (120 m)
SEKSI V (BOYOLALI-KARTASURA)
- Jembatan Grenjeng (73 m)
- Jembatan Putih (81 m)
- Jembatan Pleret (42 m)
- Jembatan Pepe (89 m)
Remove ads
Rest Area
Jalan tol Semarang-Solo mempunyai beberapa tempat istirahat. Ada 7 tempat istirahat yaitu:
Gerbang Tol
Ringkasan
Perspektif
Ruas Tembalang-Kartasura/Colomadu (Dikelola PT Trans Marga Jateng)
Remove ads
Tarif (Rp)
Remove ads
Rencana
- Rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta di ruas akhir Bawen
- Rencana pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo
Pembangunan ini mendapat sambutan baik dari Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo. Dia merasakan bahwa dengan adanya kedua jalan tol tersebut akan membantu kesuksesan pembangunan proyek jalan tol Semarang-Solo sebagai program pengembangan jaringan jalan di Jawa Tengah. Semarang sebagai ibu kota provinsi memiliki peran besar untuk mendorong kegiatan perekonomian daerah, di mana jalan tol ini akan memperkuat transportasi darat, khususnya akses jalan Semarang menuju Jogjakarta dan Solo, ataupun sebaliknya.[5] Sementara itu, pemerintah Kota Salatiga meminta simpang susun (interchange) tol Semarang-Solo di sekitar pusat kota untuk mengantisipasi kemungkinan Salatiga menjadi kota mati akibat realisasi tol ini.[6]
Remove ads
Lihat pula
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads