Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Jalan Nasional Rute 1
jalan raya di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Jalan Nasional Rute 1 merupakan salah satu jaringan jalan nasional yang berada di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Karena nomor rutenya ganjil, jaringan jalan ini memanjang sejajar dengan garis pantai pulau lokasi jalan tersebut.
Pada Pulau Jawa, jalan ini memanjang dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten di bagian barat hingga Pelabuhan Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur di bagian timur atau dikenal juga sebagai AH 2 Jalur Pantura.
Di Pulau Sumatera, jaringan jalan ini memanjang dari titik nol. diKota Banda Aceh, Aceh di bagian utara hingga Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung di bagian selatan. Jalan nasional ini dikenal juga sebagai AH 25 Jalan Raya Lintas Timur Sumatera
Selain itu, di Pulau Bali jaringan jalan ini memanjang dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, melewati pantai utara dan timur Pulau Bali hingga Nusa Dua, Kabupaten Badung di bagian selatan.
Remove ads
Pulau Jawa
Ringkasan
Perspektif
Jalan Nasional Rute 1 adalah jalan utama di pulau Jawa yang lebih dikenal dengan nama Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara). Jalan ini melewati 5 provinsi sepanjang 1.316 km di sepanjang pesisir pantai utara Jawa, yaitu Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rute ini menghubungkan dua pelabuhan penyeberangan yaitu Merak di ujung Barat pulau Jawa dan Ketapang di ujung Timur pulau Jawa. Merak merupakan pelabuhan penyeberangan menuju Sumatera sementara Ketapang merupakan pelabuhan penyeberangan menuju Bali. Jalan ini juga menjadi bagian dari AH 2.
Jalur ini memiliki signifikansi yang sangat tinggi dan menjadi urat nadi utama transportasi darat, karena setiap hari dilalui 20.000-70.000 kendaraan. Jalur Pantura menjadi perhatian utama saat menjelang Lebaran, di mana arus mudik melimpah dari barat ke timur. Arus paling padat terdapat di ruas Jakarta-Cikampek-Cirebon-Tegal-Semarang. Di Cikampek, terdapat percabangan menuju ke Bandung (dan kota-kota di Jawa Barat bagian selatan). Di Tegal, terdapat percabangan menuju ke Purwokerto (dan kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan). Di Semarang, terdapat percabangan menuju ke timur (Kudus-Lamongan-Surabaya-Banyuwangi) dan menuju ke selatan (Yogya-Solo-Ngawi-Surabaya). Di Gempol, terdapat percabangan menuju ke timur (Pasuruan-Probolinggo) dan menuju ke selatan (Malang dan kota-kota di bagian selatan Jawa Timur). Di Probolinggo, terdapat percabangan menuju ke timur (Situbondo-Bondowoso-Banyuwangi via utara ) dan menuju ke selatan (Lumajang-Jember-Banyuwangi via selatan).
Jalur tersebut sangat sering dilalui saat mudik lebaran tiap tahunnya dan kini telah dipasangi CCTV agar kondisi lalu lintas dapat dipantau secara online oleh para pemudik. Hal tersebut sangat membantu pemudik untuk menghindari kemacetan dan memilih jalur alternatif lainnya selama arus mudik lebaran. Dengan adanya CCTV online, kepraktisan dan kenyamanan mudik menjadi meningkat.
Sejarah

Jalur ini sebagian besar pertama kali dibuat oleh Daendels yang membangun Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) dari Anyer ke Panarukan pada tahun 1808-an. Tujuan pembangunan Jalan Raya Pos adalah untuk mempertahankan pulau Jawa dari serbuan Inggris. Pada era perang Napoleon, Belanda ditaklukkan oleh Prancis dan dalam keadaan perang dengan Inggris.
Rute

Jalur Pantura melintasi sejumlah kota besar di Jawa, selain Jakarta, antara lain Kota Serang, Kota Cirebon, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.
Segmen Merak–DKI Jakarta
Segmen DKI Jakarta–Banyuwangi
Jalan tol
Rute jalan ini sejajar dengan Jalan Tol Trans Jawa, antara lain ruas:
Jalan Tol Tangerang–Merak
Jalan Tol Jakarta–Tangerang
Jalan Tol Jakarta–Cikampek
Jalan Tol Cikopo–Palimanan
Jalan Tol Palimanan–Kanci
Jalan Tol Kanci–Pejagan
Jalan Tol Pejagan–Pemalang
Jalan Tol Pemalang–Batang
Jalan Tol Semarang–Batang
Jalan Tol Semarang
- Seksi A (Krapyak–Manyaran-Jatingaleh-Jangli)
- Seksi B (Jangli–Srondol) dilanjutkan sampai dengan Kota Surakarta, Yogyakarta, dan Jawa Timur
Jalan Tol Semarang–Demak
Jalan Tol Demak–Tuban (rencana)
Jalan Tol Tuban–Gresik (rencana)
Jalan Tol Surabaya–Gresik
Jalan Tol Surabaya–Gempol
Jalan Tol Gempol-Pandaan (Ruas Gempol–Gempol Junction)
Jalan Tol Gempol–Pasuruan
Jalan Tol Pasuruan–Probolinggo
Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (rencana)
Remove ads
Pulau Sumatra
Ringkasan
Perspektif
Jalan Nasional Rute 1 adalah salah satu jaringan jalan nasional di Pulau Sumatra yang dikenal juga sebagai Jalan Raya Lintas Timur (Jalintim). Jalan ini melintasi 6 provinsi di pesisir timur Sumatra yang di antaranya provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. Rute ini membentang dari utara hingga selatan Sumatra dan sejajar dengan garis pantai pesisir timur Sumatra sehingga bernomor ganjil. Rute ini menghubungkan titik nol di Kota Banda Aceh, Aceh di utara dengan Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung di selatan. Jaringan jalan ini menjadi bagian dari AH 25
Sejarah
Jaringan jalan ini diputuskan dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1965. Pembangunan jaringan jalan ini dianggap sebagai proyek nasional maharaksasa yang saat itu dilaksanakan sepanjang sekitar 2.400 km. Pembangunannya sendiri dibagi menjadi delapan proyek dengan jangka waktu selesai dalam sepuluh tahun.
Rute
![]() | Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Jalan tol
Rute jalan ini sejajar dengan Jalan Tol Trans Sumatra, antara lain ruas:
Remove ads
Pulau Bali
Ringkasan
Perspektif
Jalan Nasional Rute 1 adalah salah satu jaringan jalan di Pulau Bali yang membentang dari Pelabuhan Gilimanuk di barat laut hingga Nusa Dua di tenggaranya. Rute jalan ini sejajar dengan pantai utara dan timur Bali. Jalan rute ini melintasi setidaknya tujuh kabupaten/kota di Bali diantaranya yaitu Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, dan Kabupaten Badung.
Rute
![]() | Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Jalan tol
Rute jalan ini sejajar dengan satu-satunya jalan tol di Bali, yaitu:
Lihat pula
Referensi
Ringkasan
Perspektif
- Pemerintah Indonesia (2019), Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.1324/AJ.001/DRJD.2019 tentang Pedoman Penomoran Rute Jalan (PDF), Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2020-04-13, diakses tanggal 2020-05-05
- Pemerintah Indonesia (2019), Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.2058/AJ.001/DRJD.2019 tentang Penomoran Rute Jalan di Pulau Sumatra (PDF), Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2020-10-14, diakses tanggal 2020-05-05
- Pemerintah Indonesia (2019), Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.2072/AJ.001/DRJD.2019 tentang Penomoran Rute Jalan di Pulau Jawa (PDF), Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2020-10-31, diakses tanggal 2020-05-26
- Pemerintah Indonesia (2019), Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.2073/AJ.001/DRJD.2019 tentang Penomoran Rute Jalan di Pulau Bali (PDF), Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2020-12-01, diakses tanggal 2020-05-26
- (Indonesia) Proyek Pantura di Situs Departemen Pekerjaan Umum RI Diarsipkan 2008-12-12 di Wayback Machine.
- (Indonesia) CCTV Online Mudik 2015 Diarsipkan 2015-10-27 di Wayback Machine.
|}
Remove ads
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads