Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Jenis kelamin Tuhan

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Remove ads

Jenis kelamin Tuhan dapat dipandang secara harfiah atau sebagai aspek alegori dari sesosok deitas. Dalam agama-agama politeistik, para dewa tampak memiliki jenis kelamin harfiah yang dapat membolehkan mereka untuk berinteraksi satu sama lain, dan bahkan dengan manusia, dengan cara seksual.

Informasi lebih lanjut Teisme, Agama barat ...

Dalam kebanyakan agama monoteistik, jenis kelamin Tuhan tak dapat ditunjukan dalam esensi lazim, karena atribut-atribut Tuhan tak dapat dibandingkan dengan hal lain. Sehingga, gagasan "gender ilahi" biasanya dianggap merupakan sebuah analogi, yang dipakai oleh umat manusia dalam rangka mengaitkan konsep Tuhan dengan tanpa konotasi seksual.

Remove ads

Agama Abrahamik

Ringkasan
Perspektif

Dalam Alkitab Ibrani dan Kristen

Tuhan biasanya secara figuratif dibayangkan dalam istilah laki-laki dalam sumber-sumber Biblikal,[1] dengan analogi perempuan dalam Kejadian 1:26–27,[1][2] Mazmur 123:2–3, dan Lukas 15:8–10; seorang ibu dalam Ulangan 32:18, Yesaya 66:13, Yesaya 49:15, Yesaya 42:14, Mazmur 131:2; dan seekor induk ayam dalam Matius 23:37 dan Lukas 13:34.

Kristen

Thumb
Allah Bapa, Cima da Conegliano, ca1510–1517

Kebanyakan kelompok Kristen memandang Allah sebagai tiga kesatuan, dengan keyakinan bahwa Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus adalah sosok berbeda, namun satu wujud yang merupakan Allah seutuhnya.[3][4]

Islam

Keesaan Allah adalah pengaruh utama dalam al-Qur'an dan Islam. Dalam al-Qur'an, Allah sering disebut dengan pengucapan Hu atau Huwa, dan meskipun umumnya diterjemahkan menjadi "dia laki-laki", istilah tersebut dapat diterjemahkan secara netral gender. Istilah tersebut juga memiliki padanan feminin, Hiya.

Remove ads

Catatan dan referensi

Bacaan tambahan

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads