Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Kabupaten Rokan Hulu
kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Kabupaten Rokan Hulu adalah salah satu kabupaten di provinsi Riau, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Pasir Pengaraian.
Kabupaten Rokan Hulu, hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar, yang berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan kepada UU Nomor 53 tahun 1999 dan UU No 11 tahun 2003 tentang perubahan UU RI No 53 tahun 1999. Jumlah penduduk Rokan Hulu sekitar 561.385 orang pada tahun 2020 dengan luas wilayah 7.588,13 km²,[3] dan pada pertengahan tahun 2024 berjumlah 579.685 jiwa.[1][4]
Kabupaten ini telah dijuluki sebagai Negeri Seribu Suluk yang artinya menjalankan kedisiplinan dalam menjalankan aturan-aturan agama Islam. Banyak terdapat suluk atau masjid yang berdiri di kabupaten ini.[5]
Remove ads
Geografis
Kabupaten Rokan Hulu memiliki wilayah yang terdiri dari 85% daratan dan 15% daerah perairan dan rawa. Secara geografis daerah ini berbatas dengan wilayah sebagai berikut:
Utara | Padang Lawas dan Labuhan Batu Selatan |
Timur | Bengkalis dan Rokan Hilir |
Selatan | Kampar |
Barat | Pasaman |
Di Kabupaten Rokan Hulu terdapat beberapa sungai. Dua diantaranya adalah sungai yang cukup besar yaitu Sungai Rokan Kanan dan Sungai Rokan Kiri. Selain sungai besar tersebut, terdapat juga sungai-sungai kecil antara lain Sungai Tapung, Sungai Dantau, Sungai Ngaso, Sungai Batang Lubuh, Sungai Batang Sosa, Sungai Batang Kumu, Sungai Duo (Langkut), dan Sungai Siasam.
Remove ads
Pemerintahan
Bupati
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Rokan Hulu dalam tiga periode terakhir.
Kecamatan
Remove ads
Demografi
Ringkasan
Perspektif

Jumlah penduduk kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2020 adalah 718.321 jiwa.[8] Mayoritas penduduk Rokan Hulu adalah etnis Melayu Riau. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Rokan Hulu menggunakan Bahasa Melayu Rokan atau yang disebut dengan Bahasa Rokan.[9] Bahasa ini mirip dengan Bahasa Minangkabau dialek Rao dan Payakumbuh. Sebagian orang ada yang menyebut Bahasa Rokan sebagai Bahasa Melayu Darat, yang berbeda dengan Bahasa Melayu Pesisir.
Di bagian utara dan barat daya Rokan Hulu, terutama di Kecamatan Tambusai, Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan Rambah, Kecamatan Kepenuhan, kecamatan Bonai Darussalam, kecamatan Bangun Purba, dan kecamatan Kepenuhan Hulu terdapat pula kelompok masyarakat yang merupakan bagian etnis Mandailing. Mereka umumnya bekerja di sektor jasa informal dan perkebunan. Disamping orang Mandailing, banyak pula terdapat orang Minangkabau dari Sumatera Barat, terutama di Kecamatan Rambah Samo, kecamatan Rokan IV Koto, kecamatan Pendalian IV Koto, kecamatan Tandun, dan kecamatan Kabun. Mereka kebanyakan menekuni kegiatan perniagaan. Selain itu ada juga penduduk dari etnis Jawa yang datang lewat program transmigrasi nasional sejak masa kemerdekaan. Mereka tersebar di seluruh wilayah Rokan Hulu, terutama di sentra-sentra lokasi transmigrasi dan juga di areal perkebunan.
Tempat wisata
- Masjid Agung Nasional Madani Islamic Centre
- Air Panas Pawan
- Gua Sikafir Pawan
- Rumah Batu Serombou
- Air Panas Hapanasan
- Bendungan Cipogas
- Benteng Tujuh Lapis
- Istana Rokan
- Puncak Kabur
- Air Terjun Kajatan Baru
- Air Terjun Ujan Lobek
- Air Terjun Aek Martua
- Bukit Suligi
- Rura Limbat, Air Terjun Tersembunyi di Bangunpurba
- Bukit cinta, Rokan IV koto
- Air Terjun Sei Tolap
- Batu lumpatan harimau, Rokan
- Bukit piang
- Bukit Pasir Rambah
- Grojokan bukit cinta
- Bukit Tungkuh Nasi, Venue PON 2012 desa Cipang Kiri hulu
- Bukit Ara Suligi
- Air Secupak
- Hutan Kota
- Pantai Duto, Desa Ngaso
- Sawah Koto
Remove ads
Pahlawan Nasional dari Rokan Hulu
Tuanku Tambusai adalah salah seorang tokoh pejuang dari Rokan Hulu dalam Perang Paderi di awal abad ke XIX. Pada masa itu daerah Rokan Hulu masih bagian integral dari wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung. Setelah jatuhnya Benteng Bonjol dan penangkapan terhadap Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1837, maka perjuangan kaum Paderi dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai. Tuanku Tambusai sebagai panglima terakhir yang masih tersisa bersama sisa laskar Paderi bertahan di benteng terakhir kaum Paderi di daerah Dalu-Dalu Rokan Hulu. Benteng inipun akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1838 setelah digempur selama hampir satu tahun. Dengan jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah era Perang Paderi di seluruh wilayah adat Minangkabau.[10]
Remove ads
Peninggalan bersejarah di Rokan Hulu
- Benteng tujuh lapis Dalu-dalu
- Makam Raja-Raja Rambah
- Istana Rokan
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads