Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Kabupaten Wonosobo

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kabupaten Wonosobo
Remove ads

Kabupaten Wonosobo (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦮꦤꦱꦧ, Pegon: واناسابا translit. Wånåsåbå) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Wonosobo Kota. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang di timur, Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara di barat, serta Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal di utara.

Fakta Singkat Transkripsi bahasa daerah, • Hanacaraka ...

Kabupaten Wonosobo berdiri pada 24 Juli 1825 sebagai kabupaten di bawah Kesultanan Yogyakarta seusai pertempuran dalam Perang Diponegoro. Kyai Moh. Ngampah, yang membantu Diponegoro, diangkat sebagai bupati pertama dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Setjonegoro.

Remove ads

Etimologi

Kata Wonosobo berasal dari Bahasa Jawa: Wanasaba, yang secara harfiah berarti "tempat berkumpul di hutan". Bahasa Jawa sendiri mengambilnya dari Bahasa Sanskerta: vanasabhā yang artinya kurang lebih sama. Kedua kata ini juga dikenal sebagai dua buku dari Mahabharata: "Sabhaparwa" dan "Wanaparwa".

Lambang Daerah

Arti lambang daerah Kabupaten Wonosobo adalah sebagai berikut:

  1. Garis-garis vertikal berwarna hitam artinya curah hujan yang turun mempunyai intensitas yang tinggi.
  2. Dua buah gunung menandakan bahwa Kota Wonosobo yang ASRI berada di bawah kaki Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
  3. Garis bergelombang melintang horisontal berwarna kuning sebagai tanda bahwa di daerah Wonosobo banyak terdapat sumber mata air.
  4. Padi dan Kapas yang tergambar di tepi pledge menandakan bahwa Wonosobo adalah daerah subur.
  5. Tulisan SWATANTRA di pita putih mempunyai tekad menjadikan Wonosobo sebagai daerah yang mandiri.
Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Berdasarkan cerita rakyat, pada awal abad ke-17 tersebutlah 3 orang pengelana masing-masing bernama Kiai Kolodete, Kiai Karim dan Kiai Walik, mulai merintis permukiman yang diketahui saat ini bernama Wonosobo. Selanjutnya, Kiai Kolodete bermukim di Dataran Tinggi Dieng, Kiai Karim bermukim di daerah Kalibeber dan Kiai Walik bermukim di sekitar Kota Wonosobo sekarang.

Di kemudian hari, dikenal beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Selomanik. Dikenal pula tokoh yang bernama Tumenggung Wiroduta sebagai penguasa Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Pecekelan-Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok, Wonosobo, atau Plobangan saat ini.

Salah seorang cucu Kiai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa Wonosobo. Cucu Kiai Karim tersebut dikenal sebagai Ki Singowedono yang telah mendapat hadiah suatu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram serta diangkat sebagai penguasa daerah ini namanya diganti menjadi Tumenggung Jogonegoro. Pada masa ini pusat kekuasaan dipindahkan ke Selomerto. Setelah meninggal dunia, Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di Desa Pakuncen.

Selanjutnya pada masa Perang Diponegoro (1825–1830), Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro. Beberapa tokoh penting yang mendukung perjuangan Diponegoro adalah Imam Misbach atau kemudian dikenal sebagai Tumenggung Kertosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo dan Kiai Muhamad Ngarpah.

Dalam pertempuran melawan Belanda, Kiai Muhamad Ngarpah berhasil memperoleh kemenangan yang pertama. Atas keberhasilan itu, Pangeran Diponegoro memberikan nama kepada Kiai Muhamad Ngarpah dengan nama Tumenggung Setjonegoro. Selanjutnya Tumenggung Setjonegoro diangkat sebagai penguasa Ledok dengan gelar nama Tumenggung Setjonegoro.

Eksistensi kekuasaan Setjonegoro di daerah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dibuat setelah Perang Diponegoro berakhir. Disebutkan pula bahwa Setjonegoro adalah bupati yang memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke daerah Kota Wonosobo saat ini.

Dari hasil seminar Hari Jadi Wonosobo 28 April 1994, yang dihadiri oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra UGM, Muspida, Sesepuh dan Pinisepuh Wonosobo termasuk yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi serta Instansi Pemerintah Wonosobo yang telah menyepakati Hari Jadi Wonosobo jatuh pada tanggal 24 Juli 1825.

Remove ads

Geografi

Ringkasan
Perspektif

Sebagian besar area Kabupaten Wonosobo adalah daerah pegunungan. Bagian timur (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung) terdapat dua gunung berapi: Gunung Sindoro (3.136 meter) dan Gunung Sumbing (3.371 meter). Daerah utara merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prahu (2.565 meter), Telaga Menjer, dan Danau Cebong. Di sebelah selatan wilayah dataran rendah Wonosobo, terdapat Waduk Wadaslintang.

Ibu kota Kabupaten Wonosobo berada di tengah-tengah daerah kabupaten, yang merupakan daerah hulu Kali Serayu. Wonosobo dilintasi jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto.

Batas wilayah

Batas wilayah Kabupaten Wonosobo yaitu :

UtaraKabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Batang
TimurKabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang
SelatanKabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen
BaratKabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen

Topografi

Topografi wilayah Kabupaten Wonosobo memiliki ciri yang berbukit dan bergunung, terletak pada ketinggian antara 200 sampai 2.250 m di atas permukaan laut. Kelerengan merupakan suatu kemiringan tanah dimana sudut kemiringan dibentuk oleh permukaan tanah dengan bidang horizontal dan dinyatakan dalam persen. Kabupaten Wonosobo dibagi menjadi 7 wilayah kemiringan, yaitu :

  1. Wilayah dengan kemiringan antara 0,00–2,00% seluas 1052,263 ha atau 1,04% dari seluruh luas wilayah, banyak dijumpai di Kecamatan Selomerto dan Kecamatan Kertek;
  2. Wilayah dengan kemiringan antara 2,00–5,00% seluas 22969,5 ha atau 22,89% dari luas seluruh wilayah, banyak terdapat di 13 kecamatan selain Kecamatan Watumalang dan Kecamatan Kalibawang;
  3. Wilayah dengan kemiringan antara 5,00–8,00% seluas 8143,769 ha atau 8,11% dari luas wilayah total, tersebar merata di 14 kecamatan selain Kecamatan Watumalang;
  4. Wilayah dengan kemiringan antara 8,00–15,00% seluas 55434,85 ha atau 55,2% dari seluruh luas wilayah yang tersebar secara merata di semua kecamatan;
  5. Wilayah dengan kemiringan antara 15,00–25,00% seluas 11101,6 ha atau 11,06% dari seluruh luas wilayah terdapat di semua kecamatan kecuali Kecamatan Wonosobo;
  6. Wilayah dengan kemiringan antara 25,00–40,00% seluas 1479,631 ha atau 1,47% dari luas wilayah total, terdapat di Kecamatan Kejajar, Garung, dan Kalikajar; dan
  7. Wilayah dengan kemiringan lebih dari 40,00% seluas 142,362 ha atau 0,14% dari luas wilayah total, terdapat di Kecamatan Kejajar.

Iklim

Wilayah Kabupaten Wonosobo beriklim tropis basah dan kering (Am) dengan dua pola musim, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di kabupaten ini berlangsung lebih panjang, yakni pada periode Oktober hingga Mei dengan intensitas yang tinggi sebagai akibat efek orografis wilayah ini yang berada di wilayah Pegunungan Serayu. Sementara itu, musim kemarau berlangsung cukup singkat pada periode Juni hingga September dan pada musim inilah wilayah Wonosobo mengalami Bediding atau periode suhu udara dingin di musim kemarau.

Informasi lebih lanjut Data iklim , Jawa Tengah, Indonesia, Bulan ...
Remove ads

Pemerintahan

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Tumenggung R. Soerjo Hadinagoro, bupati Wonosobo (masa jabatan 1898-1919) pada tahun 1919

Daftar Bupati

Fakta Singkat Bupati Wonosobo, Kediaman ...

Berikut adalah Daftar Bupati Wonosobo dari masa ke masa. <onlyinclude>

Informasi lebih lanjut No, Foto ...
Remove ads

Referensi

  1. "SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah)". Diarsipkan dari asli tanggal 2015-03-28. Diakses tanggal 11 Maret 2015.
  2. "Kabupaten-Kementerian Dalam Negeri-Republik Indonesia". Diarsipkan dari asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 11 Maret 2015.
  3. "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022.
  4. "Rincian Dana Alokasi Umum per Provinsi Kabupaten Kota 2015" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2015-03-16. Diakses tanggal 5 Maret 2015.
  5. "Wonosobo, Central Java, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
  6. "Wonosobo, Indonesia". Weather Atlas. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
  7. "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 76 & 141. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
Remove ads

Lihat Pula

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah jumlah anggota DPRD Kabupaten Wonosobo sejak pemilihan umum 2004.

Informasi lebih lanjut Partai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...

Susunan perangkat daerah

  • Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (DISDIKPORA)
  • Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA)
  • Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DISPAPERKAN)
  • Dinas Kesehatan (DINKES)
  • Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)
  • Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
  • Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DISDAGKOPUKM)
  • Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
  • Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DISPARBUD)
  • Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DISPERKIMHUB)
  • Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DINSOSPMD)
  • Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)
  • Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)
  • Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Transmigrasi (DISNAKERINTRANS)
  • Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA)
  • Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPD)
  • Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD)
  • Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
  • Satuan Polisi Pamong Praja

Kecamatan

Thumb
Peta pembagian wilayah di Kabupaten Wonosobo.

Kabupaten Wonosobo terdiri dari 15 kecamatan, 29 kelurahan, dan 236 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 858.273 jiwa dengan luas wilayah 981,41 km² dan sebaran penduduk 874 jiwa/km².[5][6]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Wonosobo, adalah sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut Kode Kemendagri, Kecamatan ...
Remove ads

Ekonomi

Pendidikan

Kesehatan

Transportasi

Bahasa

Galeri

Pariwisata

Kuliner khas Wonosobo

Seni dan budaya

Media

Tokoh Terkenal Wonosobo

Lihat Pula

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads