Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Muhammad Arsyad al-Banjari

Seorang ulama fiqih mazhab Syafi'i asal Martapura, Kalimantan Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Muhammad Arsyad al-Banjari
Remove ads

Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari (Jawi: الشيخ محمد أرشد البنجاري; 17 Maret 1710  13 Oktober 1812 ), atau yang lebih dikenal dengan nama Datu Kalampayan, adalah seorang ulama Sunni Syafi'i dari Kesultanan Banjar.

Fakta Singkat Al-'Alamah Syekh, Gelar ...
Remove ads

Belajar Ke Mekkah

Pada waktu dia berumur sekitar 30 tahun, sultan Banjar mengabulkan keinginannya untuk belajar ke Mekkah demi memperdalam ilmunya. Segala perbelanjaanya ditanggung oleh Sultan. Lebih dari 30 tahun kemudian, yaitu setelah gurunya menyatakan telah cukup bekal ilmunya, barulah Syekh Muhammad Arsyad kembali pulang ke Banjarmasin. Akan tetapi, Sultan Tahlilullah seorang yang telah banyak membantunya telah wafat dan digantikan kemudian oleh Sultan Tahmidullah II bin Sultan Tamjidullah I, yaitu cucu Sultan Tahlilullah.

Remove ads

Sabilal Muhtadin

Beliau adalah pengarang kitab fikih agung berjudul Sabilal Muhtadin yang banyak menjadi rujukan bagi pemeluk Agama Islam bermazhab Imam Syafi'i di Asia Tenggara, dan menjadi referensi keilmuan di Universitas Al Azhar Mesir serta pegangan ibadah umat Islam bermazhab Syafii seluruh dunia.[1][2][3]

Thumb
Makam Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari

Sultan Tahmidullah II yang pada ketika itu memerintah Kesultanan Banjar, sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan serta kemajuan agama Islam di kerajaannya. Sultan inilah yang meminta kepada Syaikh Muhammad Arsyad agar menulis sebuah kitab hukum ibadat, yang kelak kemudian dikenal dengan nama Kitab Sabilal Muhtadin.

Remove ads

Pengajaran dan Bermasyarakat

Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari ialah pelopor pengajaran Hukum Islam di Kalimantan Selatan. Sekembalinya ke kampung halaman dari Mekkah, hal pertama yang dikerjakannya ialah membuka tempat pengajian (semacam pesantren) bernama Dalam Pagar, yang kemudian lama-kelamaan menjadi sebuah kampung yang ramai tempat menuntut ilmu agama Islam. Ulama-ulama yang dikemudian hari menduduki tempat-tempat penting di seluruh Kerajaan Banjar, banyak yang merupakan didikan dari suraunya di Desa Dalam Pagar.

Di samping mendidik, beliau juga menulis beberapa kitab dan risalah untuk keperluan murid-muridnya serta keperluan kerajaan. Salah satu kitabnya yang terkenal adalah Kitab Sabilal Muhtadin yang merupakan kitab Hukum-Fiqh dan menjadi kitab-pegangan pada waktu itu, tidak saja di seluruh Kerajaan Banjar tetapi sampai ke-seluruh Nusantara dan bahkan dipakai pada perguruan-perguruan di luar Nusantara Dan juga dijadikan dasar Negara Brunei Darussalam.

Thumb
Kompleks Kubah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari
Thumb
Kitab Sabilal Muhtadin (Juz 1)

Karya-Karyanya

Ringkasan
Perspektif

Kitab karya Syekh Muhammad Arsyad yang paling terkenal ialah Kitab Sabilal Muhtadin, atau selengkapnya adalah Kitab Sabilal Muhtadin lit-tafaqquh fi amriddin, yang artinya dalam terjemahan bebas adalah "Jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan-urusan agama". Syekh Muhammad Arsyad telah menulis untuk keperluan pengajaran serta pendidikan, beberapa kitab serta risalah lainnya, di antaranya ialah:[4][5]

  • Kitab Ushuluddin yang biasa disebut Kitab Sipat Duapuluh,
  • Kitab Tuhfatur Raghibin, yaitu kitab yang membahas soal-soal itikad serta perbuatan yang sesat,
  • Kitab Luqtatul Ajlan, yaitu kitab tentang wanita serta tertib suami-isteri,
  • Kitabul Faraidl, yaitu kitab yang membahas hukum pembagian warisan,
  • Kitab Kanzul Makrifah, yaitu kitab yang membahas tentang ilmu tasawuf,
  • Al- Qawlul Mukhtasar, yaitu kitab yang membahas tentang Imam Mahdi dan ditulis pada tahun 1196 H,
  • Kitab Ilmu Falak, yaitu kitab yang membahas tentang astronomi,
  • Fatawa Sulayman Kurdi, yaitu kitab yang membahas tentang fatwa-fatawa gurunya, Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi,
  • Kitabun Nikah, yaitu kitab yang membahas tentang tata cara perkawinan dalam syariat Islam.

Dari beberapa risalahnya dan beberapa pelajaran penting yang langsung diajarkannya, oleh murid-muridnya kemudian dihimpun dan menjadi semacam Kitab Hukum Syarat, yaitu tentang syarat syahadat, sembahyang, bersuci, puasa dan yang berhubungan dengan itu, dan untuk mana biasa disebut Kitab Parukunan. Selaian itu, dia juga menulis mushaf Al-Qur'an dalam ukuran besar, dimana sekarang disimpan di Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru.[5]

Thumb
Mesjid Sabilal Muhtadin, namanya diambil dari kitab Sabilal Muhtadin

Beberapa nama kitab karangannya juga menjadi nama beberapa masjid di Kalimantan Selatan, seperti Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Jami Tuhfaturraghibin Alalak atau Masjid Kanas, dan Masjid Tuhfaturraghibin Dalam Pagar, Martapura.

Remove ads

Dzuriat dan Keturunan

Ringkasan
Perspektif

Muhammad Arsyad Al-Banjari bin Abdullah Lok-Gabang menikah dengan 11 perempuan, yaitu :

Thumb
Makam Datu Bajut, Datu Bidur, dan Syekh Abdul Wahab Bugis di Tungkaran, Martapura
  • Dari istri Tuan Bajut, mempunyai anak :
    • ♀ 1-Syarifah Al-Banjari Diperistri ♂ Syaikh Abdul Wahhab Bugis Al-Banjari
      • Datu Siti Fatimah Al-Banjari Diperistri ♂ Tuan Haji Muhammad Said Bugis( Al-Banjari)
        • Nyai Ratu Halimah Al-Banjari Diperistri Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar
          • Wali Sultan Banjar Pangeran Mangkoe Boemi Pangeran Wira Kasoema Menikahi Ratu Hasiah Binti Pangeran Antasari
            • Ratoe Sjerief Aboe Bakar(Ratu Syarif Abu Bakar) Diperistri Pangeran Sjerief Aboe Bakar(Pangeran Syarif Abu Bakar)
              • Syarifah Intan
      • Mufti Alimul' Allamah Muhammad As'ad Bin Sayyid Ustman
        • Alimul' Allamah Abu Thalhah Bin Muhammad As'ad (Tenggarong) adalah seorang cucu buyut dari syekh Arsyad Al-Banjari yang sempat di didik oleh kakek buyut nya dengan baik sehingga mewarisi ilmu-ilmu dari ayahnya dan datuknya. Abu Thalhah mempunyai enam anak bernama , H.M Nur, Siti Kumala, Siti bulan, Fatimah , Muhammad Samman, Sunani [6]
        • H. M Nur Bin Abu thalhah mempunyai tiga orang anak yaitu Muhammad Arif, Siti Hawa, dan Ruqaiyah. [7]
        • Muhammad Arif bin H. M Nur mendapatkan lima anak keturunan yaitu Nur,ain , Nur Sari, Ahmad, Halimah dan Muhammad Yasin. [8]
        • Ahmad bin Muhammad Arif mempunyai dua anak Zuriat Yaitu Alwi dan Makmur, diketahui bahwa Zuriat Makmur Seorang Veteran masa kemerdekaan. [9]
        • Makmur bin Muhammad Arif mempunyai anak Zuriat Thabrani dan Hj huzaimah.[10]
        • Thabrani bin Makmur mempunyai Zuriat bernama Hj Dahliana, Hairullah, hairun fitni.[11]
        • Hj Dahliana binti Thabrani menikah dengan H.Syed Muhammad Safwan bin syed Abizar bin Syed Husein mempunyai anak bernama Syed Armand Effendi, Syed Waldy Anwar, Syed Muhammad Yusuf Fauzi, Syed Maulana Malik Ibrahim. [12]
        • ♂ Abu Hamid
        • ♂ Ahmad (Datu Balimau)
        • ♂ Muhammad Arsyad
        • Sa'duddin (Datu Taniran)
          • H. Abdul Qadir
            • H. Junaid Noor (Kai Pipa)
            • H. Athailah
    • ♀ 2-Aisyah Al-Banjari
  • Dari istri Tuan Bidur, mempunyai anak :
    • -Qadhi H.Abu Su'ud Al-Banjari
      • Shafiah
      • Aisyah
      • Aminah
      • H.M. Said Jazuli Nambau
        • Aisyah
        • Hafsah
        • M.Ramli
        • Anang Acil ( Anang Jemain )
        • Diang Kembar
        • Diang Kacil
          • H. Abdul Wahab
          • H. Abdussamad, Qadhi Kandangan
          • H. Abdul Karim Mekkah
      • H. Mas'ud
        • H.M.Thoyib
          • H.M. Nashir
          • H. Abdullah
            • H.M. Sholeh
          • Ramlah
          • Yaslan
          • Ruslan
          • Idman
            • Syarkawi
              • Zainuri
          • Tinah
          • Isnah
          • Masnah
        • Sairah
        • H.M. Zein Halim Kedah
        • H. Bahauddin
    • 4-Sayyidah Al-Banjari
    • 5-Syekh Qadhi H.Abu Na'im Al-Banjari
      • Hajar
        • ♂ H. Abbas
      • ♂ H.M. Zein
      • ♀ Fatimah
        • ♂ H. Abdul Hamid Bantuil
          • ♀ Dariah
            • ♂ H. Kholil
              • ♀ Marwiah
                • Syekh Syarwani Zuhri - alm. (mantan Ketua MUI Balikpapan 2016-2019)
    • ♂ 6-Khalifah H.Syihabuddin Al-Banjari
      • ♂ H. Abdul Jalil
        • ♂ H. Abbas Kandangan
      • ♂ H. Muhammad Thahir
  • Dari istri Tuan Lipur, mempunyai anak :
    • ♂ 7-Abdul Manan Al-Banjari
    • ♂ 8-H.Abu Najib Al-Banjari
    • ♂ 9-Al Alim Al Fadhil H.Abdullah Al-Banjari
    • ♂ 10-Abdurrahman Al-Banjari
    • ♂ 11-Al Alim Al Fadhil H.Abdurrahim Al-Banjari
  • Dari istri Tuan Guwat,Istri Dari Keturunan China Tuan Go Hwat Nio mempunyai anak :
    • 12-Asiyah Al-Banjari
      • H. Mahmud
        • Syaikh Abdullah Wujud Mekkah
          • Syekh Ali Al-Banjari Mekkah
            • Abuya H. Husein Martapura
        • Aisyah
          • H. Muhammad Balimau
        • H. M Nur
          • H. M As'ad, Hafidz Al-Quran dan Qadhi Riau
        • H. Abdullah
          • H. Ali Mekkah
            • H. Atha
            • H. Husein
        • H. M Amin
        • H. Salman Al-Farisi
    • 13-Khalifah H.Hasanuddin Al-Banjari
      • H. Muhammad Sholeh
        • H. Abdullah Khotib
          • H.Muhammad Amin
            • H. Muhammad Ramli
              • KH. Mahfudz Amin
              • KH. Abdul Aziz
      • H.M Khalid
        • H. M. Yusuf
          • Iyang
            • Intung
              • Sholbiah
                • Abdul Ghani
            • H. Muhammad
              • Shofiah
                • H. M. Samman Mulya
        • H. Abdullah
    • 14-Khalifah H.Zainuddin Al-Banjari
    • 15-Rayhanah Al-Banjari
    • 16-Hafshah Al-Banjari
    • 17-Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari
  • Dari istri Tuan Turiyah, mempunyai anak :
    • 18-Nur'aini Al-Banjari
    • 19-Rahmah Al-Banjari
    • 20-Hawa Al-Banjari
  • Dari istri Ratu Aminah binti Pangeran Thaha, mempunyai anak :
    • 21-Mufti Pangeran H.Ahmad (Mufti H. Ahmad)
    • 22-Shafiyyah Al-Banjari
    • 23-Shafura Al-Banjari istri dari Kiya Syarif Ahmad Dipasanta Melahirkan Syarif Abdullah, Syarif H. Jamaluddin, Dan Khatimah H. M. Amin(fathani)
    • 24-Maimun Al-Banjari
    • 25-Sholehah Al-Banjari
    • ♂ 26-Pangeran H.Muhammad Al-Banjari
      • ♂ H. Jalaluddin
        • ♂ H. Syamsuddin
          • ♂ H. Abdullah (Haji Legher Pontianak) + ♀Hj. Maimunah binti M.Tarif
            • ♂ H. Sanusi + ♀Hj. Hasnah binti Abdullah bin M.Tarif
              • ♂ Ahmad
              • ♂ H. Rahmat
              • ♀ Zubaidah
              • ♀ Hj. Salmah
              • ♀ Rajenah
              • ♀ Halimah
    • 27-Maryam Al-Banjari
  • Dari istri Tuan Palung, mempunyai anak :
    • 28-Salman Al-Farizi Al-Banjari
    • 29-Salamah Al-Banjari
    • 30-Salimah Al-Banjari
      • Siti Khadijah
        • H. M Sa'ad
          • H. M Said
      • H. M Thoyib
      • H. Muhammad
      • H. Ahmad
      • ♂Anang Ishaq
      • ♂Mansyur
      • ♂Masni
      • ♂Nurmiah
      • ♂Qomariah
      • ♂Abd Somad
  • Dari istri Tuan Kadarmanik, Tuan Markidah, Tuan Liyyuhi dan Tuan Dayi tidak mempunyai anak.
  1. Haji Mohamed Sanusi Bin Mahmood, mantan mufti pertama Singapura tahun 1969-1972, mantan Presiden Mahkamah Syariah Singapura, mantan ketua penasihat ehwal agama Persekutuan Seruan Islam Singapura.[13][14]
  2. Husein Kedah al-Banjari, mufti kerajaan negeri Kedah, Malaysia.
  3. Djazouly Seman, ulama Banjar, Kalimantan Selatan
Remove ads

Bahagian Silsilah Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari

1. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam

2. Fatimah Az-Zahra dan Ali Karamallahu Wajhah

3. Husen Asy-Syahid

4. Ali Zainal Abidin

5. Muhammad Al-Baqir

6. Ja'far Ash-Shadiq

7. Ali Al-Uraidhi

8. Muhammad An-Naqib

9. Isa Ar-Rumi

10. Ahmad Al-Muhajir

11. Ubaidillah

12. Alawi Al-Awwal

13. Muhammad

14. Alawi Ats-Tsani

15. Ali Khali Qasam

16. Muhammad Shahib Mirbath

17. Ali Walidul Faqih Nuruddin ( 617 H)

18. Muhammad Al-Faqih Muqaddam ( 653 H)

19. Alwi Al-Ghayyur

20. Ali Maula Ad-Dark

21. Muhammad Al-Mauladawilah

22. Abdurrahman Assegaf

23. Syaikh Abu Bakar As-Sakran

24. Abdullah Al-Aydarus Al-Akbar (Datu Seluruh Keluarga Al-Aydarus)

25. Syaikh

26. Abdullah

27. Husain

28. Ahmad Ash-Shalabiyah

29. Abu Bakar Al-Hindi

30. Abdullah Lok-Gabang

31. Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari

Remove ads

Kekerabatan Kesultanan Banjar Dengan Al-Banjari

Ringkasan
Perspektif
Informasi lebih lanjut Jalur silsilah ...
Remove ads

Bacaan Lanjutan

  • Muslich Shabir. Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari tentang zakat: suntingan teks dan analisis intertekstual. Nuansa Aulia, 2005. ISBN 9799966205, ISBN 9789799966209.
  • Ahmad Basuni. Djiwa jang besar (Sjech Muhammad Arsjad Bandjar). 1949
  • Khairil Anwar· Teologi Al Banjari. 2020

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads