Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Operator logika

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Operator logika
Remove ads

Dalam logika, operator logika atau perangkai logika merupakan simbol logika yang dipakai untuk menghubungkan rumus-rumus logika. Sebagai contoh, dalam sintaks logika proposisional, operasi biner dapat dipakai untuk menggabungkan dua rumus atomik dan , memberikan rumus kompleks .

Thumb
Diagram Hasse dari operator-operator logika

Operator logika pada umumnya meliputi negasi, disjungsi, konjungsi, implikasi dan kesetaraan . Dalam sistem logika klasik yang standar, operator-operator tersebut dipandang sebagai fungsi kebenaran, yakni fungsi yang menerima suatu nilai kebenaran (benar atau salah) dan menghasilkan nilai kebenaran yang baru. Sedangkan dalam logika non-klasik ada beberapa interpretasi berbeda terkait definisi dari operator-operator tersebut. Interpretasi klasik dari setiap operator tersebut mirip dengan ungkapan "tidak", "atau", "dan", dan "jika" dalam bahasa alami seperti Bahasa Indonesia, walau tidak identik.

Remove ads

Pendahuluan

Ringkasan
Perspektif

Dalam bahasa formal, fungsi-fungsi kebenaran dinyatakan lewat simbol-simbol yang tak ambigu. Hal ini memungkinkan pernyataan logika dapat dipahami dalam cara yang tidak ambigu. Simbol-simbol ini selanjutnya disebut operator logika atau perangkai logika.

Operator logika dapat digunakan untuk menghubungkan nol atau lebih pernyataan-pernyataan, memungkinkan seorang membahas operator logika n-ary. Konstanta Boolean Benar dan Salah dapat dianggap sebagai operator 0-ary, negasi sebagai operator 1-ary, dan seterusnya.

Daftar operator logika yang umum

Berikut adalah daftar beberapa operator logika yang umum, simbol, dan popularitasnya:[1]

  • Negasi (tidak): , , (prefiks), dengan adalah bentuk yang paling modern dan umum digunakan, dan masih digunakan oleh banyak orang;
  • Konjungsi (dan): , , (prefiks), dengan adalah bentuk yang paling modern dan umum digunakan;
  • Disjungsi (atau): , (prefiks), dengan adalah bentuk yang paling modern dan umum digunakan;
  • Implikasi (jika...maka...): , , , (prefiks), dengan adalah bentuk yang paling modern dan umum digunakan, dan masih digunakan oleh banyak orang;
  • Kesetaraan (jika dan hanya jika): , , , , (prefiks), dengan adalah bentuk yang paling modern dan umum digunakan, dan dapat menjadi pasangan yang cocok ketika menggunakan simbol implikasi , seperti ketika menggunakan .

Makna hubungan [antar] pernyataan dapat berubah ketika dibubuhi operator-operator tersebut. Sebagai contoh, pernyataan hari ini hujan (disimbolkan dengan ) dan saya ada di dalam ruangan (disimbolkan dengan ) dapat berubah menjadi:

  • Hari ini tidak hujan ();
  • Hari ini hujan dan saya ada di dalam ruangan ();
  • Hari ini hujan atau saya ada di dalam ruangan ();
  • Jika hari ini hujan, maka saya ada di dalam ruangan ();
  • Jika saya ada di dalam ruangan, maka hari ini hujan ();
  • Saya ada di dalam ruangan jika dan hanya jika hari ini hujan ();

Pernyataan yang selalu benar dan pernyataan yang selalu salah juga umum dianggap sebagai sebagai sebuah operator:

  • Benar, disimbolkan dengan , , (prefiks), atau ;
  • Salah, disimbolkan dengan , , (prefiks), atau

Sejarah dari notasi yang digunakan

  • Negasi: Simbol digunakan oleh Heyting di tahun 1930[2][3] (mirip dengan simbol ⫟ dalam Begriffsschrift oleh Frege[4]). Sedangkan simbol muncul dalam publikasi oleh Russell tahun 1908.[5] Alternatif notasi negasi lainnya dilakukan dengan menambahkan garis horizontal di atas rumus (pernyataan) yang bersangkutan, seperti , atau dengan menggunakan tanda petik, seperti .
  • Konjungsi: Simbol digunakan oleh Heyting di tahun 1930[2] (mirip dengan simbol irisan Peano dalam teori himpunan[6]). Simbol setidaknya sudah digunakan sejak Schönfinkel di tahun 1924,[7] sedangkan simbol berasal dari interpretasi oleh Boole yang mengganggap logika sebagai aljabar elementer.
Remove ads

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads