Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Pertamina Gas
perusahaan asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
PT Pertamina Gas atau biasa disingkat menjadi Pertagas, adalah anak usaha dari PGN yang berbisnis di bidang transportasi, niaga, pemrosesan gas alam serta transportasi minyak bumi melalui pipa.
Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2022, perusahaan ini memiliki tujuh kantor area, yakni di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara (Northern Sumatera Area), Palembang, Sumatera Selatan (Southern Sumatera Area dan Central Sumatera Area), Dumai beserta Rokan, Riau, Bekasi, Jawa Barat (Western Java Area), Kota Surabaya, Jawa Timur (Eastern Java Area), dan Bontang, Kalimantan Timur.[3][4]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Perusahaan ini didirikan sebagai tindak lanjut atas terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 yang mewajibkan pemisahan antara bisnis hulu migas dengan bisnis hilir migas. Perusahaan ini kemudian didirikan oleh Pertamina pada tahun 2007 dengan nama PT Pertagas, untuk menjalankan bisnis perdagangan, transportasi, dan pemrosesan gas alam yang sebelumnya ditangani sendiri oleh Pertamina. Pada tahun 2008, nama dari perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang.
Pada tahun 2010, perusahaan ini mendirikan PT Pertagas Niaga untuk menangani bisnis perdagangan gas alam. Setahun kemudian, nama dari PT E1- Pertagas diubah menjadi PT Perta Samtan Gas. Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan PT Perta Arun Gas dan PT Perta Daya Gas masing-masing untuk memenuhi kebutuhan LNG di Pulau Sumatera bagian utara dan Indonesia bagian timur. Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai membangun jalur pipa gas Arun-Belawan. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai menguji coba pengaliran gas pada jalur pipa gas Arun-Belawan.
Pada tahun 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan terminal penerimaan & regasifikasi LNG di Arun, serta berekspansi ke bisnis ketenagalistrikan. Pada bulan Januari 2015, perusahaan ini mulai membangun jalur pipa gas Porong-Grati.[5] Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai menguji coba pengaliran gas pada jalur pipa gas Muara Karang–Muara Tawar dan Porong-Grati. Pada tahun 2017, perusahaan ini mulai membangun jalur pipa gas Grissik-Pusri, serta mulai membangun jalur pipa gas Duri-Dumai melalui kerja sama dengan PGN. Perusahaan ini juga mulai menguji coba pengaliran gas pada jalur pipa gas Semare.
Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai menguji coba pengaliran gas pada jalur pipa gas PKG Looping dan jalur pipa gas Porong-Grati. Perusahaan ini juga mulai mengoperasikan jalur pipa gas Grissik-Pusri secara penuh. Pada bulan Desember 2018, Pertamina resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PGN, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding gas di lingkungan Pertamina. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan jalur pipa gas Duri-Dumai secara penuh dan mulai membangun jalur pipa gas distribusi Kuala Tanjung.[3][4] Pada bulan April 2022, perusahaan ini meneken nota kesepahaman dengan PT Jababeka Infrastruktur untuk bersama-sama mengkaji kemungkinan penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi di Kawasan Industri Jababeka.[6]
Pada bulan Oktober 2024, Pertamina Patra Niaga resmi menunjuk perusahaan ini untuk membangun jalur pipa minyak Cikampek-Plumpang.[7]
Remove ads
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads