Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Stasiun Jurangmangu
stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Stasiun Jurangmangu (JMU,[2] sebelumnya JMG[3]) merupakan sebuah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +25 meter ini hanya melayani KRL Commuter Line. Meskipun bernama Jurangmangu, stasiun ini tidak terletak di Kelurahan Jurangmangu, Kecamatan Pondok Aren, tetapi terletak di sebelah selatan Kelurahan Jurangmangu itu sendiri, yaitu Kecamatan Ciputat. Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api.
Stasiun ini merupakan stasiun terdekat dengan kawasan berorientasi transit Bintaro Jaya Xchange di kota mandiri Bintaro Jaya. Untuk mengakses stasiun ini, penumpang melewati terowongan pejalan kaki yang berada dibawah jembatan Jalan Tol Ulujami–Serpong dari arah KBT Bintaro Jaya Xchange, atau melewati Jalan Cenderawasih. Saat berjalan menuju stasiun, terdapat taman yang terletak pada lembah di dekat stasiun ini.[4]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Awal Pengoperasian
Agar mobilitas penumpang dari Batavia hingga kawasan Banten semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan Staatsspoorwegen (SS) berencana membangun sebuah jalur kereta api yang menghubungkan daerah Duri hingga daerah Serang, melalui daerah Tangerang dan Cikande.[5] Proyek jalur pun sudah dikerjakan. Di tengah jalannya pembangunan, rencana trase jalur ini akhirnya dibatalkan dan diubah menjadi melalui daerah Parung Panjang hingga ke Rangkasbitung,[5] jalur ini selesai pada 1 Oktober 1899 (termasuk membuka Stasiun Kebajoran).[6] Trase jalur kereta api pertama yang sudah telanjur dibangun pun dicukupkan pembangunannya hanya sampai di daerah Tangerang saja, dan diresmikan sebagai jalur kereta api Tangerang-Duri yang berstatus sebagai jalur cabang. Jalur ini selesai dibangun pada 2 Januari 1899.[7]
Jalur kereta api dari Stasiun Rangkasbitung diteruskan pembangunannya oleh Staatsspoorwegen (SS) hingga ke daerah Serang pada 1 Juli 1900,[8][9] yang kemudian dilanjutkan kembali hingga ke dekat Pelabuhan Anyer Kidul pada 1 Desember 1900. Pada 1 Desember 1914, dibuat sebuah jalur percabangan di Stasiun Krenceng yang mengarah ke daerah Merak untuk mengakomodasi Pelabuhan Merak yang lebih dekat untuk menyeberang ke Lampung.[10] Jalur yang menuju ke Anyer Kidul pada awalnya berstatus sebagai jalur utama, sedangkan jalur yang menuju ke Merak berstatus sebagai jalur cabang. Di kemudian waktu, status kedua jalur ini ditukar.
Stasiun Jurangmangu yang saat itu bernama Halte Djoerangmanggoe dahulu merupakan stasiun yang kurang berkembang di Lin Tanah Abang—Rangkasbitung karena terbayangi oleh Halte Pondok Betung hingga Halte Pondok Betung dinonatifkan sekitar tahun 1970-an, dan digantikan oleh Stasiun Pondok Ranji.
Pada tahun 1988, kondisi Halte Djoerangmanggoe ini semakin parah. Genteng-genteng dari halte kereta api ini sebagian sudah hilang dan sekitar halte ini penuh dengan lumpur tanah merah yang sangat becek sama halnya seperti Halte Tigaraksa. Pada tahun 1990 awal, bangunan halte ini sempat dibongkar dan dibangun ulang sirip dengan Stasiun Daru. Bentuk dari Halte Djoerangmanggoe memiliki 2 ruang PPKA, serta memiliki toilet seperti Halte Cicayur.
Reaktivasi dan Revitalisasi
Stasiun Jurangmangu sempat dinonatifkan pada tahun 2000-an, karena okupansi penumpang yang menurun drastis. Di kemudian hari stasiun ini dibuka kembali pada tanggal 16 September 2009 oleh Jusman Syafii Djamal sebagai Menteri Perhubungan RI pada saat itu. Pengoperasian stasiun ini dilakukan dalam rangka meningkatkan okupansi penumpang KRL Commuter Line rute Tanah Abang—Parung Panjang. Hal ini dikarenakan pada sebelumnya jarak antarstasiun KRL terbilang jauh sehingga perlu adanya stasiun yang dapat diakses oleh penduduk setempat.[11]
Stasiun ini mulai dilakukan revitalisasi pada tanggal 13 Mei 2024 dalam rangka peningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), proyek ini mencakup fasad stasiun, gerbang tiket, akses pejalan kaki, dan penambahan fasilitas seperti lift dan eskalator.[12] Revitalisasi Stasiun Jurangmangu selesai pada 5 bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2024 dan diresmikan langsung oleh Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan pada saat itu.[13]
Stasiun Ramah Lingkungan
Pada 17 Desember 2019, Stasiun Jurangmangu diresmikan sebagai Stasiun Ramah Lingkungan bersamaan dengan Stasiun Sudirman dan Stasiun Klender. Peresmian tersebut digelar di Stasiun Sudirman oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI/KAI Commuter). Di sisi utara Stasiun Jurangmangu, terdapat pepohonan lebat yang memberikan suasana hijau dan segar di stasiun. Selain itu terdapat fasilitas tempat sampah yang dipilah, taman hijau pada akses menuju Bintaro Xchange, dan tanaman gantung di tepi-tepi peron. Pemberian gelar Stasiun Ramah Lingkungan ini diharapkan memberikan edukasi, sarana, dan informasi dalam mengembangkan gaya hidup ramah lingkungan.[14][15] Rencananya konsep Stasiun Ramah Lingkungan ini akan dijalankan di seluruh stasiun Jabodetabek lainnya.[16]
Remove ads
Tata letak
Stasiun ini awalnya memiliki 1 jalur aktif dan berstatus sebagai halte pada awal tahun 2000-an. Bangunan lama stasiun Jurangmangu ini sudah dirobohkan dan hilang tak berbekas. Saat ini, Stasiun Jurangmangu memiliki dua jalur kereta api. Jalur 1 merupakan sepur lurus arah Tanah Abang, sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Serpong.
P Lantai peron |
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan | |
Jalur 2 | ← (Sudimara) Commuter Line Rangkasbitung menuju Serpong/Tigaraksa/Rangkasbitung | |
Jalur 1 | Commuter Line Rangkasbitung menuju Tanah Abang (Pondok Ranji) → | |
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan | ||
G | Bangunan utama stasiun |
Remove ads
Layanan kereta api
Antarmoda pendukung
Insiden
Pada 21 November 2024, seorang mahasiswa teserempet KRL yang bernomor perjalanan KA 1669 usai menyeberang di atas jalur rel dan menerobos untuk mencari jalan pintas. Korban dievakuasi usai berteriak meminta tolong tak lama setelah kereta melintas. Korban pun ditemukan terlentang dalam kondisi terluka parah dengan luka tangan sebelah kanan hampir putus serta telapak kiri yang telah putus dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Hermina Ciputat untuk mendapat perawatan.[18]
Remove ads
Galeri
- Peron Stasiun Jurangmangu, 2019.
- Peron Stasiun Jurangmangu, 2024.
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads