Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
LRT Jakarta
sistem angkutan cepat di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Lintas Raya Terpadu Jakarta (disingkat LRT Jakarta) adalah sistem lintas rel terpadu yang beroperasi di DKI Jakarta. Saat ini, LRT Jakarta memiliki jalur sepanjang 5,8 km (3,6 mi) yang melayani enam stasiun.[4] LRT Jakarta dimiliki dan dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Layanannya sendiri dioperasikan oleh PT LRT Jakarta yang merupakan anak usaha dari PT Jakarta Propertindo (Perseroda), sebuah badan usaha milik daerah DKI Jakarta. Pembangunan sistem LRT dimulai pada bulan Juni 2016 dan beroperasi penuh tanggal 1 Desember 2019.[5][6][7]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Latar belakang
Usulan sistem LRT di Jakarta muncul ketika proyek pembangunan Monorel Jakarta mangkrak. Mangkraknya pembangunan monorel disebabkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak menyetujui pembangunan depo monorel di atas Waduk Setiabudi. Rencana depo ini ditolak agar kejadian Banjir Jakarta 2013 yang disebabkan oleh jebolnya Tanggul Latuharhari tidak terulang kembali. Pada akhirnya, proyek monorel benar-benar dihentikan karena investornya tidak memenuhi persyaratan lanjutan yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta. Setelahnya, pembangunan LRT Jakarta menjadi prioritas lanjutan. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan proyek LRT dapat lebih konsisten dan tidak mangkrak seperti proyek monorel yang telah dihentikan.[8][9][10]
Rencana pembangunan LRT Jakarta mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Transportasi Umum di Provinsi DKI Jakarta. LRT Jakarta diharapkan jadi pelengkap transportasi umum di Jakarta untuk mempersiapkan Asian Games 2018. Menyikapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta menunjuk langsung PT Jakarta Properindo dan PT Pembangunan Jaya untuk membangun LRT Jakarta.[11][12]
Fase I

Pemasangan tiang pancang pertama (groundbreaking) pembangunan LRT Jakarta sebelumnya direncanakan dilakukan bersamaan dengan groundbreaking LRT Jabodebek pada bulan September 2015. Groundbreaking LRT Jakarta baru dilakukan pada tanggal 22 Juni 2016, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-489.[5][13] Pada bulan Desember 2016, PT Wijaya Karya ditunjuk menjadi kontraktor proyek pembangunan LRT senilai Rp5,29 triliun.[14][15] Pembangunannya sendiri baru dimulai pada awal tahun 2017 setelah proses persiapan lahan telah selesai.[16]
Armada LRT Jakarta untuk fase I telah dipesan sejak Februari 2017. Armada LRT tersebut terdiri atas delapan rangkaian dengan dua kereta di setiap rangkaiannya.[17] Kereta ini diproduksi oleh Hyundai Rotem, perusahaan asal Korea Selatan. Pengiriman pertama tiba di Tanjung Priok tanggal 13 April 2018 yang terdiri atas satu rangkaian kereta.[18]
Pembangunan LRT Jakarta yang ditargetkan selesai sebelum Asian Games 2018, terlambat. Akibatnya, pada saat perlombaan itu berlangsung, LRT Jakarta hanya dapat beroperasi terbatas.[19] Pengoperasian ini dilakukan mulai tanggal 15 Agustus 2018 sebagai uji coba operasi terbatas.[20][21]
Uji coba operasi kembali dilakukan mulai tanggal 11 Juni 2019 tanpa tarif. Uji coba tersebut dapat diakses oleh warga dengan cara melakukan registrasi pendaftaran terlebih dahulu.[22][23] Uji coba tersebut diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan dari yang seharusnya berakhir tanggal 21 Juni 2019. Setelah perpanjangan, warga dapat mengikuti uji coba tanpa harus melakukan registrasi terlebih dahulu.[24] Fase I LRT Jakarta resmi beroperasi penuh pada tanggal 1 Desember 2019. Mulai hari tersebut, layanan LRT telah dikenakan tarif. Dengan ini, uji coba publik yang dilakukan sejak 11 Juni 2019 telah berakhir.[6][7]

Pembangunan LRT Jakarta fase 1B dari Velodrome ke Manggarai dimulai 30 Oktober 2023. Pada fase ini, akan dibangun jalur sepanjang 6,4 km dengan 5 stasiun yang terdiri atas Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan berakhir di Stasiun Manggarai.[25] Perkiraan total dana pembanginan fase ini yaitu sebesar Rp 5,5 triliun yang semua bersumber dari APBD Jakarta.[26] Pada Juni 2024 progres pembangunan telah mencapai sudah mencapai 18,147%.[26] Pembangunan fase 1B ditargetkan beroperasi pada awal 2026.[26]
Remove ads
Jaringan
Ringkasan
Perspektif

Lin Selatan
Saat ini, jalur LRT Jakarta yang telah beroperasi terdiri atas satu lintas pelayanan, yaitu Lin/Koridor 1, dengan panjang 5,8 km (3,6 mi). Jalur ini menghubungkan Stasiun Pegangsaan Dua di daerah Kelapa Gading dengan Stasiun Velodrome di Pulo Gadung.[4]
Jalur LRT ini sepenuhnya berbentuk layang yang melayani 6 stasiun. Stasiun Pegangsaan Dua selain menjadi terminus jalur ini, juga menjadi depo penyimpanan rangkaian LRV.[27]
Lin Utara (rencana)
Remove ads
Tiket dan tarif
Ringkasan
Perspektif
Tarif perjalanan
Mulai 1 Desember 2019, LRT Jakarta telah memberlakukan tarif layanan. LRT Jakarta memberlakukan tarif senilai Rp5.000. Tarif tersebut merupakan tarif datar sehingga berlaku untuk semua pengguna untuk jarak jauh maupun dekat. Sejak 2 Januari 2022, pengguna LRT Jakarta tidak dapat melakukan tap masuk dan tap keluar di stasiun yang sama, baik dengan kartu maupun dengan aplikasi.[6][7]
Metode pembayaran tiket
Single Journey Trip

LRT Jakarta menerima pembayaran dalam bentuk tunai maupun non-tunai. Pengguna yang tidak memiliki kartu non-tunai dapat menaiki LRT Jakarta dengan kartu Single Journey Trip. Pengguna diharuskan membayar deposit Rp20.000 terlebih dahulu walaupun tarif LRT hanya Rp5.000. Nantinya, sisa saldo yang bernilai Rp15.000 dapat diambil kembali dengan jaminan hingga 7 hari setelah pengguna melakukan tap keluar.[28][29] Namun, sejak Pandemi COVID-19, transaksi tunai dan penjualan tiket sekali jalan ditiadakan. Penjualan tiket sekali jalan pun diadakan kembali di loket dengan ketentuan baru, yakni membeli kartu senilai Rp15.000 untuk masa berlaku 90 hari. Kartu kemudian di isi ulang setiap kali hendak menaiki LRT Jakarta.
Kartu uang elektronik
Selain itu, pengguna juga dapat melakukan pembayaran secara non-tunai. Salah satunya, pengguna dapat menggunakan kartu uang elektronik e-money (Bank Mandiri), Flazz (Bank BCA), TapCash (Bank BNI), BRIZZI (Bank BRI), Jakcard (Bank Jakarta), dan Kartu Multi Trip (KAI Commuter). LRT Jakarta juga menerima kartu Jak Lingko yang disediakan oleh Bank DKI, Bank Mandiri, Bank BRI, maupun Bank BNI. Pengguna kartu uang elektronik dapat dengan langsung melakukan tap masuk dan tap keluar sehingga saldo terpotong secara otomatis. Saldo yang diperlukan untuk menaiki layanan LRT Jakarta minimal Rp8.500 [28][29]
Aplikasi digital
Mulai 3 Agustus 2020, LRT Jakarta juga menerima sistem pembayaran LinkAja. Pengguna yang melakukan pembayaran menggunakan LinkAja hanya dengan menunjukkan kode QR kepada alat pembaca di mesin pintu tiket otomatis.[30] Pembayaran dengan kode QR juga bisa dilakukan melalui aplikasi JakLingko App dengan memindai kode QR dari tiket yang telah dibeli di aplikasi tersebut atau QR ABT yang telah diaktifkan oleh pelanggan.
Remove ads
Jumlah penumpang

Pada awal pembangunan LRT Jakarta target harian jumlah penumpang sampai dengan 14.225 orang per hari atau 5,19 juta orang per tahun.[31] Pada tahun 2023 LRT Jakarta telah mengangkut 1.037.162 orang (2.842 orang per hari) atau 20% dari target awal. Setelah pembangunan jalur Velodrome dengan Manggarai yang direnacanakan selesai pada akhir 2026, jumlah penumpang ditargetkan 80.000 penumpang per hari atau 29,2 juta per tahun.[32]
Remove ads
Barang promosi
Ringkasan
Perspektif
Untuk membantu menunjang operasional sekaligus meningkatkan minat dan brand engagement dengan masyarakat, LRT Jakarta menghadirkan barang promosi berupa cendera mata dan suvenir untuk pelanggan. Karena difokuskan untuk promosi, suvenir yang disediakan tidak dijual secara umum, melainkan tersedia saat pelanggan memenuhi syarat tertentu seperti memperoleh sejumlah poin dengan menaiki LRT Jakarta bagi pemilik "Sahabat LRTJ e-Card" (SLC) atau mengikuti permainan atau misi tertentu yang diadakan oleh LRT Jakarta. Suvenir yang dapat diperoleh yakni botol minum, tas selempang, jam digital, hingga boneka LARATA.[33][34][35]
Sedangkan untuk cendera mata yang disediakan sering kali berupa bentuk pernak-pernik memorabilia untuk memperingati hari besar atau aktivasi tertentu. Beberapa cendera mata yang diadakan LRT Jakarta secara umum yaitu:
Stiker stasiun
Penumpang yang menaiki LRT Jakarta menuju stasiun tertentu, berkesempatan untuk memperoleh stiker stasiun mulai 25 Januari 2025 selama persediaan masih ada. Stiker ekslusif tersebut terdiri atas kotak miniatur papan nama stasiun-stasiun LRT Jakarta fase 1A dan visual tematik yang mencerminkan stasiun-stasiun tersebut, dengan dihadirkan pula stiker stasiun dengan tema Betawi pada 15 Maret 2025. Stiker stasiun dapat diminta secara gratis di loket stasiun usai penumpang melakukan tap-out pada stasiun tujuan. Penyediaan stiker ini terbukti meningkatkan minat masyarakat untuk naik LRT Jakarta, terutama pada Stasiun Velodrome sebagai stasiun dengan stiker terbanyak yang diambil.[36][37]
Stempel stasiun
Mengingat terbatasnya jumlah stiker stasiun yang tersedia, LRT Jakarta menerbitkan stempel stasiun (駅スタンプ , eki sutanpu) sejak 30 Maret 2025 yang menggambarkan visual tematik stasiun-stasiun LRT Jakarta dengan bertajuk "Wara-Wiri LRTJ". Serupa dengan MRT Jakarta, stempel perjalanan tersebut dapat diperoleh secara gratis setelah melakukan tapping out di seluruh stasiun LRT Jakarta fase 1A. Jika memerlukan kertas koleksi untuk tempat pengecapan stempel, kertas koleksi dapat dimintakan kepada petugas di loket Stasiun LRT Velodrome. Untuk tahap awal hingga 5 April 2025, penumpang yang melengkapi keenam stempel stasiun akan mendapatkan hadiah suvenir eksklusif.[38]
- Blanko stempel stasiun.
Remove ads
Insiden
11 Maret 2025
Sebuah insiden kebakaran terjadi pada proyek konstruksi fase 1B Jalur LRT Jakarta lintas Velodrome—Manggarai di Jalan Pemuda 1, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Api disinyalir berasal dari percikan las yang jatuh ke tangki drum berisi solar dengan volume hingga 500 liter. Solar pun terbakar hingga api menyebar ke Jalan Pemuda 1, jalan di sekitar lokasi kejadian. Api pun berhasil dipadamkan dalam 30 menit dan 6 orang berhasil diselamatkan dari insiden tersebut, walaupun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.[39]
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads