Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Stasiun Padalarang

stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Stasiun Padalarangmap
Remove ads

Stasiun Padalarang (PDL) adalah kompleks stasiun kereta api yang terletak di Kertajaya, Padalarang, Bandung Barat; pada ketinggian +695 m. Kompleks ini melayani tiga jenis layanan, yaitu Commuter Line yang dioperasikan oleh KAI Commuter, kereta api pengumpan Whoosh serta kereta api antarkota yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia, dan kereta cepat Whoosh yang dioperasikan oleh Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Fakta Singkat B10C10KC01, Lokasi ...

Stasiun ini memiliki dua bangunan utama yang saling terhubung melalui jembatan penyeberangan orang yang dilengkapi dengan tangga berjalan. Bangunan di bagian bawah dioperasikan oleh Daerah Operasi II Bandung sebagai stasiun kelas I, sementara bangunan di bagian atas dioperasikan oleh Kereta Cepat Indonesia China.

Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Overkapping Stasiun Padalarang yang sedang dibangun

Sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api Bogor–Bandung–Banjar–Kutoarjo–Yogyakarta, stasiun ini memegang peranan penting dalam sejarah perkeretaapian. Pembangunan stasiun ini diprakarsai oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Stasiun ini mulai beroperasi penuh pada tanggal 17 Mei 1884, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api segmen Cianjur–Padalarang–Bandung.[7]

Stasiun ini awalnya bernama Cipadalarang, mengikuti nama daerah tempat stasiun ini berada kala itu.[8] Seiring berjalannya waktu, nama daerah dan stasiun ini menjadi Padalarang saja. Tidak diketahui secara pasti kapan stasiun ini berganti nama, tetapi dokumen jadwal perjalanan kereta api tahun 1898 masih mencantumkan nama lamanya.[5][9]

Pada awalnya, stasiun ini menjadi titik persinggahan kereta api rute Jakarta–Bandung via Bogor–Sukabumi–Cianjur. Bangunan stasiun kemudian dirombak dan diperluas pada tahun 1902 sehubungan dengan rencana pengoperasian jalur baru Cikampek–Padalarang.[10] Setelah pengoperasian jalur tersebut pada tahun 1906,[7] stasiun ini mulai melayani kereta api dari Purwakarta. Pengoperasian kereta api di jalur ini telah terbukti mampu memangkas perjalanan kereta api Jakarta–Bandung dan menjadi unggulan SS. Kereta ini pun diberi nama Vlugge, menggambarkan keandalan dan ketangguhan kereta api ini menantang medan terjal di jalur tersebut. Stasiun ini menjadi salah satu titik pergantian lokomotif uap karena adanya peralihan medan terjal berkelok-kelok dengan medan datar di segmen Padalarang–Bandung. Titik pergantian lokomotif lainnya juga ada di Stasiun Purwakarta.[11]

Pada saat invasi Jepang ke Hindia Belanda, tanggal 7 Maret 1942, pukul 18.00, stasiun ini pernah dibom jalurnya oleh Jepang sehingga kereta api tidak dapat lewat.[12] Salah seorang Belanda bernama J.C. Bijkerk menuturkan dalam kisahnya bahwa begitu jalur tersebut dibom, distribusi makanan ke Padalarang bagi warga dan tentara KNIL menjadi terganggu.[13]

Remove ads

Hak penamaan

PT KCIC berencana untuk melepaskan hak penamaan Stasiun Padalarang yang dioperasikannya bersama dengan Stasiun Halim. Hak penamaan kedua stasiun kereta cepat tersebut diperkirakan akan diresmikan dalam waktu dekat. Terdapat perusahaan ritel dan properti yang bernegosiasi untuk dapat mengusung hak penamaan Stasiun Padalarang. Dimungkinkan hak penamaan stasiun kereta cepat tersebut akan diresmikan pada semester II.[14]

Remove ads

Bangunan dan tata letak

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Kompleks Stasiun Padalarang. Tampak bangunan Stasiun Padalarang yang dikelola oleh Grup KAI (kanan) dan KCIC (kiri).

Kompleks Stasiun Padalarang terdiri atas dua bangunan utama. Bangunan Stasiun KAI Padalarang terletak di bagian bawah sisi tenggara. Sementara itu, bangunan Stasiun KCIC Padalarang terletak di bagian atas sisi barat laut.[15] Bersama dengan pembangunan Stasiun KCIC Padalarang, Stasiun KAI Padalarang turut dilakukan renovasi untuk menunjang perpindahan antarlayanan.[16][17][18]

Stasiun ini memiliki lima jalur kereta api. Pada awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus jalur ganda ke arah Bandung sekaligus sepur raya jalur tunggal dari dan ke arah Bogor, jalur 3 merupakan sepur lurus jalur ganda dari arah Bandung sekaligus sepur raya jalur tunggal dari dan ke arah Cikampek, serta jalur 5 yang dilengkapi fasilitas bongkar muat batu balas/kricak.[9]

Sebelum stasiun ini direnovasi untuk melayani kereta cepat, emplasemen sebelah timur laut stasiun ini dahulu melayani bongkar-muat kricak. Dahulu terdapat gudang, pemutar rel, dan depo lokomotif, yang sempat dialihfungsikan menjadi gelanggang olahraga. Selain itu, stasiun ini juga memiliki jembatan penyeberangan orang (JPO), yang awalnya ditujukan bagi warga sekitar stasiun dan untuk sterilisasi penumpang.[19]

Setelah bangunan stasiun ini direnovasi pada tahun 2023 dengan menambah bangunan baru stasiun untuk transit penumpang kereta cepat, tata letak jalur di stasiun ini sedikit diubah dan fasilitas bongkar muat kricak dihapuskan. Jalur 2 dijadikan sebagai percabangan jalur tunggal dari dan ke arah Bogor, sedangkan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda ke arah Bandung sekaligus sepur raya jalur tunggal dari dan ke arah Cikampek, jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus baru untuk jalur ganda dari arah Bandung, dan jalur 5 sedikit diperpanjang ke arah barat untuk mengakomodasi pemberhentian kereta api pengumpan Whoosh di area Stasiun KCIC.[20]

Stasiun KCIC Padalarang memiliki empat jalur, dua jalur bernomor dan dua jalur tak bernomor. Jalur 1 merupakan sepur belok arah Tegalluar, sedangkan jalur 2 merupakan sepur belok arah Karawang. Dua jalur tak bernomor yang berada di antara jalur 1 dan jalur 2 merupakan sepur lurus.

Petak jalur kereta api konvensional menuju Cilame dan Tagogapu masih berupa jalur tunggal, sedangkan yang menuju Gadobangkong sudah berupa jalur ganda. Sementara jalur kereta cepat Tegalluar–Halim merupakan jalur ganda sejak awal dibangun.[21]

Saat ini, Stasiun KAI Padalarang hanya melayani kereta api ke arah Purwakarta–Cikampek serta Bandung–Banjar. Selepas Stasiun Padalarang arah barat, terdapat percabangan jalur kereta api konvensional yang sama-sama berujung di Jakarta, yakni jalur kereta api Jakarta–Cikampek–Padalarang dan jalur kereta api Jakarta–Bogor–Padalarang.[22]

Jalur kereta api Jakarta–Bogor–Padalarang dahulu dilayani kereta api Cianjuran.[23] Akan tetapi, layanan tersebut berhenti beroperasi pada tahun 2013 karena berbagai masalah. Diantaranya ketersediaan suku cadang lokomotif diesel hidraulik yang sudah langka, sarana yang sudah cukup tua, persinyalan yang rusak, serta ketiadaan subsidi kewajiban pelayanan publik.[24] Saat ini segmen Cipatat–Padalarang sedang dalam proses reaktivasi, namun tidak terdapat kejelasan mengenai progres rencana tersebut.[25][26]

Selain percabangan tersebut, diyakini terdapat percabangan menuju Pabrik Kertas Padalarang, yang digunakan sebagai tempat singgah kereta api pengangkut merang yang merupakan bahan pembuatan uang kertas Indonesia pada masa itu.[27][28]

Sejak 6 April 1999, stasiun ini menggunakan persinyalan elektrik produksi Alstom,[6] kemudian sejak 2023 digantikan dengan yang terbaru produksi Len Industri. Dua rumah sinyal era mekanik yang berlokasi di barat laut dan tenggara stasiun masih dipertahankan meski sudah tidak lagi digunakan.[19]

2 Skybridge
1 Peron sisi
Jalur 2 (Karawang)      Jakarta–Bandung menuju Halim
Sepur lurus ke arah Halim
Sepur lurus ke arah Tegalluar
Jalur 1      Jakarta–Bandung menuju Tegalluar (Tegalluar)
Peron sisi
Whoosh: Pintu tiket, pemeriksaan keamanan, mesin tiket, dan kios retail
Mezanin Pintu tiket (KA Lokal/Feeder), akses perpindahan moda KA Lokal dan Whoosh
G Peron sisi
Jalur 5      Feeder KCJB dari dan ke Bandung (Cimahi)
Sepur belok
Jalur 4 Sepur lurus dari arah Bandung
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Cilame)      Commuter Line Garut menuju Purwakarta
Peron pulau
Jalur 3      Commuter Line Garut menuju Cibatu/Garut (Gadobangkong)
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
Sepur lurus ke arah Bandung
Sepur raya dari dan ke arah PurwakartaCikampek
Jalur 2 Sepur lurus dari dan ke arah CianjurSukabumiBogor
(Cilame)      Commuter Line Garut menuju Purwakarta
     Commuter Line Bandung Raya dari dan ke Cicalengka (Gadobangkong)
Peron pulau
Jalur 1 Sepur belok
     Commuter Line Bandung Raya dari dan ke Cicalengka (Gadobangkong)
Peron sisi
Pintu masuk dan keluar, area antar-jemput, kios retail, perhentian Bus Metro Jabar Trans dan shuttle

Whoosh: mesin tiket, layanan pelanggan/loket

KA Lokal/Feeder: pintu tiket, layanan pelanggan/loket

Remove ads

Layanan kereta api

Ringkasan
Perspektif

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 per 1 Februari 2025.[29]

Kereta kecepatan tinggi

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Relasi perjalanan ...

Antarkota

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Kelas ...
Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Kelas ...

Kereta pengumpan/feeder

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Relasi perjalanan ...

Lokal (Commuter Line)

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Relasi perjalanan ...
Remove ads

Antarmoda pendukung

Angkutan pendukung yang tersedia di Stasiun Padalarang antara lain:[30][31]

Informasi lebih lanjut Jenis Angkutan Umum, No. Trayek ...

Insiden

Pada malam tanggal 13 Desember 1884, sebuah gerbong pengangkut tiang telegraf mengalami kecelakaan setelah berangkat dari Padalarang menuju Tagogapu.[32] Tiang telegraf yang diangkut rencananya diturunkan hanya beberapa ratus meter di barat Stasiun Padalarang, tepatnya di segmen jalur KA yang datar. Namun, gerbong tersebut melampaui titik penurunan dengan kecepatan tinggi sehingga larat menuju Tagogapu. Pekerja di atas kereta kemungkinan panik sehingga tidak mengikat rem darurat. Kejadian tersebut membuat muatan menjadi tidak terkendali, dengan satu tiang jatuh menyentuh tanah dan membuat gerbong anjlok. Akibatnya, para pekerja terlempar dari gerbong, menyebabkan tiga pekerja meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka.[33]

Pada 18 Desember 2022, sebuah rangkaian lokomotif dan gerbong pengerjaan jalur rel mengalami larat dan anjlok di Cempakamekar, Padalarang, Bandung Barat, tepatnya di DK 102+309 atau sekitar 7 kilometer di barat Stasiun Padalarang.[34] Rangkaian tersebut digunakan untuk pemasangan rel kereta cepat. Akibatnya, dua tenaga kerja asal Tiongkok meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.[35]

Remove ads

Galeri

Stasiun kereta api konvensional

Stasiun kereta cepat

Remove ads

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads