Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Commuter Line Bandung Raya
layanan kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Commuter Line Bandung Raya[a] merupakan layanan kereta api yang dioperasikan oleh KAI Commuter Wilayah II Bandung yang melayani relasi Purwakarta–Padalarang–Cicalengka. Kereta api ini berhenti di setiap stasiun yang dilewatinya kecuali Stasiun Andir yang masih dalam tahap pembangunan.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian Bandung bersama dengan Pemerintah Kota Bandung akan segera merencanakan mengelektrifikasi jalur Commuter Line ini menjadi KRL Commuter Line. Rencana tersebut akan dimulai pada 2024 dengan fase pertama di petak Padalarang–Bandung dan dilanjutkan dengan fase kedua di petak Bandung–Cicalengka.[2][3][4] Rencana ini juga diharapkan dapat membantu konektivitas layanan kereta cepat Whoosh sebagai alternatif dari maupun menuju pusat Kota Bandung.
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Dilansir dari sebuah iklan di surat kabar Java-bode pada 10 Mei 1884, rute kereta api dengan relasi Cianjur–Padalarang–Bandung mulai beroperasi pada 17 Mei 1884, bersamaan dengan dibukanya jalur kereta api segmen Cianjur–Bandung. Rute kereta api tersebut sebenarnya terjadwal berakhir di Cicalengka, tetapi hanya berujung di Bandung hingga pembangunan segmen Bandung–Cicalengka selesai.[5][6][7] Dalam buku panduan Van Dorp's officieele reisgids voor spoor- en tramwegen op Java, rute kereta api lokal dengan relasi Bandung–Cimahi kemudian mulai beroperasi sejak 1898.[8] Rute-rute kereta api tersebut beroperasi menggunakan kereta kelas dua dan tiga.[9]
Pada 17 Februari 1983, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) Eksploitasi Barat mulai mengoperasikan KRD Bandung Raya untuk rute Padalarang—Cicalengka. Layanan tersebut menggunakan dua rangkaian kereta rel diesel MCW 302 (produksi tahun 1982), dengan stamformasi per rangkaian masing-masing dua kereta penumpang MCW 302 dan satu kereta CL-85xx yang dipasang di tengah untuk mengangkut barang pedagang.[10] KRD Bandung Raya tercatat mengangkut 45.840 penumpang selama pekan pertama pengoperasian.[11] Per 1988, layanan KRD Bandung Raya tercatat memiliki frekuensi perjalanan sebanyak 16 kali pulang pergi.[12] Rangkaian kereta ini mulai digantikan oleh KRD MCW 301 yang telah dimodifikasi dan ditarik lokomotif. Pada 2015, KA ini menggunakan K3 biasa bekas KA Patas AC dan KA Penataran Ekspres yang berhenti beroperasi.
Per 1 April 2022, terdapat perubahan operator dan pengelolaan manajemen dari Kereta api Commuter Line Bandung Raya, yang sebelumnya dikelola oleh Kereta Api Indonesia, kemudian diserahkan ke KAI Commuter. Sejak saat itu, Kereta api Commuter Line Bandung Raya telah mengalami berbagai pengembangan, salah satunya pada infrastruktur stasiun. Stasiun-stasiun di jalur Padalarang—Bandung telah menjalani revitalisasi dalam mendukung proyek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung.[13][14][15] Saat ini pula, sedang dijalankan pembangunan jalur ganda Kiaracondong—Cicalengka oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Dalam proyek tersebut, Stasiun Gedebage dan Stasiun Andir sedang diaktifkan untuk pelayanan penumpang.[16][17]
Terdapat wacana untuk mengonversi rangkaian kereta api ini menjadi kereta rel listrik. Pada 2023, Dinas Perhubungan Kota Bandung mengumumkan bahwa proyek konversi tersebut akan dibagi menjadi dua tahap, yakni Padalarang—Bandung dan Bandung—Cicalengka. Rencananya, proyek tersebut akan selesai pada 2024.[18][19][20]
Mulai 1 Juni 2023, bersamaan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api tahun 2023, nama layanan kereta api ini berubah dari "KA Bandung Raya Ekonomi" menjadi "Commuter Line Bandung Raya", sejalan dengan penyeragaman jenama kereta api lokal lainnya di Indonesia.[21]
Remove ads
Penamaan

Masyarakat umum, hingga saat ini, sering menyebut KA ini sebagai "KRD" karena sempat menggunakan rangkaian KRD. Selain itu, terdapat penyebutan "KRD Ekonomi" dan "Baraya" untuk membedakannya dengan KRD Patas yang saat itu merupakan KA kelas bisnis.[22]
Per 1 Juni 2023, seiring dengan berlakunya grafik perjalanan kereta api baru, kereta api lokal Bandung Raya berganti nama menjadi "Commuter Line Bandung Raya".
Remove ads
Kapasitas
Kapasitas dalam satu rangkaian kereta api ini adalah sekitar 742 kursi, tersebar dalam tujuh kereta kelas ekonomi. Dalam pengoperasiannya, tiket dijual dengan komposisi 100% tempat duduk dan 50% tiket berdiri dari kapasitas kursi yang tersedia dalam satu rangkaian kereta api. Dalam hal ini pun terdapat batasan jumlah tiket yang dijual pada setiap jadwal di stasiun keberangkatan maupun stasiun persinggahan, stasiun keberangkatan awal dibatasi kurang lebih sekitar 500 tiket dan stasiun persinggahan 50 hingga 100 tiket per jadwalnya, kebijakan ini diberlakukan dalam rangka memenuhi kenyamanan yang dibutuhkan oleh penumpang kereta api ini, serta secara hukum dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.[butuh rujukan]
Tarif
Mulai 7 Juli 2017, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung memberlakukan tarif flat "Rp 5.000,00" untuk Kereta api Commuter Line Bandung Raya.[23]
Serta pemesanan tiket Kereta api Commuter Line Bandung Raya bisa dengan aplikasi Access By KAI minimal 2 jam hingga 7 hari sebelum keberangkatan dan di loket beberapa jam setelah keberangkatan sebelumnya.
Rute dan pemberhentian
Ringkasan
Perspektif
Kereta api Commuter Line Bandung Raya melintasi lima wilayah kabupaten dan kota di Jawa Barat. Rute utama kereta api ini menghubungkan wilayah barat ke timur, mulai dari Padalarang di Kabupaten Bandung Barat menuju Cicalengka di Kabupaten Bandung dan sebaliknya. Sepanjang perjalanannya, kereta api akan berhenti di pusat Kota Cimahi dan Kota Bandung. Terdapat pula rute yang lebih panjang, dari Cicalengka menuju Purwakarta, meskipun dengan frekuensi perjalanan yang lebih sedikit daripada rute Padalarang—Cicalengka.
Sesuai dengan Gapeka 2023, Commuter Line Baraya memiliki 40 perjalanan dua arah dengan komposisi relasi:
- Dari barat ke timur:
- 17 perjalanan dari Padalarang hingga Cicalengka
- 2 perjalanan dari Padalarang hingga Kiaracondong
- 2 perjalanan dari Kiaracondong hingga Cicalengka
- Dari timur ke barat:
- 17 perjalanan dari Cicalengka hingga Padalarang
- 1 perjalanan dari Cicalengka hingga Kiaracondong
- 1 perjalanan dari Cicalengka hingga Purwakarta
Terdapat pula 6 perjalanan Commuter Line Garut yang mendukung Commuter Line Baraya
Remove ads
Insiden
Ringkasan
Perspektif
Pada 11 Agustus 2004, Lokal Bandung Raya yang ditarik oleh lokomotif BB303 51 anjlok di perlintasan sebidang yang terletak di bawah Jalan Layang Cimindi, sebelah barat Stasiun Cimindi. Akibatnya, layanan kereta api di koridor Bandung—Jakarta, seperti kereta api Parahyangan dan Argo Gede, mengalami keterlambatan. KAI Daerah Operasi 2 Bandung memperkirakan insiden disebabkan oleh kondisi perlintasan yang rusak parah dan berbatu.[24]
Pada 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB, Commuter Line Bandung Raya nomor 350 relasi Padalarang–Cicalengka mengalami tabrakan antarkereta dengan kereta api Turangga nomor PLB 65A relasi Surabaya Gubeng–Bandung di Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kecelakaan ini terjadi di sinyal masuk Stasiun Cicalengka atau km181+700. Kejadian ini menyebabkan empat orang tewas, yaitu masinis KA Bandung Raya, asisten masinis KA Bandung Raya, pramugara KA Turangga, dan petugas pengamanan Stasiun Cimekar. Sementara itu dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuter Line sebanyak 191 penumpang, sebanyak 37 penumpang mengalami luka ringan.[25] Imbas dari kejadian tersebut, lalu lintas kereta api lintas selatan Jawa di koridor Bandung–Kroya terganggu.[26]
Remove ads
Galeri
- Kereta api Lokal Bandung Raya tiba di Stasiun Cicalengka
- Kereta api Lokal Bandung Raya tiba di Stasiun Cimahi
- Kereta api Lokal Bandung Raya mengepul di Stasiun Cimindi
- Kereta api Lokal Bandung Raya sedang menunggu keberangkatan di Stasiun Cimekar
- Kereta api Lokal Bandung Raya sedang berhenti di Stasiun Cimekar
- Kereta api Lokal Bandung Raya persiapan berhenti di Stasiun Cikudapateuh, 2021
- Kereta api Lokal Bandung Raya sedang berhenti di Stasiun Cikudapateuh
- Kereta api Commuter Line Bandung Raya (Sebelumnya bernama Kereta api Lokal Bandung Raya) sedang menunggu keberangkatan di Stasiun Padalarang, Desember 2021
- Commuter Line Bandung Raya tiba di Stasiun Rancaekek, Januari 2024
- Commuter Line Bandung Raya berangkat dari Stasiun Kiaracondong, Mei 2025
Remove ads
Lihat pula
Catatan
- Sebelumnya bernama Kereta api lokal Bandung Raya, Kereta api Bandung Raya Ekonomi, atau disebut juga Kereta api Bandung Raya non-Patas.
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads