Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Stasiun Garut
stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Stasiun Garut (GRT) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Pakuwon, Garut Kota, Garut. Stasiun yang terletak pada ketinggian +717 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dengan jarak 19 km sebelah selatan dari Cibatu. Stasiun Garut juga merupakan stasiun yang berada di tengah pusat kota Garut dan memiliki akses paling dekat ke pusat kota dibandingkan stasiun lainnya, karena lokasinya yang strategis dan berada di kawasan inti kota.
Stasiun ini dahulu merupakan stasiun utama di Kabupaten Garut, melayani penumpang dan komoditas. Sebagai bagian dari jalur percabangan Cibatu–Cikajang, stasiun ini dibangun untuk menghubungkan jalur percabangan Cikampek-Bandung-Kroya dengan pusat pemerintahan Garut. Dalam perkembangannya, jalur ini kemudian diperpanjang ke Cikajang.
Berkaitan dengan minat masyarakat Garut terhadap moda kereta api, Stasiun Garut yang sempat nonaktif sejak tahun 1983 kemudian dihidupkan lagi sebagai bagian dari program reaktivasi perkeretaapian yang dicanangkan oleh Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian BTP Jawa Bagian Barat (sekarang BTP Bandung).
Ke arah timur stasiun terdapat tetenger sinyal krian yang dahulu digunakan untuk mengendalikan perjalanan kereta api. Setelah reaktivasi, persinyalan ini dianggap usang dan digantikan dengan persinyalan Siemens & Halske semiotomatis.[3]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif

Stasiun Garut dibangun bersamaan dengan pembangunan lintas Cibatu–Garut. Karena pusat kota Kabupaten Garut agak jauh dari stasiun utama di kabupaten ini, maka perlu dibuat lintas cabang. Sehingga, dibangunlah jalur kereta api dari Stasiun Cibatu menuju Stasiun Garut. Jalur ini dibuka bersamaan dengan jalur dari Cicalengka pada tanggal 14 Agustus 1889.[4]
Jalur ini dibuka setelah melalui pekerjaan yang cukup intensif selama dua tahun. Pembukaan jalur sepanjang 51 km ini dilakukan oleh Gubernur Jenderal Pijnacker Hordijk yang didampingi istri di Stasiun Garut.
Bangunan asli stasiun ini hancur akibat perang dan diserang oleh tentara Belanda.[5] Pada 1947, gabungan perusahaan kereta api Belanda, Staatsspoorwegen Verenigd Spoowegbedjrif (SS/VS), membangun ulang bangunan stasiun. Rancangan bangunan meniru Stasiun Karawang yang dibangun pada 1930.[6][7]
Dahulu, saat masih aktif hingga tahun 1980-an, stasiun ini selalu ramai dikunjungi oleh pengguna jasa angkutan yang hendak bepergian dengan kereta api hingga akhirnya ditutup pada tahun 1983 karena sarana yang sudah tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi maupun angkutan umum. Di samping itu, PJKA sering mengalami kerugian akibat ulah penumpang yang tidak membeli tiket.[8]
Selama masa-masa nonaktifnya, stasiun ini sempat dijadikan kantor sekretariat MPC Pemuda Pancasila Garut[9] dan emplasemennya berubah menjadi pasar.
Reaktivasi
Bagian dalam, peron, dan kanopi Stasiun Garut pasca reaktivasi. Tampak kereta api lokal Garut Cibatuan berhenti di jalur 1 Stasiun Garut.
Sehubungan dengan reaktivasi jalur kereta api Cibatu–Garut, stasiun ini menjalani serangkaian renovasi. Seluruh bangunan yang berdiri di atas lahan PT KAI harus dibongkar. Bangunan yang terletak di sekitar rumah dinas peninggalan Staatsspoorwegen serta bangunan stasiun telah rata dengan tanah.[10]
Pada awalnya, peresmian jalur KA Cibatu–Garut direncanakan pada akhir Februari atau paling lambat awal Maret 2020, menunggu perizinan dari Kementerian Perhubungan. KAI sudah merencanakan pengoperasian kereta api lokal Garut Cibatuan yang jadwalnya sudah dibuat bersamaan dengan pengoperasian grafik perjalanan kereta api 2019 dan berstatus sebagai angkutan lokal perintis. Kereta api tersebut rencananya digratiskan selama masa uji coba.[11][12]
Pandemi Covid-19 menyebabkan peresmian stasiun dan jalur kereta api Cibatu–Garut ditunda.[13] Akhirnya, stasiun ini resmi dibuka bersamaan dengan peresmian reaktivasi pada 24 Maret 2022.[14]
Remove ads
Bangunan dan tata letak
Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.
G | Bangunan utama stasiun | |||
P
Lantai peron |
Peron sisi | |||
Jalur 1 | ↔ | Sepur lurus | ||
![]() | ||||
↔ (Wanaraja) | Commuter Line Garut, dari dan tujuan Purwakarta atau Padalarang | |||
Peron pulau | ||||
Jalur 2 | ↔ | ![]() |
||
↔ (Wanaraja) | Commuter Line Garut, dari dan tujuan Purwakarta atau Padalarang | |||
Peron pulau | ||||
Jalur 3 | ↔ | Sepur belok untuk langsiran lokomotif dan parkir rangkaian kereta api |
Remove ads
Layanan kereta api
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 per 1 Februari 2025.[15]
Antarkota
Lokal (Commuter Line)
Galeri

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Stasiun Garut.
- Stasiun Garut pada 2021
- Bangunan lama Stasiun Garut dari sisi peron
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads