Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Stasiun Wanaraja
stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Stasiun Wanaraja (WNR) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Wanasari, Wanaraja, Garut. Stasiun yang terletak pada ketinggian +692 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dengan jarak 9,1 km arah selatan dari Cibatu. Stasiun ini merupakan salah satu dari tiga stasiun yang dipilih oleh KAI untuk dihidupkan kembali sebagai bagian dari program reaktivasi jalur kereta api Cibatu–Garut. Dua lainnya adalah Stasiun Pasirjengkol dan Garut.[3]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan lintas Cibatu–Garut. Karena pusat pemerintahan Kabupaten Garut agak jauh dari Stasiun Cibatu sebagai stasiun utama di kabupaten ini, maka perlu dibuat lintas cabang. Sehingga, dibangunlah jalur kereta api dari Stasiun Cibatu menuju Stasiun Garut. Jalur ini dibuka bersamaan dengan jalur dari Cicalengka pada tanggal 14 Agustus 1889.[4]
Dahulu, saat masih aktif hingga tahun 1980-an, stasiun ini selalu ramai dikunjungi oleh pengguna jasa angkutan yang hendak bepergian dengan kereta api hingga akhirnya ditutup pada tahun 1983 karena prasarana yang sudah tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi maupun angkutan umum. Spot di jalur ini sebenarnya sangat indah, sehingga menarik perhatian para railfans dari luar negeri untuk menyaksikan aksi lokomotif uap di jalur ini.
Selama masa-masa nonaktifnya, emplasemen stasiun ini berubah menjadi sawah yang ditanami padi, sedangkan bangunan stasiun dijadikan sarang burung walet.
Reaktivasi
Untuk menyambut reaktivasi jalur kereta api Cibatu–Garut, saat ini stasiun ini telah menjalani serangkaian perombakan besar-besaran. Bangunan stasiun ini, yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen, perlu diperbaiki agar dapat difungsikan lagi sebagai stasiun. Bangunan baru stasiun telah selesai dibangun, sedangkan bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen direnovasi. Overcapping penghubung jalur 1 dan 2 serta kanopi peron juga dipasang di stasiun ini. Sistem persinyalannya juga telah diganti dari yang sebelumnya menggunakan sinyal tebeng "Krian" menjadi sinyal mekanik model semafor yang merupakan model standar sinyal mekanik pada berbagai jalur kereta api di Indonesia saat ini.[5][6] Bangunan lama stasiun ini hanya digunakan sebagai ruang kepala stasiun dan administrasi.
Stasiun ini resmi dibuka bersamaan dengan peresmian reaktivasi pada 24 Maret 2022.[7]
Remove ads
Bangunan dan tata letak
Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan berperon sisi.
G | Bangunan utama stasiun | |||
P
Lantai peron |
Peron sisi | |||
Jalur 1 | ← | Sepur lurus | → | |
← (Pasirjengkol) | Commuter Line Garut, tujuan Purwakarta, Padalarang, dan Garut | (Garut) → | ||
Jalur 2 | ← (Pasirjengkol) | Commuter Line Garut, tujuan Purwakarta, Padalarang, dan Garut | (Garut) → | |
Peron sisi |
Remove ads
Layanan kereta api
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 per 1 Februari 2025.[8]
Lokal (Commuter Line)
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads