Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Sudi Silalahi

politisi Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Sudi Silalahi
Remove ads

Sudi Silalahi (13 Juli 1949  25 Oktober 2021 ) adalah Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Sebelumnya ia menjabat sebagai Sekretaris Kabinet di Kabinet Indonesia Bersatu.

Fakta Singkat Menteri Sekretaris Negara Indonesia ke-16, Presiden ...
Remove ads

Kehidupan

Ringkasan
Perspektif

Sudi lahir dari ayah yang beretnis Batak dan ibu yang berasal dari Jawa. Ayahnya, Abdul Azis Silalahi adalah seorang kepala desa di Tanah Jawa, Simalungun.[2] Sedangkan ibunya dari keluarga migran yang bekerja di perkebunan Deli pada masa Hindia-Belanda.[3] Sudi lulus dari Akabri pada tahun 1972. Dia sempat menjadi Pangdam Brawijaya dan mengakhiri karier militernya dengan pangkat Letnan Jenderal. Ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri, ia ditunjuk sebagai sekretarisnya. Lalu pada tahun 2004, di saat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden, ia kembali diangkat sebagai Sekretaris Kabinet. Pada periode kedua pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, ia menjadi Menteri Sekretaris Negara.

Kasus renovasi KBRI Seoul

Pada tanggal 20 Januari 2005, dengan mengatasnamakan jabatannya sebagai Sekretaris Kabinet, Sudi Silalahi mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri RI dan meminta Menteri Luar Negeri untuk merespons dan menerima presentasi dari manajemen PT Sun Hoo Engineering tentang rencana pembangunan gedung KBRI di Seoul, Korea Selatan. Surat ini kemudian disusul dengan surat kedua pada tanggal 21 Februari 2005, dengan isi yang sama, tetapi diperkuat dengan permintaan untuk 'menindaklanjuti' yang diberi penekanan dengan huruf miring. Surat ini juga melampirkan empat berkas proposal dan dua maket.[4]

Surat-surat ini kemudian bocor ke tangan wartawan, dan dimuat di berbagai surat kabar setahun kemudian. Banyak pihak, antara lain mantan presiden RI Abdurrahman Wahid, koordinator Indonesia Corruption Watch Teten Masduki serta kalangan anggota DPR menganggap apa yang dilakukan Sudi ini di luar batas-batas kepatutan sebagai pejabat negara. Untuk meredam kasus ini, Sudi melaporkan anak buahnya, Aziz Ahmadi, sebagai orang yang dianggap telah memalsukan surat-surat tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, Aziz diberitakan pula telah mengaku menerima imbalan atas keluarnya surat tersebut.

Kematian

Sudi Silalahi meninggal pada tanggal 25 Oktober 2021 pukul 23.49 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.[5] Pada 26 Oktober 2021, ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.[6] Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono beserta mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dan Boediono turut menghadiri pemakaman Sudi.[7]

Remove ads

Karier

Militer

  • Wakil Asisten Sosial Politik Kepala Sosial Politik ABRI (1996–1997)
  • Kepala Staf Komando Daerah Militer Jakarta Raya (1997–1998)
  • Asisten Komunikasi Sosial di Kepala Staf Teritorial ABRI (1998–1999)
  • Panglima Daerah Militer V/Brawijaya (1999–2001)

Sipil

Remove ads

Tanda Kehormatan[8]

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads