Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Terminal Leuwipanjang
terminal bus di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Terminal Leuwipanjang (bahasa Sunda: ᮒᮨᮁᮙᮤᮔᮜ᮪ ᮜᮩᮝᮤᮕᮔ᮪ᮏᮀ) adalah terminal penumpang tipe A yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung. Kompleks terminal yang memiliki luas sekitar 4,5 hektar ini memiliki 19 shelter pemberangkatan yang mampu menampung sekitar 100 bus pada kondisi statis, sedangkan pada saat dinamis atau pergerakan sekitar 500-600 bus selama 24 jam. Terminal ini merupakan pintu masuk ke Kota Bandung dari arah barat.[1]
Terminal ini menyediakan pelayanan transportasi angkutan perkotaan (seperti angkot dan bus perkotaan), angkutan antarkota (seperti angkutan MPU dan bus antarkota yang melayani Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) Jawa Barat bagian barat (Bekasi, Depok, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat dan Bandung) dan juga Antarkota Antarprovinsi (AKAP) (DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh).[2]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Terminal ini dibangun pada tahun 1994 dan kemudian mulai beroperasi pada tahun 1996. Peresmian dilakukan oleh Wali Kota Bandung ke-17, Wahyu Hamidjaja dan disaksikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal, Edi Kurnaedi. Terminal ini dibangun untuk menggantikan fungsi Terminal Kebon Kalapa yang saat ini dijadikan sebagai salah satu pusat perbelanjaan di Bandung yaitu ITC Kebon Kalapa. Namun hingga saat ini area di sekitar kawasan ITC Kebon Kalapa masih sering kali dianggap sebagai terminal untuk terminus beberapa trayek angkot.[3]
Pada tahun 2019, Kementerian Perhubungan melakukan inisiasi untuk proyek revitalisasi dan modernisasi terminal penumpang tipe A di sembilan kota, salah satunya Terminal Leuwipanjang di Kota Bandung.[4] Berkaitan hal tersebut, dilakukan serah terima pengelolaan dari Dinas Perhubungan Kota Bandung kepada Kementerian Perhubungan.[5] Konstruksi dimulai pada awal tahun 2020 dengan anggaran sebesar 80 miliar dan diresmikan pada Februari 2025.[6]
Kedepannya Terminal Leuwipanjang akan melayani bus antarkota yang melayani Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) Jawa Barat bagian timur (Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran) dan juga Antarkota Antarprovinsi (AKAP) (Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali) sebagai dampak alih fungsi keseluruhan Terminal Cicaheum untuk depo Bus Rapid Transit (BRT) Cekungan Bandung.[7]
Terminal Leuwipanjang direncanakan akan menjadi titik integrasi dua lin pelayanan Light Rail Transit (LRT) Cekungan Bandung, yaitu lin Utara—Selatan (Babakan Siliwangi — Leuwipanjang) serta lin Timur—Barat (Tegalluar — Leuwipanjang).[8]
Remove ads
Bangunan dan tata letak
Terminal Leuwipanjang memiliki bangunan utama yang terletak di sisi timur terminal. Area terminal dibagi menjadi dua, yakni area utara untuk bus antarkota dan area selatan untuk bus perkotaan serta angkot.
| Jalur 1—13 | Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarprovinsi (AKAP) |
| Jalur 14 | 1 Koridor 1 Metro Jabar Trans tujuan Geo Dipa Energi |
| Jalur 15 | D2 Jalur 2 DAMRI Reguler tujuan Ledeng dan D11 Jalur 11 DAMRI Reguler tujuan Cibiru |
| Jalur 16 | Jalur langsung bus dan angkot |
| Jalur 17 | K4 Koridor 4 Trans Metro Bandung tujuan Kiara Artha Park dan MPU |
| Jalur 18 | 6 Koridor 6 Metro Jabar Trans tujuan Majalaya |
| Jalur 19 | 4 Koridor 4 Metro Jabar Trans tujuan Unpad Dipatiukur |
Remove ads
Rute transportasi umum
Ringkasan
Perspektif
Angkot
Angkutan kota dilayani oleh kendaraan yang biasanya disebut angkot oleh masyarakat Bandung. Angkot di Bandung terdiri dari dua jenis, yaitu angkot dalam kota dan angkot antarkota dalam provinsi (AKDP). Berikut merupakan rute angkot yang masuk ataupun hanya melewati Terminal Leuwipanjang.
Bus perkotaan
Bus perkotaan atau bus kota di Bandung mulai beroperasi pada 22 Juni 1978. Bus ini menggantikan kendaraan roda tiga dan bemo yang sebelumnya melayani transportasi warga Kota Bandung. Berdasarkan SK Wali Kota Bandung No. 10/85/1978, Perum DAMRI ditunjuk menjadi operator kendaraan massal tersebut dan membuat rute bus di Bandung. Pada awalnya, DAMRI hanya mengoperasikan 70 unit bus Tata buatan India. Rentang tahun 1978 sampai dengan 1988 semua bus Tata diganti dengan Mercy 1113. Peremajaan tersebut untuk memberikan pelayanan pada masyarakat dan semakin meningkatnya permintaan akibat meningkatnya populasi penduduk. Pada tahun 2002, DAMRI Bandung mengoperasikan bus Rute Pelayanan Prima (RPP).[9]
DAMRI melayani 15 jalur di Cekungan Bandung serta beberapa trayek antarkota. Namun, pada Oktober 2021 sebanyak 8 jalur DAMRI di Cekungan Bandung dihentikan operasionalnya dan hanya menyisakan 3 jalur. Lalu pada 10 Desember 2021, kembali beroperasi kembali satu jalur DAMRI di Cekungan Bandung yaitu DAMRI Reguler Jalur 8 yang melayani rute Tanjungsari — Kebon Kalapa sehingga sampai saat ini jumlah jalur DAMRI di Cekungan Bandung yang masih beroperasi tersisa 5 jalur saja.[10]
Selain DAMRI, bus perkotaan di Bandung juga dilayani oleh Trans Metro Bandung (TMB) yang merupakan bus perkotaan di Kota Bandung dan sebagian Kota Cimahi yang diresmikan pada tanggal 22 Desember 2004, namun baru beroperasi pada tanggal 23 September 2009. Bus ini diharapkan akan mengurangi jumlah volume kendaraan pribadi dan menjadi solusi kemacetan di Kota Bandung.[11]
Selain DAMRI dan Trans Metro Bandung, bus perkotaan di Bandung juga dilayani oleh Metro Jabar Trans yang merupakan hasil perubahan jenama dari layanan Trans Metro Pasundan (TMP) dan Bus Rapid Transit Aman & Sehat (Buratas) yang diresmikan pada tanggal 1 Januari 2025 oleh Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin.[12]
Berikut merupakan rute bus perkotaan yang masuk ataupun hanya melewati Terminal Leuwipanjang.[13]
Mobil penumpang umum (MPU)
Mobil Penumpang Umum (MPU) dilayani oleh kendaraan yang disebut Elf. Elf merupakan alat transportasi antarkota selain bus dan angkot yang sering digunakan warga Bandung untuk bepergian menuju daerah di kawasan Jawa Barat bagian selatan yang mempunyai kontur jalanan pegunungan yang sempit dan berliku. Elf ini mempunyai bentuk minibus dengan kapasitas sekitar 12 orang, yang terkadang diisi sampai dengan 20 orang menggunakan bangku tambahan. Berikut merupakan trayek mobil penumpang umum (MPU) yang tersedia di Terminal Leuwipanjang.[14][15]
- Bandung — Soreang — Ciwidey
- Bandung — Garut — Singaparna
- Bandung — Sumedang — Kadipaten — Majalengka — Cikijing
- Bandung — Padalarang — Cipeundeuy
Remove ads
Rute Bus Antarkota
Rute Bus Antarkota Dalam Provinsi (AKDP)
Rute Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP)
Remove ads
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads
